Mengenal Apa Itu Saraf Kejepit di Punggung

Senin, 18 Juli 2022
Flex Free
Senin, 18 Juli 2022
Flex Free

Saraf kejepit di punggung atau dalam dunia medis disebut dengan hernia nukleus pulposus dapat menimbulkan rasa nyeri yang membuat tubuh menjadi tidak nyaman. Adanya gejala yang muncul harus segera diatasi supaya tidak menjadi fatal.

Berikut adalah ulasan mengenai saraf terjepit di bagian punggung yang harus Anda pahami supaya bisa mengambil tindakan yang tepat.

Gejala dan Penyebab Terjadinya Saraf Terjepit di Punggung

Adanya saraf terjepit di bagian punggung dapat menimbulkan gejala-gejala yang tidak nyaman. Gejala tersebut dapat memberikan sinyal bahwa ada bagian saraf yang bermasalah. Sedangkan saraf yang terjepit juga terjadi karena beberapa faktor. Berikut adalah penjelasannya:

  1. Gejala yang Ditimbulkan dari Saraf Punggung yang Terjepit

Beberapa penderita ada yang tidak merasakan sakit atau menunjukkan gejala adanya saraf yang terjepit pada bagian punggung. Ada juga yang merasakan sakit punggung yang ringan karena bantalan yang mengalami pergeseran tidak sampai menjepit bagian saraf.

Apabila bantalan tersebut menekan hingga menjepit saraf tulang belakang bagian punggung, gejala yang muncul adalah nyeri pada bagian punggung. Gejala lain yang muncul adalah sakit di bagian tulang ekor atau punggung bagian bawah.

Selain itu juga akan timbul rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk pada area pantat hingga ke salah satu tungkai. Terkadang juga terjadi kesemutan atau melemahnya otot pada tungkai.

  1. Faktor Penyebab Terjadinya Saraf Kejepit di Punggung

Secara umum, terjadinya saraf terjepit disebabkan karena melemahnya jaringan pada bantalan tulang belakang. Hal tersebut juga dapat dikarenakan bertambahnya usia, sehingga kelenturan pada bantalan tulang belakang menjadi berkurang dan rentan terhadap cedera.

Saraf terjepit di punggung juga dapat terjadi karena benturan pada tulang sehingga menyebabkan adanya pergeseran pada bagian tersebut. Faktor lain yang dapat menyebabkan saraf terjepit diantaranya faktor keturunan dari keluarga yang memiliki riwayat saraf kejepit.

Memiliki berat badan yang berlebih dari normalnya, adanya kebiasan merokok, melakukan angkat barang berat dengan tumpuan yang tidak sesuai, atau karena melakukan gerakan berputar dan menunduk secara tiba-tiba atau berulang.

Tindakan yang Harus Diambil

Setelah Anda mengenal beberapa gejala dan penyebab terjadinya saraf kejepit di punggung, ada beberapa tindakan yang harus dilakukan. Hal tersebut untuk meminimalisir terjadinya sesuatu hal yang tidak diinginkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:

  1. Mengetahui Kapan Harus Periksa Ke Dokter

Tindakan pertama ketika Anda merasakan gejalanya adalah meredakan rasa nyeri tersebut. Anda dapat meredakan dengan mengompres bagian punggung yang sakit. Ketika nyeri tersebut tidak kunjung reda, Anda dapat pergi ke dokter untuk dilakukan pengecekan.

Anda juga harus ke IGD ketika merasakan nyeri pada bagian punggung setelah  mengalami kecelakan. Selain itu, jika Anda merasakan nyeri yang dapat menyebabkan Anda tidak dapat menahan buang air kecil alis mengompol, atau buang air besar juga harus segera periksa.

  1. Melakukan Pemeriksaan

Ketika Anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah disebutkan, untuk menindaklanjutinya akan dilakukan pemeriksaan supaya dapat didiagnosa. Untuk mendapatkan hasil diagnosa yang tepat, biasanya dokter melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik biasanya meliputi refleksi, motorik, fungsi sensorik, dan kemampuan dalam berjalan. Pemeriksaan fisik juga akan ditunjang dengan pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan ini meliputi myelogram, sinar X, CT Scan, dan Magnetic Resonance Imaging.

  1. Pengobatan

Setelah melakukan pemeriksaan tindakan berikutnya adalah pengobatan. Beberapa obat yang biasa dikonsumsi oleh penderita saraf kejepit di punggung yakni obat anti nyeri seperti ibuprofen jika nyeri yang dirasa ringan.

Opioid adalah obat yang biasanya diberikan dokter ketika nyeri yang dirasa berat, obat berikutnya yakni pereda nyeri saraf, pelemas otot atau muscle relaxant, dan suntik steroid epidural.

Pengobatan berikutnya yang dapat menjadi alternatif yakni traksi DTS. Metode ini berupa memberikan tarikan secara ritmis pada tulang belakang. Traksi DTS  sangat efektif untuk mengatasi sarat terjepit, adanya tarikan dapat menurunkan tekanan intra diskal pada tulang belakang.

Pengobatan berikutnya yang dapat Anda jadikan alternatif yakni DTS atau Terapi Dekompresi Spinal. Salah satu terapi tanpa operasi ini memanfaatkan suatu alat tarik khusus dan mampu meredakan rasa sakit akibat saraf terjepit dibagian punggung.

  1. Operasi

Tindakan operasi dapat Anda ambil untuk mengurangi rasa nyeri dan mengatasi saraf terjepit tersebut. Adapun indikasi yang menunjukkan Anda harus melakukan operasi yakni tidak adanya perubahan setelah pemberian obat terapi dan juga fisioterapi selama 6 hari.

Indikasi berikutnya adalah muncul kelemahan pada bagian tubuh, mengalami kesulitan dalam bergerak, tidak mampu mengontrol buang air besar maupun kecil, dan gangguan sensorik.

Beberapa tindakan operasi diantaranya adalah minimally invasive microendoscopic discectomy, Anterior cervical discectomy and fusion, dan posterior cervical discectomy.

  1. Penangan Mandiri Di Rumah

Sebagai penangan pertama ketika merasakan gejala dari saraf terjepit di punggung, Anda dapat melakukannya secara mandiri di rumah. Anda dapat tidur secara lurus di atas kasur yang telah dilapisi papan di bawahnya supaya tidak melengkung.

Anda bisa menambahkan bantal di bawah kepala dan lutut, atau dengan posisi miring. Hindari untuk tidur dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama. Selain mengatur posisi tidur, Anda juga bisa mengonsumsi obat untuk mengurangi rasa nyeri.

Penangan lainnya yang juga bisa Anda lakukan adalah mengompres bagian yang nyeri selama 15 hingga 20 menit setiap 2 sampai 3 jam dengan air dingin maupun hangat.

  1. Fisioterapi

Tindakan berikutnya yakni melakukan fisioterapi. Adapun beberapa jenis terapi untuk saraf kejepit di punggung adalah traksi, penggunaan brace atau korset, dan transcutaneous electrical nerve stimulation.

Traksi merupakan jenis terapi dengan menggunakan benda untuk menangani gangguan atau kerusakan pada otot dan tulang. Sedangkan terapi transcutaneous electrical nerve stimulation merupakan terapi dengan penggunaan energi listrik.

Energi listrik tersebut digunakan untuk memberikan stimulus kepada sistem saraf melalui permukaan kulit. Terapi tersebut juga dapat mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri yang dirasa penderita saraf kejepit.

Pencegahan Terjadinya Saraf Kejepit Di Punggung

Saraf terjepit dapat menyebabkan rasa nyeri yang sangat sakit bagi penderitanya. Namun hal tersebut dapat Anda cegah dengan beberapa hal seperti menjaga berat badan agar tetap ideal. Orang yang obesitas dapat memberikan beban terhadap vertebrata.

Vertebrata yang terbebani secara berlebih dapat menyebabkan pengikisan tulang menjadi lebih cepat. Cara yang kedua adalah dengan melakukan olahraga secara teratur. Olahraga dapat meningkatkan kekuatan sendi, otot, dan tulang.

Cara berikutnya dengan menjaga postur tubuh ketika beraktivitas, seperti duduk, mengangkat barang berat, dan saat berdiri. Anda juga bisa menghindari pergerakan yang terjadi secara mendadak sehingga dapat mencegah terjadinya cedera pada area tulang belakang.

Akibat dari Mengabaikan Saraf Terjepit

Apabila Anda merasakan gejala yang mengarah ke indikasi saraf terjepit segeralah untuk mengambil tindakan baik secara mandiri atau langsung melakukan pemeriksaan, ada beberapa akibat yang dapat terjadi.

Akibat ketika mengabaikan saraf kejepit di punggung terlalu lama diantaranya adalah  dapat menyebabkan komplikasi nyeri kronik. Selain itu, Anda juga bisa mengalami kehilangan fungsi motorik hingga menyebabkan kelumpuhan.

Alternatif untuk mengatasi saraf terjepit dapat Anda lakukan dengan obat-obatan, pemeriksaan, fisioterapi, hidroterapi, akupuntur, ataupun mengikuti program peregangan dan penguatan otot.

Untuk lebih jelasnya mengenai pengobatan saraf kejepit di punggung, Anda dapat mengunjungi website Kami untuk mengetahui lebih detail.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561