Sumber gambar: www.actionsportphysio.com
Manipulasi sendi adalah salah satu teknik terapi manual yang digunakan dalam penanganan keluhan muskuloskeletal.
Manipulasi sendi merupakan jenis pergerakan pasif dari sendi, yang menggunakan gerakan mendorong dengan amplitudo rendah dan kecepatan tinggi (High Velocity Low Amplitude, HVLA).
Teknik ini biasanya ditujukan pada satu atau lebih sendi synovial target dengan tujuan mendapatkan efek terapi.
Alasan dilakukannya manipulasi sendi adalah untuk mengembalikan sendi ke tingkat fungsi yang normal dengan mengurangi kekakuan, meningkatkan rentang gerak dan/atau mengurangi nyeri sendi.
Manipulasi sendi adalah teknik yang tidak nyeri. Anda mungkin merasa sedikit tidak nyaman atau merasakan sensasi peningkatan tekanan di sekitar area yang diterapi dan setelahnya Anda akan merasa lelah.
Manipulasi sendi berbeda dengan mobilisasi sendi dalam hal teknik yang digunakan.
Mobilisasi sendi adalah teknik penanganan pasif yang dapat dilakukan pada sendi perifer (bahu, lutut, pergelangan kaki, dll) atau pada tulang belakang.
Mobilisasi sendi menggunakan tekanan yang lembut dan berulang pada sendi dengan arah yang spesifik, sedangkan manipulasi sendi terdiri dari empat fase spesifik:
Biasanya dikaitkan dengan bunyi “krek” atau “klik” yang dapat terdengar yang berasal dari sendi (serupa dengan menggemeretakkan buku-buku jari)
Sumber gambar: sportsandspinal.net.au
Manipulasi sendi ditandai dengan bunyi ‘krek’ atau ‘klik’. Bunyi ini diyakini sebagai hasil dari fenomena yang disebut dengan kavitasi.
Ketika manipulasi sendi dilakukan, tekanan yang diberikan akan memisahkan permukaan artikular sendi.
Hal ini akan mengubah bentuk kapsul sendi dan jaringan intra-artikular, yang kemudian akan mengurangi tekanan di dalam rongga sendi.
Pada lingkungan dengan tekanan rendah, sejumlah gas akan larut dalam cairan synovial, yang akan membentuk gelembung atau kavitas. Kemudian akan menghilang dengan cepat yang menimbulkan bunyi ‘klik’.
Efek klinis dari manipulasi sendi yaitu:
Efek samping terapi manipulasi sendi tulang belakang yang sering terjadi terbagi menjadi efek samping ringan hingga sedang dan dapat mencakup: rasa tidak nyaman di area sendi yang dimanipulasi, sakit kepala, kelelahan, atau rasa tidak nyaman yang menjalar.
Terdapat sejumlah risiko berkaitan dengan manipulasi sendi, terutama manipulasi sendi tulang belakang.
Kemungkinan efek samping yang serius yaitu: cedera vertebrobasiler (vertebrobasilar accidents, VBA), stroke, herniasi diskus tulang belakang, fraktur tulang belakang dan tulang iga, dan sindrom cauda equina.
Manipulasi sendi tulang belakang hanya boleh dilakukan untuk kondisi yang sesuai, dan tidak boleh digunakan sebagai teknik rutin.
(Baca lebih lanjut mengenai manipulasi tulang belakang dalam artikel: Chiropractic dan manipulasi tulang belakang).
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561