Tengkuk Sakit setelah Bermain Telepon Genggam? Hati-hati Sindroma Text-Neck!

Rabu, 03 Maret 2021
dr. Ferdinand Dennis K
Rabu, 03 Maret 2021
dr. Ferdinand Dennis K

Telepon genggam adalah gawai yang tidak terpisahkan dengan kebanyakan manusia di abad ke-21 ini. Telepon genggam memberikan kemudahan dan akses bagi banyak orang untuk mempermudah dan memperlancar aktivitas dan produktivitas.

Akan tetapi, apa jadinya kalau penggunaan telepon genggam berlebihan menimbulkan penyakit pada diri kita?

Keluhan tengkuk sakit setelah menggunakan telepon genggam dan gawai lainnya dalam waktu lama semakin sering dikeluhkan oleh masyarakat usia produktif. Keluhan tersebut dikenal dengan sindroma text-neck.

Apa sebenarnya sindroma text-neck?

Bagaimana mencegah dan mengatasi tengkuk sakit bila kita sudah mengalami sindroma ini?

Apa itu sindroma text-neck?

Sindroma, dari kata bahasa latin, syndromos, yang kemudian menjadi syndrome berarti sekumpulan gejala, dan sindroma text-neck yang adalah sekumpulan gejala yang muncul karena cedera tekanan berulang serta nyeri pada leher dan tengkuk yang disebabkan oleh mengetik ataupun menatap layar gawai maupun telepon genggam secara berlebihan dalam jangka waktu tertentu.

tengkuk sakit akibat menatap layar telepon genggam terlalu lama

Semakin Menunduk, Gejala Tengkuk Sakit semakin Berat

Sumber gambar: www.medlife.com

Sindroma ini adalah suatu penyakit yang semakin sering terjadi di dunia modern dan semakin lazim dijumpai seiring bertambahnya jumlah pengguna telepon genggam dan gawai lainnya di dunia.

Penelitian-penelitian terkini menunjukkan bahwa 87% remaja di Amerika Serikat, dan 79% remaja di Britania Raya memiliki dan menggunakan gawai dan telepon genggam secara aktif, angka-angka ini menunjukkan betapa telepon genggam sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat generasi abad ke-21, beserta seluruh manfaat dan kerugian yang timbul dengan fenomena teknologi ini.

Sindroma ini juga muncul karena fenomena-fenomena sosial seperti fomo (fear of missing out) di mana seseorang secara konstan mengecek aplikasi di telepon genggam dan gawai dikarenakan kekhawatiran akan ketinggalan berita atau informasi yang beredar di dunia maya, sampai masalah serius seperti kecanduan telepon genggam.

Sindroma text-neck ini menimbulkan gejala tengkuk sakit karena teregangnya otot-otot tengkuk dan punggung atas secara berlebihan untuk jangka waktu lama.

Keluhan tengkuk sakit pada awalnya hanya berupa sensasi tidak nyaman saat menatap layar telepon genggam dan gawai, tetapi seiring berjalannya waktu, akan bertambah berat, dan menimbulkan gejala-gejala lainnya.

Selain tengkuk sakit, apa saja gejala sindroma text-neck lainnya?

Sindroma text-neck akan menimbulkan sekumpulan gejala yang menyertai tengkuk sakit, walaupun keluhan tengkuk sakit adalah yang paling utama dan banyak dikeluhkan karena terjadinya peregangan berlebihan dari otot-otot tengkuk dan punggung atas.

gejala text neck

Gejala Sindroma Text-Neck selain Tengkuk Sakit

Sumber gambar: www.medlife.com

Peregangan berlebihan ini lama kelamaan akan menimbulkan gejala-gejala lain seiring bertambah buruknya kondisi otot-otot tersebut, seperti nyeri tajam saat menggerakkan otot tengkuk dan punggung atas, kekakuan dari otot-otot sehingga membatasi pergerakan, sampai nyeri menjalar karena terangsangnya saraf-saraf di punggung atas dan tengkuk, serta dapat memperparah kondisi kelainan tulang belakang yang telah ada sebelumnya.

Bagaimana penggunaan telepon genggam dan gawai yang aman bagi kesehatan?

Pembatasan waktu penggunaan telepon genggam dan gawai, serta cara menggunakan yang tepat dan sehat, akan dapat mencegah keluhan-keluhan ini, terutama pada mereka yang menggunakan teknologi-teknologi ini sepanjang harinya.

Sampai saat ini, belum ada penelitian maupun anjuran yang menyebutkan berapa waktu yang aman dalam penggunaan telepon genggam, tetapi penelitian-penelitian dan survey menunjukkan bahwa rata-rata orang mengambil dan melihat telepon genggamnya lima puluh delapan kali per hari, di mana separuh dari aktivitas ini terjadi pada jam kerja, dan rata-rata menghabiskan 3 jam 15 menit menatap layar telepon genggam.

Mengurangi waktu layar (screen time) dapat dilakukan untuk membatasi penggunaan telepon genggam dan gawai dengan cara menyetel alarm untuk menandakan waktu istirahat bagi penggunaan telepon genggam dan gawai, atau melakukan ‘detoksifikasi’ teknologi dengan melakukan puasa melihat telepon genggam dan gawai beberapa hari dalam satu minggu.

Apabila tidak memungkinkan karena alasan pekerjaan maupun kebutuhan, penggunaan telepon genggam dapat dibatasi selama jam kerja saja, dan ‘berpuasa’ melihat layar setelah jam kerja usai.

Posisi melihat layar pun penting dalam mencegah masalah-masalah fisik karena gawai.

Posisi yang ideal adalah layar telepon genggam diletakkan setinggi dan sejajar posisi mata netral kita, tanpa harus melihat ke bawah atau ke atas. Jarak dari mata ke layar pun berpengaruh pada kesehatan kita.

Jarak 41–46 cm dari mata ke layar gawai adalah jarak ideal menurut para ahli.

Fitur-fitur lainnya pada gawai pun dapat diatur untuk mengurangi kelelahan karena penggunaan gawai, seperti:

  • tingkat kecerahan layar
  • ukuran huruf dan angka, serta
  • warna latar gawai

dapat diatur sedemikian rupa agar membuat kita senyaman mungkin dalam menggunakan gawai.

Hindari juga posisi diam atau statis dalam jangka waktu lama.

Gunakan waktu Anda bebas dari gawai untuk menggerak-gerakkan tubuh, terutama bagian tengkuk dan punggung atas.

Carilah pemandangan yang jauh dari mata untuk mengurangi beban dan kelelahan pada mata, dan lakukan olahraga ringan dan santai untuk meregangkan dan menggerakkan otot-otot Anda yang mulai kaku setelah berdiam dalam waktu lama.

Apa saja penyakit yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan gawai dan telepon genggam?

Selain tengkuk sakit, masalah-masalah penggunaan gawai dapat muncul pada bagian-bagian tubuh yang digunakan saat menggunakan gawai, seperti:

  1. Mata dapat mengalami kelelahan sampai kering, sehingga menimbulkan sensasi nyeri dan letih pada mata dan sekitar bola mata.
  2. Posisi menunduk akan menimbulkan keluhan tengkuk sakit dan kaku
  3. Rasa tidak nyaman pada punggung atas dan nyeri yang bisa menjalar sampai ke punggung tengah.
  4. Jari-jari tangan yang menggenggam gawai dan telepon seluler dengan posisi tidak ergonomis dalam waktu lama dapat mengalami peradangan pada selaput pembungkus urat tendon ibu jari yang menimbulkan nyeri.
  5. Pergelangan tangan yang terus-menerus tertekan karena mengetik pada keyboard dan menggunakan tetikus komputer dapat terkena carpal tunnel syndrome.
  6. Punggung bawah dan pinggang serta otot-otot bokong pun dapat mengalami nyeri karena kekakuan dan saraf yang terjepit akibat postur tubuh yang kaku dan diam dalam waktu panjang.

Bagaimana mengobati dan menangani tengkuk sakit dan gejala lainnya karena sindroma text-neck?

Tengkuk sakit karena sindroma text-neck dapat diatasi dengan perubahan postur dan gaya hidup.

Pembatasan penggunaan telepon genggam dan gawai berlayar lainnya, serta melatih kebiasaan postur yang benar akan mengurangi bahkan menghilangkan gejala awal yang bersifat ringan.

cara mencegah tengkuk sakit

Tips Mencegah Tengkuk sakit

Sumber gambar: www.medlife.com

Apabila kekakuan dan keluhan tengkuk sakit dirasa memberat setelah perbaikan gaya hidup sekalipun, intervensi terapi dan pengobatan dapat dicoba.

Saat melakukan kunjungan ke dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, pasien akan diperiksa secara menyeluruh; otot-otot mana saja yang mengalami kekakuan, dari mana sumber nyeri lain selain otot yang kaku tersebut, sampai kemungkinan ada tidaknya robekan otot karena regangan yang terlalu lama dan berlebihan.

Terapi olahraga dapat diberikan untuk meningkatkan mobilitas otot yang kaku, pengembalian fungsi otot-otot punggung atas dapat dilakukan dengan masase maupun terapi-terapi fisik lainnya, seperti terapi panas, dingin, listrik, maupun dengan cahaya.

Konsultasikan dengan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Anda untuk penanganan tengkuk sakit karena sindroma text-neck yang menyeluruh dan tepat sasaran.

 

Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi Klinik Flex-Free, agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.

  • Klinik Flex-Free Jakarta: Ruko Italian Walk J No. 19, (Dekat Pintu Masuk Gate C), Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 14240; telepon (021) 29364016
  • Klinik Flex-Free Bandung: Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67
    Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat. 40424; telepon (022) 20580806

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561