Di era modern sekarang ini, sistem kesehatan dan pola hidup masyarakat yang lebih baik meningkatkan angka harapan hidup seseorang. Namun hal ini juga menimbulkan masalah tersendiri bagi populasi yang disebut sebagai lanjut usia/lansia tersebut.
Masalah ini mungkin dianggap sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat, namun dampak yang ditimbulkannya begitu luas.
Dalam keseharian hidup, kita pasti pernah berinteraksi dengan lansia, baik sebagai anggota keluarga, kerabat, hingga mendengarkan atau mengalami masalah-masalah yang terjadi pada para lansia.
Masalah yang ada biasanya cukup kompleks dan multifaktorial, tetapi salah satu masalah yang menonjol adalah ketergantungan dan hilangnya kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Mengapa hal ini dapat terjadi? Semua bisa berawal dari satu hal sederhana yaitu hilangnya fungsi keseimbangan dalam tubuh.
Kapan dan berapa lama hilangnya kemampuan untuk menjaga keseimbangan akan membuat seseorang sulit menjalankan aktivitas sehari-harinya yang bersifat sederhana seperti mandi, mengenakan pakaian, memasak, makan ataupun berjalan di dalam rumah.
Gangguan keseimbangan sendiri merupakan salah satu masalah utama seorang lansia datang berobat.
Gangguan keseimbangan ini juga meningkatkan risiko terjadinya jatuh.
Apabila seorang lansia terjatuh, dampak yang dapat terjadi antara lain yaitu cedera, disabilitas, ketidakmandirian dan ketergantungan pada orang lain, hingga dapat menyebabkan kematian.
Akhirnya hal tersebut akan menyebabkan penurunan kualitas hidup seseorang dan juga dapat menjadi beban tersendiri bagi populasi tersebut.
Memiliki keseimbangan yang baik berarti individu tersebut dapat mengontrol dan mempertahankan posisi tubuh dengan baik dan nyaman, baik dalam kondisi berjalan, menaiki tangga, berdiri hingga diam di tempat.
Sebagian besar lansia sering mengalami keadaan seperti pusing dalam kesehariannya.
Dalam banyak kasus, gejala tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu, tetapi apabila kondisi tersebut menetap khususnya untuk gejala seperti :
individu tersebut mungkin mengalami gangguan keseimbangan.
Untuk dapat memiliki keseimbangan yang baik, otot-otot harus bekerja bersama-sama dengan baik dalam menanggapi stimulus sensorik yang diterima dari pandangan dan pengelihatan, sensasi tubuh dari kulit, otot, kaki dan sendi, juga sinyal yang berasal dari telinga bagian dalam yang mengatur keseimbangan.
Ketiga sistem sensorik tersebut akan terus memberikan stimulus informasi pada tubuh kita mengenai posisi kita setiap saat, sehingga adanya gangguan pada salah satu sistem tersebut dapat berakibat pada gangguan keseimbangan.
Meskipun ketiga sistem tersebut berjalan dengan baik, semua stimulus tersebut perlu diproses, dikoordinasikan dan diinterpretasikan secara akurat oleh otak dan tubuh kita.
Ketika tubuh kita dapat merespon secara tepat, disitulah terciptanya suatu kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Gangguan keseimbangan dan berjalan memiliki etiologi atau penyebab yang multifaktorial dan memerlukan penanganan yang komprehensif dalam mengkaji masalah tersebut.
Sebagian besar gangguan ditimbulkan karena adanya kondisi medis yang mendasar, sehingga perlu dilakukan identifikasi lebih dini untuk dapat mencegah disfungsi dan ketidakmandirian pada populasi lansia.
Berikut beberapa kondisi medis dan faktor risiko yang dapat berkontribusi terhadap gangguan keseimbangan dan berjalan pada lansia.
Sumber Gambar: Salzman, Brooke. (2010). Gait and Balance Disorders in Older Adults. American family physician. 82. 61-8.
Dalam menghadapi kasus tersebut, dokter akan melakukan anamnesis dengan lengkap mengenai riwayat penyakit terdahulu dan kondisi yang dirasakan saat ini.
Pertanyaan pertanyaan tersebut mencakup antara lain :
Setelah itu dokter akan melanjutkan dengan beberapa pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan otot, sendi dan saraf.
Untuk mengkaji masalah keseimbangan yang sedang dialami, dokter akan melakukan observasi terhadap posisi ketika berdiri diam dan berjalan, memeriksa pergelangan kaki dan kaki, dan melakukan manuver khusus seperti Romberg dan Dix-Hallpike.
Apabila terdapat indikasi, dokter juga akan meminta pemeriksaan penunjang tambahan lainnya seperti pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan laboratorium, elektrokardiogram hingga pemeriksaan CT-Scan, MRI ataupun pemeriksaan keseimbangan khusus lainnya.
Tidak ada pengobatan ataupun penanganan khusus dalam menangani gangguan keseimbangan.
Penanganan utama dalam menangani masalah gangguan keseimbangan tentu adalah deteksi dan pengenalan gejala secara dini, menangani faktor penyebab terjadinya gangguan keseimbangan dan pencegahan lebih lanjut dari keparahan gejala.
Terdapat beberapa cara pencegahan dan anjuran yang dapat dilakukan bagi para lansia.
Dokter juga akan menganjurkan kepada Anda untuk melakukan beberapa terapi rehabilitatif yang sesuai dengan kondisi yang dialami seperti gait training, strengthening and resistance exercise, hingga vestibular rehabilitation therapy.
Dengan tetap aktif, kekuatan otot tubuh, fleksibilitas dan daya tahan bisa tetap terjaga dan tubuh dapat menghadapi proses penuaan dengan lebih baik.
Beberapa kondisi seperti penyakit Meniere di mana dokter akan menyarankan Anda untuk mengurangi jumlah konsumsi garam dan tidak mengkonsumsi MSG hingga kafein terbukti dapat membantu mengurangi keparahan gejala yang timbul.
Beberapa jenis obat tertentu seperti diuretik dan anti-aritmik juga dapat mengganggu keseimbangan.
Jangan lupa untuk menciptakan kondisi lingkungan tempat tinggal yang aman bagi para lansia, kejadian terjatuh sering sekali terjadi di tempat-tempat yang sering dilewati ataupun digunakan.
Beberapa hal dapat dilakukan seperti menggunakan alas kaki yang baik dan stabil, memperbaiki penerangan, memindahkan benda-benda yang dapat berpotensi menimbulkan cedera, melakukan pemasangan handrails pada lorong dan kamar mandi.
Segera datang ke klinik kami bila Anda merasa memiliki keluhan seperti dijelaskan di atas untuk berkonsultasi dengan dokter ahli kami.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561