Serba-serbi Keluhan Skoliosis atau Tulang Belakang Bengkok

Selasa, 25 Juni 2024
dr. Ferdinand Dennis K
Selasa, 25 Juni 2024
dr. Ferdinand Dennis K

Apabila membicarakan perihal masalah tulang belakang, satu jenis kelainan yang akan muncul di benak kita adalah skoliosis atau tulang belakang bengkok .

Kelainan bentuk atau lengkungan tulang belakang ini amatlah lazim ditemukan pada seluruh kelompok usia, tapi sayangnya jarang terdiagnosis dengan tepat sehingga penanganan awal seringkali terlambat.

Skoliosis atau tulang belakang bengkok sendiri merupakan suatu kondisi yang tidak dapat ditentukan sebab pastinya dan kondisi tulang belakang bengkok ini dapat menjadi suatu pencetus bagi masalah otot, tulang, dan sendi lainnya terutama pada bagian punggung.

Artikel ini akan membahas perihal sebab, akibat, serta penanganan keluhan skoliosis atau tulang punggung bongkok, terutama dari sudut pandang kedokteran fisik dan rehabilitasi.

Apa sebenarnya skoliosis atau tulang belakang bengkok ini?

Tulang belakang bengkok atau yang disebut skoliosis ini, merupakan suatu kelainan 3-dimensional dari tulang belakang dan batang tubuh yang melibatkan perputaran dari sumbu tubuh dan adanya bongkok (kifosis) atau tenggeng (lordosis) yang berlebihan, menyebabkan suatu kondisi tulang belakang dan sumbu tubuh yang memuntir.

Skoliosis ini merupakan suatu istilah umum yang terdiri dari kondisi beragam dalam perubahan tulang belakang dan batang tubuh. Kondisi skoliosis ini memiliki suatu kriteria, dimana sudut Cobb (yang diperoleh dari pemeriksaan radiologis tulang belakang) lebih dari 10o disertai suatu rotasi sumbu dari batang tubuh.

Apa saja sebab-sebab yang dapat menimbulkan keluhan skoliosis atau tulang belakang bengkok ?

Skoliosis atau tulang belakang bengkok ini dibagi menjadi 2 klasifikasi, yaitu biologis dan fungsional.

Pada skoliosis biologis, atau yang disebut true scoliosis atau skoliosis sejati, penyebabnya sering kali tidak diketahui. Ada 3 kelompok penyebab skoliosis sejati yang diterima yaitu kongenital (bawaan sejak lahir), neuromuskular (disebabkan oleh penyakit pada sistem saraf dan otot seperti palsi serebral, distrofi otot, spina bifida, dan atrofi otot spinal) serta idiopatik (tidak diketahui asal usulnya).

Klasifikasi ke-2 adalah skoliosis fungsional yang disebabkan karena penyebab dari luar tulang belakang dan berimbas terhadap kesejajaran tulang belakang seperti iritasi tulang belakang yang menimbulkan nyeri akan mendorong seseorang untuk tidak menggunakan sisi yang sakit sehingga sisi yang sehat akan lebih dominan.

Perbedaan dominansi ini akan menimbulkan ketidaksetimbangan tarikan otot yang dapat tampak sebagai suatu tulang belakang bengkok. Kondisi medis seperti perbedaan panjang tungkai (leg-length discrepancy) yang dapat disebabkan oleh banyak penyakit lainnya seperti patah tulang dan poliomyelitis pun dapat menimbulkan kesan skoliosis pada tulang belakang.

Apa lagi keluhan skoliosis atau tulang belakang bengkok ?

keluhan skoliosis atau bengkok tulang belakang

sumber : elementchirocare.com

Keluhan skoliosis atau tulang belakang bengkok tidak hanya terdapat perubahan pada tulang belakang saja.

Karena kelainan lengkungan tulang belakang dan batang tubuh yang terjadi pada 3 bidang, sistem organ yang berhubungan baik langsung maupun tidak akan terpengaruh oleh masalah tulang belakang bengkok ini. Kelainan yang dapat muncul adalah bahu, panggul, dan tulang belikat yang tidak sejajar. Penderita skoliosis juga akan mengeluhkan baju atau bahu miring sebelah. Hal ini biasa dirasakan oleh mereka yang memasuki usia remaja, dimana penampilan menjadi lebih penting, terutama untuk remaja perempuan.

Keluhan skoliosis berikutnya yang sering dikeluhkan adalah nyeri punggung yang kronis serta kelelahan. Hal ini terjadi karena adanya ketidasetimbangan kerja otot menahun yang menimbulkan rasa sakit. Kelelahan juga muncul karena kerja otot yang tidak seimbang ini akan menimbulkan beban kerja yang tidak setara antara otot tubuh sisi kanan dan kiri. Kelelahan ini akan lebih jelas dirasakan bila penderita skoliosis menjalani aktivitas yang memerlukan kerja otot yang berat seperti berolahraga.

Sesak dan kesulitan bernapas merupakan gejala dan penyulit skoliosis yang cukup berat. Kondisi ini akan semakin menyulitkan bagi aktivitas kerja dan sehari-hari penderita skoliosis karena gangguan sistem jantung dan paru ini tidak akan membaik seiring waktu. Puntiran pada sumbu tubuh akan memengaruhi rongga dada dimana tulang iga akan menyempit di sisi tubuh yang cekung dan melebar pada sisi tubuh yang cembung, menimbulkan disfungsi kerja paru-paru.

Kondisi-kondisi ini akan memengaruhi fungsional seseorang. Keluhan skoliosis biasa ditemukan pertama kali pada populasi anak dan remaja akan menghambat aktivitas sehari-hari seperti bersekolah dan berolahraga. Penanganan skoliosis yang tepat akan mengembalikan fungsi dari seorang remaja dan pelajar, yang mungkin terhambat dan bahkan tertunda karena kondisi tulang belakang bengkok ini.

Apakah ada pencegahan untuk keluhan skoliosis atau tulang belakang bengkok ? Dan kalau sudah terjadi bagaimana mencegah agar tidak semakin parah?

Pada prinsipnya, keluhan skoliosis merupakan kondisi yang muncul dan memberat seiring berjalannya waktu. Pada keluhan skoliosis sejati, pencegahan dapat dilakukan pada progresivitas kemiringan tulang belakang.

Pada penderita skoliosis yang masih belum terjadi pematangan tulang (biasa terjadi pada usia pubertas; sekitar 17 tahun), pencegahan dapat dilakukan dengan olahraga, pemberian brace atau korset skoliosis dan observasi. Pada penderita dengan sudut Cobb <20o, biasa dilakukan pengawasan oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi untuk setiap 2-3 bulan selama 3-5 tahun. Pengawasan ini hanya dilakukan berdasar pada penilaian klinis dokter dan tidak diperlukan pemeriksaan radiologis susulan.

Olahraga terbukti dapat mencegah perburukan dari keluhan skoliosis dan bahkan dapat mengurangi keparahan tulang belakang bengkok. Jenis olahraga yang dapat dilakukan adalah metode Schroth, pendekatan Lyon, dan metode SOSORT.

Penggunaan korset skoliosis apabila digabungkan dengan olahraga pada penderita yang belum mengalami pematangan tulang terbukti lebih efektif ketimbang olahraga atau penggunaan korset saja.

Penggunaan korset diindikasikan pada mereka yang memiliki sudut Cobb >25o dan bertujuan tidak untuk mengoreksi sudut tulang belakang bengkok, tapi mencegah perburukannya. Jenis-jenis korset dibagi menjadi rigid (kaku), soft (lembut) dan dibagi waktu penggunaannya menjadi paruh-waktu (12-20 jam per hari) dan purna-waktu (20-23 jam per hari, hanya dilepas saat mandi).

Penggunaan korset ini pun memerlukan perhitungan risiko progresi kemiringan skoliosis yang dilakukan oleh dokter, dan apabila persentase risiko progresinya lebih dari 40% (penderita memiliki risiko 40% atau lebih mengalami perburukan sudut skoliosis) maka korset akan diresepkan oleh dokter untuk dikenakan secepatnya.

Pencegahan terbaik yang dapat dilakukan pada skoliosis adalah dengan cara mendeteksi keluhan skoliosis ini secara dini.

brace keluhan skoliosis atau bengkok tulang belakang

Korset Milwaukee Untuk Tulang Belakang Bengkok

Sumber: Palazzo C, Salihan F, Rivel M. Schuermann’s disease: an update. Joint Bone Spine. 2013;81[3]:209–214

Pembedahan dapat dilakukan pada penderita skoliosis atau tulang belakang bengkok dengan kritera sebagai berikut:

1) kurvatura >40o pada mereka yang belum matang tulangnya atau >50o pada mereka yang sudah matang

2) Terdapat perburukan dari fungsi paru

3) Sudut >35o pada penyakit neuromuskular

4) Pada penderita yang mengalami perburukan skoliosis meskipun patuh pada pemakaian korset dan olahraga.

Pembedahan pada skoliosis memiliki efek positif pada laju mortalitas (kematian), fungsi jantung dan paru, perbaikan nyeri punggung serta citra diri.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561