Terapi Fisik untuk Nyeri Kronis

24 Mei 2023 , Flex Free
24 Mei 2023
Flex Free

Apa itu Nyeri Kronis?

Secara sederhana, nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung lebih dari 12 minggu. Nyeri kronis dapat berasal dari arthritis, herniasi diskus, patah tulang atau terkilir yang tidak pernah sembuh, dan kerusakan saraf.

Seringkali, nyeri terjadi ketika hanya ada sedikit atau tidak ada kerusakan jaringan.

Pada semua kasus, nyeri cenderung mempengaruhi sekelompok otot atau sendi tertentu dan seringkali sangat berat sehingga mengganggu konsentrasi dan kemampuan untuk melakukan gerakan tertentu hingga tidak dapat menggerakkannya sama sekali.

siklus nyeri kronis

Pemeriksaan untuk Nyeri Kronis

Untuk mengetahui penyebab nyeri kronis, beberapa pemeriksaan akan dilakukan, termasuk:

  • dokter akan menanyakan seputar keluhan Anda, misalnya seberapa sering dirasakan, apakah ada yang dapat mengurangi nyeri, dan bagaimana dampaknya terhadap aktivitas atau kehidupan Anda sehari-hari.
  • dokter juga akan menanyakan riwayat penyakit dan pengobatan yang Anda dapatkan sebelumnya dan bagaimana reaksinya.
  • dokter akan menilai rentang gerak sendi, kekuatan otot, postur tubuh, keseimbangan dan ketahanan Anda.

Terapi untuk Nyeri Kronis  

Metode terapi untuk mengatasi nyeri kronis mengalami perkembangan. Hingga saat ini, dokter seringkali meresepkan obat anti nyeri.

Selain dengan obat-obatan, terapi lainnya yang sering digunakan bersamaan misalnya terapi fisik, pijat, dan akupuntur.

Terapi fisik seringkali menjadi salah satu pilihan untuk nyeri kronis karena dapat membantu mencari penyebab nyeri dan menguatkan kelompok otot terkait untuk memperbaiki ketahanan dan rentang gerak sendi, (mengembalikan mobilitas normal) dan membantu Anda untuk bergerak lebih nyaman.

Pengobatan Nyeri Kronis dengan Terapi Fisik

Latihan khusus didesain untuk mengurangi tekanan, yang bertujuan untuk meredakan nyeri dan memperbaiki mobilitas dan kemampuan untuk melakukan aktivtias sehari-hari.

Terapi akan berdasarkan pada situasi dan kondisi masing-masing pasien, tetapi umumnya terdiri dari:

  1. Latihan

Latihan khusus dapat membantu menguatkan otot dan sendi, memperbaiki monilitas dan membantu memutuskan sinyal otak yang mengatakan setiap gerakan menyebabkan nyeri.

    1. Low-impact aerobic

Latihan ini akan meningkatkan denyut jantung dan tidak terlalu membebani sendi. Misalnya jalan cepat, atau bersepeda statis, sebelum melakukan latihan penguatan.

    1. Latihan kekuatan

Latihan kekuatan dapat menggunakan alat, resistance bands, atau berat badan Anda sendiri (lunges, squats, dan push-up). Anda akan melatih otot core (perut, punggung dan bokong), dan bagian tubuh lainnya.

    1. Latihan untuk meredakan nyeri  

Latihan ini menargetkan area nyeri, sehingga Anda menjadi lebih kuat dan fleksibel, sehingga memudahkan aktivitas sehari-hari Anda.

    1. Latihan peregangan

Latihan dilakukan dengan lembut. Terapis akan memastikan Anda melakukan pemanasan terlebih dahulu dan peregangan tidak dilakukan secara berlebihan.

Anda juga akan diajarkan latihan yang dapat dilakukan di rumah.

  1. Terapi Pasif

Terapi pasif adalah bentuk lain dari terapi fisik yang digunakan untuk mengurangi nyeri dan memperbaiki pergerakan, yaitu:

  • ‘dry needling’ untuk mengatasi ‘muscle knot’ dan ‘trigger point’
  • kompres hangat dan dingin untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Panas dapat menghangatkan otot sehingga dapat bergerak dengan baik
  • pijat untuk memperbaiki aliran darah
  • ‘Pain Neuroscience Education’ untuk menjelaskan mengapa nyeri terjadi
  • strategi untuk bergerak tanpa nyeri, termasuk berjalan, mengangkat, duduk dan berlari
  • TENS dan ultrasound. TENS menggunakan alat untuk mengalirkan arus listrik voltase rendah ke kulit area yang nyeri. Ultrasound mengirimkan gelombang ke area yang nyeri. Keduanya dapat meredakan nyeri dengan menghambat ‘pesan nyeri’ ke otak

Apakah Terapi Fisik Nyeri?

Setiap orang dapat memberikan respons yang berbeda terhadap terapi. Bentuk tubuh, aktivitas sehari-hari, kebiasaan, juga mempengaruhi rencana terapi.

Terapi fisik seharusnya tidak nyeri, dan aman dilakukan. Akan tetapi karena Anda akan menggunakan bagian tubuh yang nyeri, terapi fisik dapat membuat Anda tidak nyaman, bahkan nyeri, misalnya Anda akan merasa nyeri setelah melakukan peradangan atau ‘deep tissue massage’.

 

 

Referensi:

  • https://integrehab.com/blog/physical-therapy/manage-chronic-pain/
  • https://www.verywellhealth.com/pt-for-chronic-pain-4179087
  • https://www.webmd.com/pain-management/physical-therapy

Artikel lain

ARTIKEL KESEHATAN

Sakit lutut merupakan gejala yang awam dikeluhkan oleh seseorang setelah berolahraga, tapi kapankah sebenarnya

ARTIKEL KESEHATAN

Nyeri lutut saat berdiri bisa dialami oleh siapa saja, berapapun usianya dan apapun pekerjaannya. Saat ras

ARTIKEL KESEHATAN

Nyeri tumit dapat dialami siapapun, terutama pada orang yang: banyak berjalan atau berlari berolahraga

ARTIKEL KESEHATAN

HNP atau kepanjangan dari (Herniated Nucleus Pulposus) yang terjadi pada bagian tulang ekor memang bisa mengga

Tanya Jawab

Tanya jawab seputar muskuloskeletal (otot, tulang, sendi) kepada dokter kami

WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui

Flexfree Jakarta Utara

Flexfree Jakarta Selatan

Flexfree Bandung