Obat Nyeri Otot dan Sendi, Mana yang Aman?

Selasa, 06 Juni 2017
dr. Vidya Hartiansyah
Selasa, 06 Juni 2017
dr. Vidya Hartiansyah

Begitu banyak iklan di berbagai media yang menawarkan produk-produk suplemen atau obat nyeri otot dan sendi, akan tetapi manakah yang sesuai untuk keluhan Anda?

Dapatkah kita menggunakan produk tersebut dengan aman?

Sebelum menentukan obat atau suplemen yang tepat, sebaiknya Anda mengenali penyebab nyeri otot dan sendi, serta mengetahui jenis dan manfaat obat atau suplemen tersebut.

Penyebab Nyeri Otot

Nyeri otot setelah bekerja, berolahraga atau bahkan setelah mengerjakan pekerjaan rumah adalah hal yang normal, terutama bila:

  • Anda melakukan sesuatu diluar kebiasaan, misalnya Anda terbiasa jogging lalu tiba-tiba melakukan marathon.
  • Anda tiba-tiba meningkatkan intensitas latihan atau menambah waktu berolahraga menjadi lebih lama.
  • Anda melakukan gerakan tidak biasa, yang memanjangkan otot, bukan memendekkan otot, seperti misalnya berjalan menuruni bukit atau meregangkan lengan ketika melakukan bicep curl.

Sumber gambar: workoutlabs.com

Perubahan dalam rutinitas olahraga ini dapat menyebabkan cedera kecil di serat otot dan jaringan ikat. Sekitar satu hari kemudian, Anda akan mulai merasakan nyeri.

Berita baiknya adalah ketika Anda melakukan aktivitas yang sama, otot akan mulai terbiasa.

Penyebab Nyeri Sendi

Sendi membentuk hubungan antar tulang. Sendi memberikan dukungan dan membantu pergerakan.

Setiap kerusakan pada sendi akibat penyakit atau cedera dapat mengganggu pergerakan dan menyebabkan nyeri sendi sering dirasakan.

Berbagai kondisi berbeda dapat menyebabkan nyeri sendi, misalnya osteoarthritis, rheumatoid arthritis, bursitis, gout, strain, sprain, dan cedera lainnya.

Nyeri sendi lutut adalah keluhan yang paling sering, diikuti dengan nyeri pada bahu dan panggul, akan tetapi nyeri sendi dapat mengenai setiap bagian tubuh, dari pergelangan kaki dan kaki, hingga bahu dan tangan.

Seiring dengan pertambahan usia, nyeri sendi akan menjadi lebih sering.

Nyeri sendi dapat menghilang setelah beberapa minggu (akut), atau berlangsung selama beberapa minggu atau beberapa bulan (kronis).

Nyeri dan pembengkakan sendi yang singkat sudah dapat mempengaruhi kualitas hidup.

Penanganan Nyeri Otot dan Sendi

Perawatan di Rumah

Untuk nyeri sendi sederhana, Anda dapat menggunakan teknik sederhana di rumah. Salah satu metode dikenal dengan PRICE:

  • Protect. Lindungi sendi dengan brace atau perban.
  • Rest. Istirahatkan sendi, hindari aktivitas yang menyebabkan nyeri.
  • Ice. Kompres dingin selama 15 menit, beberapa kali sehari.
  • Compress. Berikan tekanan menggunakan perban elastis.
  • Elevate. Tinggikan posisi sendi di atas jantung.

Kompres dingin dapat meredakan nyeri dan peradangan. Untuk spasme (kaku) otot di sekitar sendi, gunakan kompres hangat beberapa kali sehari.

Hindari mengistirahatkan sendi terlalu lama karena dapat menyebabkan sendi menjadi kaku dan kehilangan fungsinya.

Obat Nyeri Otot dan Sendi yang Dijual Bebas

Bila nyeri yang dirasakan ringan dan tanpa pembengkakan, obat nyeri otot yang dapat Anda gunakan misalnya asetaminofen (parasetamol).

Akan tetapi Anda harus berhati-hati, terutama bila Anda mengkonsumsi alkohol, karena dosis obat yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati.

NSAID atau OAINS sebagai obat nyeri otot dan sendi

Sumber gambar: web.stanford.edu

Untuk nyeri sendi sedang hingga berat yang disertai dengan pembengkakan, obat anti inflamasi non steroid (OAINS) yang dijual bebas seperti aspirin, ibuprofen, dapat meredakan nyeri.

Penggunaan OAINS yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko perdarahan saluran pencernaan, serangan jantung atau stroke. OAINS yang sering digunakan dalam jangka panjang dapat mengganggu kemampuan perbaikan otot.

Anda juga harus berhati-hati bila memiliki riwayat penyakit ulkus peptikum, penyakit ginjal, penyakit hati, atau kondisi lainnya.

OAINS dan asetaminofen dapat mengurangi demam dan nyeri otot dan kekakuan, tetapi hanya OAINS yang dapat mengurangi peradangan (pembengkakan dan iritasi).

Penanganan nyeri lainnya dapat menggunakan pereda nyeri dalam bentuk topikal.

Anda dapat membeli obat nyeri otot dan sendi dalam bentuk topikal seperti jel atau krim tanpa resep dokter.

Sediaan topikal ini umumnya mengandung metil salisilat.

Obat Nyeri Otot dan Sendi yang Diresepkan

Obat nyeri otot dan sendi yang diresepkan antara lain: kortikosteroid, opioid, antidepresan, antikonvulsan.

1. Kortikosteroid

Banyak orang membeli obat kortikosteroid tanpa resep dokter. Sebagian besar mengetahui obat ini berdasarkan informasi dari kerabat atau teman.

Namun tepatkah bila Anda membeli dan menggunakan kortikosteroid untuk nyeri Anda? Kortikosteroid biasanya digunakan untuk penanganan alergi, asma dan arthritis.

Efek meredakan peradangan Kortikosteroid dengan mengurangi pembengkakan, peradangan, rasa gatal dan reaksi alergi.

Kortikosteroid memiliki banyak efek samping yang cukup serius, oleh karena itu penggunaannya harus berdasarkan anjuran dokter.

Efek samping kortikosteroid diantaranya:

  • Kenaikan berat badan
  • Perut tidak nyaman
  • Sakit kepala
  • Perubahan mood
  • Gangguan tidur
  • Melemahnya sistem kekebalan tubuh
  • Penipisan tulang

2. Opioid

Opioid adalah obat anti nyeri narkotik yang mengandung opiat alami, sintetis atau semi sintetis. Opioid sering digunakan untuk nyeri akut, misalnya nyeri setelah pembedahan.

3. Antidepresan

Antidepresan adalah obat yang dapat digunakan untuk terapi nyeri dan/kondisi emosional dengan menyesuaikan kadar neurotransmitter (kimia alami) di otak.

Obat ini biasanya digunakan untuk pasien dengan nyeri kronis yang tidak sepenuhnya merespons terhadap penanganan yang umum.

Penggunaannya harus diawasi dengan ketat karena efek samping yang dapat ditimbulkan.

Jenis obat lain yang dapat digunakan untuk penanganan nyeri adalah antikonvulsan. Golongan obat ini umumnya digunakan untuk terapi kejang.

4. Injeksi

Bila nyeri sendi yang Anda rasakan tidak hilang dengan penggunaan obat-obatan, sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter, karena mungkin Anda memerlukan penanganan lain.

Jangan mudah terbujuk oleh iklan di media tentang jamu, suplemen atau obat nyeri otot dan sendi.

Untuk nyeri sendi yang membandel, biasanya dokter akan menyuntikkan steroid (dapat dikombinasikan dengan anetesi lokal) langsung ke sendi.

Injeksi steroid biasanya digunakan pada pasien dengan arthritis atau tendinitis.

Pilihan penyuntikan lainnya yaitu:

  • Mengeluarkan cairan sendi (dan seringkali dilakukan berkaitan dengan injeksi steroid)
  • Injeksi hyaluronat, atau cairan sendi sintetis. Digunakan untuk menangani osteoarthritis.

Penggunaan Suplemen

Beberapa penelitian mengindikasikan penggunaan glucosamine dan chondroitin dapat membantu mengurangi nyeri sendi dan memperbaiki fungsinya.

Meskipun suplemen tersebut tidak bekerja untuk semua orang, suplemen ini aman digunakan karena tidak memiliki efek samping yang signifikan.

Bila obat nyeri otot dan sendi Anda tidak dapat meredakan sakit, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk mengikuti terapi TENS atau terapi fisik untuk menguatkan otot di sekitar sendi, menstabilkan sendi dan memperbaiki kisaran gerak Anda.

Bila Anda kelebihan berat badan, mengurangi berat badan dapat meredakan tekanan pada sendi yang sakit.

Olahraga dan diet adalah cara yang efektif untuk mengurangi berat badan, tetapi berhati-hatilah untuk selalu melakukan olahraga low impact yang tidak akan mengiritasi sendi lebih lanjut.

Berenang dan bersepeda adalah pilihan terbaik karena tidak membebani sendi.

Pada nyeri sendi yang terjadi akibat cedera sebaiknya tidak dilakukan pemijatan, karena pemijatan yang tidak tepat justru akan menambah berat cedera yang sudah ada.

Dan untuk setiap nyeri yang memberat dan peradangan atau perubahan bentuk sendi, segeralah minta bantuan medis, karena bila salah penanganan atau terlambat ditangani, Anda dapat kehilangan fungsi sendi Anda.

 

 

 

 

Referensi:

  1. www.webmd.com/fitness-exercise/features/art-sore-muscles-joint-pain#1
  2. www.webmd.com/pain-management/guide/joint-pain#1
  3. www.webmd.com/pain-management/guide/pain-relievers#1
  4. www.wfla.com (gambar cover)

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561