Nyeri leher adalah salah satu keluhan nyeri otot, tulang, dan sendi (muskuloskeletal) yang paling sering terjadi setelah nyeri punggung bawah.
Data menunjukkan, 19-37% individu dengan nyeri leher dapat mengalami nyeri yang berkepanjangan (nyeri kronik).
Nyeri leher dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Nyeri pada leher yang berlangsung <6 minggu disebut dengan nyeri leher akut, sedangkan lebih dari 6 bulan disebut dengan nyeri kronis.
Nyeri leher menimbulkan rasa kaku seperti terkunci atau dikenal dengan fenomena ‘wry neck’.
Selain itu, nyeri leher dapat disertai dengan otot-otot yang terasa kaku dan kencang.
Otot-otot yang bermasalah antara lain otot leher, bahu, dan wajah.
Wry neck
Jurnal penelitian menunjukkan, risiko nyeri leher meningkat pada:
Pekerjaan yang membutuhkan gerakan berulang, postur tubuh membungkuk, konsentrasi tinggi, jam kerja yang panjang, dan posisi melakukan pekerjaan yang tidak ergonomis turut menyumbangkan risiko yang tinggi, terutama pada pengguna komputer.
Individu dengan posisi dan postur tubuh yang membungkuk (kifosis) lama kelamaan juga akan menimbulkan nyeri leher, karena postur kifosis memiliki posisi leher yang lebih maju ke depan.
Postur kifosis biasanya disertai dengan leher yang maju ke depan
Nyeri leher dengan riwayat di bawah ini berbahaya dan sebaiknya langsung dikonsultasikan dengan dokter, antara lain:
Nyeri leher dengan gejala-gejala di atas atau nyeri leher pada individu dengan usia >50 tahun akan memerlukan pemeriksaan penunjang seperti X-Ray, Computerised Tomography (CT) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).
CCFP biasa terjadi apabila terdapat masalah pada tulang belakang area leher setinggi C1-C3.
Nyeri CCFP yang dibiarkan lama kelamaan dapat menimbulkan nyeri hebat dan gangguan pergerakan leher.
Nyeri kepala muncul akibat postur leher atau tekanan pada struktur leher dan kepala belakang.
Nyeri dirasakan mulai dari belakang kepala menjalar hingga dahi, sekitar mata, dan sisi samping kepala.
Nyeri kepala ini biasa terjadi pada 1 sisi.
Penjalaran biasanya terjadi pada 1 sisi (unilateral) yang lama kelamaan dapat menimbulkan kelemahan otot.
Apabila dibiarkan maka akan menimbulkan kelemahan pada lengan dan tangan, rasa kesemutan dan baal pada lengan dan tangan, gangguan motorik halus pada tangan, ketidakseimbangan tubuh saat berjalan.
Gangguan motorik halus adalah berupa gangguan koordinasi tangan dan kesulitan untuk memegang objek benda kecil seperti koin, pulpen, kancing, dan sebagainya.
Apabila Anda mengalami nyeri leher di rumah, nyeri dapat ditangani dengan mengistirahatkan gerakan leher, mengaplikasikan kompres hangat atau dingin dan melakukan latihan peregangan leher dan bahu (Baca lebih lanjut dalam artikel: "Latihan untuk Leher dan Bahu").
Apabila nyeri leher tidak membaik atau dirasakan semakin parah dalam beberapa hari, maka sebaiknya Anda mengunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Anda dapat pergi ke dokter spesialis rehabilitasi medik atau dokter saraf (neurologi) untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Berhati-hatilah saat mengkonsumsi obat pereda nyeri.
Obat pereda nyeri hanya boleh dikonsumsi dalam jangka pendek dengan dosis yang ditentukan dokter.
Obat pereda nyeri golongan Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) memiliki efek samping ke lambung atau jantung sehingga sebaiknya dikonsumsi setelah berkonsultasi dengan dokter.
Di klinik Flex Free, dokter spesialis kami akan menanyakan riwayat keluhan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan mengajukan pemeriksaan penunjang.
Setelah sumber nyeri Anda dapat diidentifikasi, dokter akan merencanakan pengobatan yang sesuai.
Pengobatan yang dapat dilakukan klinik Flex Free untuk nyeri leher antara lain traksi DTS, Extracorporeal Shock Wave Therapy (ESWT), terapi laser dan TENS.
Apabila dari hasil pemeriksaan ternyata diperlukan tindakan operatif maka dokter akan merujuk Anda kepada dokter spesialis bedah saraf atau ortopedi.
Referensi :
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561