Bahan penyusun tulang yang utama adalah kalsium dan protein.
Pada tulang yang sehat, terjadi proses penyerapan dan penggantian kalsium. Pada osteoporosis, proses penyerapan kalsium terjadi lebih cepat dibandingkan penggantiannya.
Apabila penyerapan kalsium lebih cepat, kepadatan tulang akan menurun sehingga tulang dapat mudah patah.
Penurunan kepadatan tulang secara umum terjadi mulai usia 35 tahun. Pada wanita, setelah pertumbuhan selesai, kepadatan tulang akan berkurang sebesar 30–50% dan pada pria, terjadi pengurangan kepadatan tulang sebesar 20–30%.
Penurunan kepadatan tulang paling sering terjadi di tulang belakang, di atas pergelangan tangan dan bagian atas tulang paha.
Penyebab pasti dari osteoporosis tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang diketahui ikut berperan pada kejadian osteoporosis, yaitu:
Osteoporosis adalah kondisi yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang ketika menua. Akan tetapi kecepatan dan efek dari osteoporosis dapat dimodifikasi dengan diagnosis dan penanganan sejak dini.
Cara Mencegah Osteoporosis
Ukuran dan kekuatan tulang maksimal disebut dengan puncak massa tulang.
Sebagian besar orang akan mencapai puncak massa tulangnya di usia 25–30 tahun.
Orang yang memiliki puncak massa tulang lebih tinggi saat muda lebih terlindungi dari osteoporosis dan patah tulang di masa yang akan datang.
Meskipun genetik sangat berperan pada puncak massa tulang, kita dapat mengoptimalkan kepadatan tulang di masa pertumbuhan.
Asupan nutrisi yang tepat, olahraga, dan menghindari kebiasaan buruk yang dapat mengurangi puncak massa tulang dapat dilakukan.
Untuk mendukung kesehatan tulang, dan mencegah osteoporosis, penting untuk memastikan asupan kalsium dan vitamin D tercukupi.
Berikut ini kebutuhan kalsium dan vitamin D per hari berdasarkan usia:
Kebutuhan vitamin D bayi baru lahir hingga usia 1 tahun adalah 400 IU.
Wanita hamil dalam kelompok usia ini juga memerlukan kalsium dalam jumlah yang sama, 1.000 mg per hari.
Meskipun begitu, kebutuhan kalsium setiap orang dapat berbeda-beda, karena dapat dipengaruhi oleh tempat tinggal (banyak atau sedikitnya sinar matahari), warna kulit, dan berat badan.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda untuk menentukan kalsium dan vitamin D yang tepat untuk Anda.
Kita mengetahui banyaknya manfaat olahraga bagi tubuh. Bagaimana kaitan olahraga dalam mencegah osteoporosis?
Seperti halnya manfaat olahraga pada otot, olahraga dapat membuat tulang menjadi lebih kuat.
Olahraga di masa muda dapat membentuk tulang yang kuat dan olahraga di usia yang lebih tua dapat membantu mempertahankan kekuatan tulang, tentunya bila diimbangi dengan nutrisi yang baik.
Manfaat olahraga lainnya adalah memperbaiki keseimbangan dan koordinasi yang terutama baik bagi lansia untuk mencegah jatuh dan atau patah tulang.
Olahraga untuk memperbaiki kekuatan tulang bersifat spesifik lokasi. Misalnya, berjalan kaki akan meningkatkan kekuatan tulang tungkai dan tulang belakang, bukan pergelangan tangan.
Olahraga ‘weight bearing’ adalah olahraga yang dilakukan saat berdiri.
Ketika berdiri, tulang mendapatkan tekanan sehingga bekerja lebih kuat.
Olahraga 'Weight Bearing' untuk Mencegah Osteoporosis
Olahraga ‘weight bearing’ misalnya:
Olahraga ‘kekuatan’ menggunakan tahanan agar otot bekerja lebih keras dan kemudian menjadi lebih kuat.
Selain dapat meningkatkan massa otot, olahraga kekuatan juga memberikan tekanan pada tulang.
Contoh olahraga kekuatan misalnya angkat berat, push up, dan olahraga menggunakan pita elastis.
Olahraga seperti yoga atau tai chi dapat membantu melatih fleksibilitas dan keseimbangan, meskipun tidak terlalu efektif untuk menguatkan tulang.
Untuk memulai olahraga yang efektif untuk mencegah osteoporosis, lakukan olahraga selama 30 menit, setidaknya empat kali seminggu.
Lakukan olahraga yang Anda sukai agar Anda tidak mudah bosan.
Sebelum memutuskan jenis olahraga yang akan Anda lakukan, pertimbangkan risiko Anda bisa terjatuh.
Anda bisa berolahraga di dalam rumah, misalnya berjalan-jalan, atau naik tangga.
Hindari olahraga angkat berat dan olahraga kontak bila Anda sudah menderita osteoporosis. Selain itu, hindari gerakan membungkuk atau memutar tulang belakang.
Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menentukan olahraga yang akan Anda lakukan agar manfaatnya maksimal dan tidak membahayakan bagi Anda.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561