Berikut ini beberapa fasilitas atau layanan terapi di Flex Free Clinic yang bisa Anda dapatkan sesuai dengan kelainan atau penyakit yang Anda alami:

1. Electric Stimulation
2. Low Power Laser treatment
3. Kinesio-taping treatment
4. Cold and Hot Therapy
5. Musculoskeletal Ultrasonography (USG)
6. EMG biofeedback, pressure biofeedback
7. Gymnasium,core strengthening exercises
8. Manual medicine
9. Prolotherapy/injection treatment
10. Orthotics-Prosthetics workshop
11. Brace Support workshop
12. Spinecor Dynamic Brace Centre for Scoliosis therapy
13. Sport Injury Treatment

 

DTS (Spinal Decompression Treatment)

DTS adalah salah satu jenis terapi non operatif atau tanpa operasi dengan menggunakan suatu alat tarik khusus untuk mengurangi tekanan intra-diskal yang terdapat pada tulang belakang antara ruas tulang belakang dan diskus (bantalan tulang belakang), yang terjadi akibat kelainan pada diskus atau tulang belakang pada daerah punggung bawah (lumbal) dan leher (servikal) seperti HNP, disc bulging, dan  protruded disc, sehingga terjadi jepitan saraf tulang belakang. Akibatnya akan timbul gejala-gejala neurologis, seperti rasa nyeri, kesemutan, kelemahan, rasa baal bahkan kelumpuhan pada anggota gerak (tergantung lokasi jepitan sarafnya), dan dapat disertai gangguan berkemih atau buang air besar (pengendalian terganggu), jika jepitan saraf terjadi pada bagian bawah saraf tulang belakang yang bentuknya melebar

Beberapa kelainan yang memerlukan terapi DTS

• Kelainan diskus degeneratif, herniasi atau penonjolan baik tunggal maupun multipel.
• Nyeri punggung bawah maupun atas karena otot-otot yang tegang, kelainan sendi faset atau pergeseran tulang belakang.
• Nyeri skiatika.
• Nyeri leher dan kepala karena otot yang tegang.
• Nyeri dan kesemutan yang menjalar sampai kedua tungkai atau kedua tangan.
• Nyeri yang timbul beberapa lama setelah operasi tulang belakang dengan indikasi herniasi diskus.

Alat Spinal Decompression

Penggunaan alat ini harus dibawah pengawasan seorang dokter terkait peresepan dosis akurat melalui komputer tentang bagaimana pola tarikan, kekuatan tarikan dan kecepatan tarikan yang diperlukan oleh seorang penderita sesuai dengan kelainan yang dideritanya.

Kelebihan alat ini dibandingkan alat traksi lainnya, DTS memiliki program tarikan yang sangat presisi, dapat menurunkan tekanan intra-diskal tanpa menyebabkan refleks spasme otot dan  memberikan pola tarikan yang memungkinkan terjadinya proses regenerasi dan meningkatkan nutrisi diskus atau bantalan pada tulang belakang, yang semuanya diatur melalui komputer.

Ultrasound Therapy

Terapi Ultrasound (US) adalah jenis terapi yang menggunakan gelombang suara/ultrasound dengan frekuensi gelombang suara yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia yaitu dengan frekuensi ≥20.000 kali per detik/Hertz (Hz).

Ultrasound Therapy

Terapi Ultrasound dapat mencapai kedalaman 2-5 cm dari permukaan tubuh dan berfungsi untuk memberikan efek termal (efek pemanasan) dan efek non termal (efek mekanik yang dapat berfungsi untuk memasukan jenis obat tertentu, efek pemijatan dan efek biologis yang dapat mempengaruhi proses yang terjadi di jaringan atau sel sehingga dapat mempercepat terjadinya pemulihan atau regenerasi jaringan.

Indikasi Pemakaian Ultrasound Therapy

1. Pemendekan otot atau spasme otot.
2. Pemendekan jaringan lunak lain seperti kapsul sendi, ligament, dan tendon yang menyebabkan keterbatasan gerak sendi dan nyeri.
3. Peradangan sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
4. Nyeri sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
5. Luka yang sulit sembuh.
6. Trauma pada sendi dan jaringan lunak sekitar sendi.
7. Entrapment syndrome yaitu terjepitnya saraf tepi oleh jaringan lunak pada sendi-sendi tertentu. Misalnya: Carpal Tunnel Syndrome (CTS)
8. Stimulasi pertumbuhan tulang pada patah tulang.
9. Membantu memasukkan obat-obat topikal atau yang dioles sebagai medium transmisi terapi Ultrasound sehingga obat-obat tersebut akan masuk lebih dalam mencapai target terapi dan efektif. Terapi Ultrasound jenis ini disebut Phonophoresis.
10. Beberapa penelitian terbaru juga mengatakan terapi Ultrasound dapat membantu resorpsi penumpukan kalsium di tendon otot-otot bahu, meskipun mekanisme kerja sebenarnya belum diketahui secara pasti.

Infra Red Therapy

Adalah jenis terapi yang menggunakan gelombang elektromagnetik infra merah dengan karakteristik panjang gelombang 770nm-10⁶ nm. Fungsi alat ini untuk pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak superfisial dengan daya penetrasi 0,8-1mm.

Efek terapi alat ini akan menyebabkan berkurangnya rasa nyeri, karena  pemanasan akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) dan meningkatkan aliran darah pada daerah tersebut sehingga akan memberikan oksigen yang cukup pada daerah yang diterapi, meningkatkan aktivitas enzim-enzim tertentu yang digunakan untuk metabolisme jaringan dan membuang sisa-sisa metabolisme yang tidak terpakai sehingga pada akhirnya akan membantu mempercepat proses penyembuhan jaringan.

Selain itu, pemanasan akan mengurangi ketegangan otot-otot terutama otot-otot yang terletak superfisial, meningkatkan daya regang atau ekstensibilitas jaringan lunak sekitar sendi seperti ligamen dan kapsul sendi sehingga dapat meningkatkan luas pergerakan sendi terutama sendi-sendi yang terletak superfisial seperti sendi tangan dan kaki.

Indikasi Terapi Infra Red:

1. Nyeri otot, sendi dan jaringan lunak sekitar sendi. Mis: nyeri punggung bawah, nyeri leher, nyeri punggung atas, nyeri sendi tangan, sendi lutut, dsb.
2. Kekakuan sendi atau keterbatasan gerak sendi karena berbagai sebab.
3. Ketegangan otot atau spasme otot.
4. Peradangan kronik yang disertai dengan pembengkakan.
5. Penyembuhan luka di kulit.

Infra Red

Electrical Stimulation Therapy

(Terapi Stimulasi Listrik)

Terapi yang menggunakan aliran listrik dengan berbagai macam jenis frekuensi, amplitudo dan karakteristik aliran listrik tertentu yang dialirkan melalui kulit dengan perantaraan pad (elektroda dengan lapisan gel di atasnya atau elektroda tertentu dengan bahan tertentu)

atau dengan elektroda transduser khusus (berbentuk seperti bolpen), yang akan mempengaruhi muatan listrik di permukaan kulit, saraf atau otot sehingga dapat menimbulkan efek terapi tertentu sesuai dengan tujuan terapi yang diinginkan.

Indikasi Terapi ini:

1. Penguatan otot.
2. Re-edukasi otot, mencegah kelemahan otot atau atrofi otot (otot mengecil)
3. Pemendekan otot atau spasme otot.
4. Menghilangkan nyeri.
5. Kelemahan otot karena gangguan saraf.
6. Menghilangkan bengkak atau edema.
7. Menyembuhkan peradangan karena suatu trauma atau sehabis operasi.
8. Menyembuhkan luka dan perbaikan jaringan.
9. Membantu memasukkan obat-obat topikal sehingga obat-obat tersebut akan masuk lebih dalam mencapai target terapi dan efektif. Terapi stimulasi listrik jenis ini disebut Iontophoresis.

Kinesio Taping Treatment

Adalah metode untuk penyembuhan nyeri dan cedera otot serta sendi dengan menggunakan plester khusus yang hipoalergenik, tidak menggunakan obat sehingga tidak ada efek samping obat, mempengaruhi sirkulasi limfatik, mensupport jaringan yang sakit dan mencegah nyeri pada area yang mengalami kelainan.

Kinesiotaping dapat digunakan pada keluhan nyeri leher, bahu, kaki, cedera otot, lutut dan nyeri pada pinggang.

Penggunaan Kinesio Taping.

Prolotherapy/Injection Treatment

Terapi injeksi sangat umum dilakukan dalam dunia kedokteran, dengan berbagai indikasi dan bermacam obat yang digunakan sesuai dengan kelainan/penyakitnya.

Terapi injeksi dalam bidang Musculoskeletal yang sedang berkembang penggunaannya saat ini mengingat hasilnya yang dianggap cukup memuaskan adalah “Injeksi Pelumas Sendi”.

Injeksi Pelumas Sendi

“Injeksi Pelumas Sendi” adalah salah satu terapi yang bersifat non operatif untuk mengatasi kelainan sendi yang disebabkan oleh kerusakan tulang rawan sendi (osteoatrhritis) dan sebab lainnya.

Terapi ini dilakukan dengan menyuntikan sebuah zat yang berfungsi sebagai pelumas yaitu zat Hyaluronic acid.

Secara normal, tubuh akan memproduksi sendiri zat pelumas tersebut, namun dengan adanya kerusakan sendi contoh seperti pada osteoarthritis, maka jumlah zat yang diproduksi tidak mencukupi untuk menjaga elastisitas sendi tersebut.

Orthotics-Prosthetics dan Brace Support Workshop

Bermacam Bentuk Alat Support (Brace)

Tujuan penggunaan alat-alat support ini adalah mempersiapkan penderita untuk menjalani aktivitas kegiatan sehari-harinya (Activities of Daily Living) semaksimal mungkin tanpa  harus mengandalkan bantuan orang lain.

Spinecor Dynamic Brace Centre

Spinecore merupakan brace (penyangga) tubuh yang khusus digunakan pada penderita Scoliosis. Spinecore merupakan brace model terbaru yang memiliki banyak manfaat dibanding brace-brace lainnya.

Kami menjadi salah satu pusat rujukan untuk pemasangan spinecore pada penderita skoliosis anak-anak maupun dewasa, karena dokter-dokter kami telah mendapatkan pelatihan khusus untuk hal ini.

Kami membantu Anda dengan menyediakan, merancang, membuat dan mengepas alat bantu guna pemeliharaan dan pemulihan fungsi, atau sebagai pengganti anggota gerak.

Pada umumnya, hampir semua pusat pelayanan Rehabilitasi Medik akan mempergunakan alat-alat yang sama dalam melakukan pengobatan terhadap pasiennya,

namun pengalaman dan keahlian para dokter akan berpengaruh dalam peresepan dosis yang harus digunakan pada setiap alat, dan berbeda-beda untuk setiap individu tergantung dari diagnosis penyakit dan tujuan terapi yang hendak dicapai, sehingga diharapkan dapat dicapai hasil yang optimal.

Tanyakan kepada dokter kami untuk dapat mengetahui secara lebih detail kegunaan setiap alat, indikasi serta kontra indikasinya, agar Anda mendapatkan hasil yang optimal dari setiap program terapi yang telah ditetapkan untuk mengatasi keluhan Anda.