Tulang belakang tersusun dari beberapa tulang kecil yang saling menumpuk yang memungkinkan tubuh dapat membungkuk dan berputar.
Tulang belakang memberikan perlindungan untuk medulla spinalis, substansi yang mengandung 31 pasang saraf spinal.
Tulang belakang bila di lihat dari belakang terlihat seperti struktur yang lurus, akan tetapi bila dilihat dari samping akan terlihat lengkungan yang membantu tulang belakang menyerap benturan dari gerakan tubuh dan gravitasi.
Seperti halnya bagian tubuh lainnya, pada tulang belakang juga bisa terjadi kelainan, salah satunya adalah kelainan bentuk kurva atau lengkungan tulang belakang.
Kelainan bentuk tulang belakang adalah ketika tulang belakang tidak sejajar atau tampak postur tubuh yang berlebihan.
Tiga jenis kelainan bentuk tulang belakang adalah:
Lengkungan tulang belakang di punggung bawah sangat melengkung ke depan.
Kifosis ditandai dengan punggung atas yang membungkuk (lebih dari 50 derajat).
Pada kelainan ini, tulang belakang melengkung ke samping membentuk huruf S atau C.
Ada berbagai masalah kesehatan yang dapat menyebabkan kelainan bentuk tulang belakang.
Pada lordosis, karena lengkungan tulang belakang punggung bawah berlebihan, bokong akan terlihat lebih menonjol.
Bila seseorang dengan lordosis berbaring di tempat datar, misalnya lantai, akan terlihat jelas rongga antara punggung bawah dan lantai.
Kondisi ini dapat menyebabkan sakit punggung dan rasa tidak nyaman.
Lordosis dapat disebabkan oleh berbagai hal:
Pada kifosis, karena lengkungan punggung atas berlebihan, kepala dan bahu akan tampak terdorong ke depan.
Sakit punggung mungkin tidak terlalu dirasakan, akan tetapi akibat tekanan yang terdapat di belakang tungkai, berdiri atau duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan kelelahan.
Beberapa penyebab kifosis yaitu:
Sebagian besar kasus skoliosis tidak diketahui penyebabnya. Akan tetapi skoliosis dapat terjadi dalam satu keluarga.
Selain itu bisa juga terjadi karena kelainan bawaan lahir atau akibat cedera.
Gejala lordosis antara lain:
Gejala kifosis antara lain:
Skoliosis sering ditandai dengan salah satu bahu lebih tinggi, selain itu gejala lain pada skoliosis misalnya pinggang atau panggul yang tidak sejajar, dan tubuh cenderung miring ke satu sisi.
Gejala seringkali terlihat lebih jelas pada usia remaja saat terjadi pertumbuhan cepat.
Secara umum, penanganan ditentukan berdasarkan tingkat keparahan dan jenis kelainan bentuk tulang belakangnya.
Kelainan bentuk tulang belakang yang ringan misalnya pada kifosis postural, tidak memerlukan terapi.
Penderita kifosis mungkin memerlukan penggunaan brace, dan pada kasus khusus terutama kifosis kongenital, dibutuhkan pembedahan untuk menguatkan tulang belakang.
Fisioterapi, olahraga atau latihan untuk menguatkan otot dan memperbaiki postur biasanya dilakukan terlebih dahulu.
Obat antinyeri digunakan untuk mengontrol nyeri.
Pada banyak kasus skoliosis, kelainan bentuk tulang belakang tidak terlalu signifikan untuk dilakukan intervensi besar.
Pemantauan mungkin diperlukan untuk memastikan kondisi tidak memburuk.
Penggunaan Brace
Pada kasus berat, brace punggung atau pembedahan untuk mengoreksi diperlukan untuk memastikan skoliosis tidak memburuk.
Pada anak-anak, casting mungkin diperlukan untuk mencegah skoliosis memburuk. Cast dipasang dari bahu hingga badan bawah pada anak. Cast diganti setiap beberapa bulan hingga 3 tahun.
Casting pada Anak
Sumber gambar: https://childrensspinefoundation.org
Prosedur ini dilakukan terutama pada anak yang kemungkinan skoliosisnya memburuk seiring dengan pertumbuhannya.
Observasi atau pemantauan tulang belakang dilakukan setiap empat hingga enam bulan untuk mengetahui apakah kelainan memburuk.
Chiropractic, stimulasi listrik dan suplemen tidak terbukti dapat mencegah perburukan skoliosis.
Penderita skoliosis sebaiknya tetap melatih kekuatan dan fleksibilitas untuk mempertahankan fungsi tubuh normal.
Prosedur berikut dapat digunakan untuk menangani kelainan bentuk tulang belakang:
Sumber gambar: https://www.scoliosisassociates.com
Bila Anda memiliki ciri-ciri dari gejala-gejala kelainan tulang belakang yang telah dijelaskan di atas yang lebih dari sekedar kebiasaan postur yang buruk, Anda dapat mencurigai adanya kelainan tulang belakang.
Anda dapat datang berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Anda dapat datang ke dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medis untuk mendapatkan pemeriksaan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dan meminta pemeriksaan pencitraan, misalnya sinar x (rontgen) untuk melihat kondisi tulang belakang lebih lanjut.
Pemeriksaan sinar X dapat memberikan gambaran tulang belakang yang tidak normal.
Setelah pemeriksaan dilakukan, dokter akan menentukan terapi yang tepat untuk Anda. Apabila diperlukan penanganan operasi, Anda akan dirujuk ke sokter spesialis orthopedi untuk ditangani lebih lanjut.
Penanganan kelainan tulang belakang terutama pada anak harus dilakukan dengan tepat dan sebisa mungkin dimulai secepatnya karena anak-anak masih akan tumbuh sehingga kelainan tulang belakang yang terjadi bisa memburuk tanpa penanganan yang tepat.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561