Penyebab Saraf Kejepit yang Perlu Anda Ketahui

Selasa, 13 Juli 2021
Flex Free
Selasa, 13 Juli 2021
Flex Free

Bila mendengar kata saraf kejepit, apa yang ada dalam bayangan Anda?

Sebagian besar orang mungkin akan memikirkan tentang saraf tulang belakang bila berkaitan dengan saraf kejepit, tetapi sebenarnya saraf-saraf di bagian tubuh lainnya juga bisa terjepit.

Kerusakan akibat saraf kejepit dapat ringan atau berat dan bisa menyebabkan gangguan sementara, atau berkepanjangan.

Pada sebagian kasus, kerusakan tidak dapat disembuhkan, tetapi terapi biasanya dapat meredakan nyeri dan gejala lainnya.

Lalu, mengapa saraf bisa terjepit? Simak penjelasan mengenai penyebab saraf kejepit berikut ini.

Beberapa Penyebab Saraf Kejepit

Beberapa kondisi atau penyakit bisa menjadi penyebab saraf kejepit.

Saraf kejepit terjadi ketika ada kompresi (tekanan) pada saraf.

Tekanan pada saraf sering terjadi ketika saraf terjepit diantara jaringan, seperti:

  • Ligamen
  • Tendon
  • Tulang

Kondisi-kondisi yang dapat menjadi penyebab saraf kejepit antara lain:

  • Rheumatoid arthritis. Kondisi peradangan sendi ini dapat menyebabkan saraf di sekitarnya tertekan.
  • Kerusakan akibat proses penuaan alami. Seiring waktu, bantalan tulang belakang akan kehilangan kandungan airnya dan menjadi rata.

Tulang belakang menjadi berdekatan, dan terbentuk pertumbuhan tulang baru (spur) yang dapat menekan saraf.  

  • Cedera kecelakaan juga dapat menyebabkan saraf kejepit.
  • Cedera saat berolahraga akibat gerakan mengangkat, menarik, atau memutar tubuh yang tidak tepat dan tiba-tiba dapat menyebabkan herniasi (penonjolan) bantalan tulang belakang.
  • Gerakan pengulangan dalam durasi lama juga dapat menjadi penyebab saraf kejepit.

Misalnya mengetik dalam waktu yang lama, dapat menekan pergelangan tangan (sindroma terowongan karpal; peradangan tendon yang menekan saraf median)

Tubuh dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama juga bisa menjadi penyebab saraf kejepit, misalnya siku yang ditekuk saat tidur.

penyebab saraf kejepit

Salah satu penyebab saraf kejepit; Herniasi Diskus

  • Kegemukan. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan pembengkakan jalur saraf sehingga saraf tertekan.
  • Diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf.
  • Kehamilan

Gejala Saraf Kejepit

Gejala dari saraf kejepit dapat berbeda-beda bergantung pada bagian saraf yang terjepit.

Misalnya, peradangan atau tekanan pada akar saraf dapat menyebabkan nyeri leher atau punggung bawah.

Gejala saraf kejepit di leher misalnya:

  • Nyeri tajam di lengan
  • Nyeri di bahu
  • Baal (mati rasa) atau kesemutan di lengan
  • Lengan lemas

Nyeri dapat bertambah ketika menggerakkan leher atau memutar kepala.

Gejala saraf kejepit di punggung bawah antara lain:

  • Nyeri tajam di punggung yang dapat menjalar ke kaki dan dapat memberat saat duduk atau batuk
  • Tungkai bawah lemah
  • Baal (mati rasa) di area tungkai bawah atau kaki

Bila penekanan saraf terjadi dalam waktu yang lama, lapisan pelindung di sekitar saraf dapat mengalami kerusakan sehingga cairan dapat menumpuk, yang dapat menyebabkan terjadinya:

  • Pembengkakan
  • Tekanan tambahan
  • Munculnya jaringan parut

Jaringan parut dapat mengganggu fungsi saraf.

Mendiagnosis Saraf Kejepit  

Pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Dokter akan memeriksa refleks dan kemampuan merasakan sensasi yang berbeda dan kemampuan menggerakkan otot.

Pemeriksaan lain yang mungkin diperlukan antara lain:

  • Pemeriksaan pencitraan. Misalnya foto rontgen, CT scan, dan MRI. Dengan pemeriksaan tersebut, dokter dapat melihat struktur di leher atau punggung Anda.
  • Pemeriksaan elektromyografi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai fungsi saraf. Bersama dengan pemeriksaan konduksi saraf, dapat menentukan apakah saraf bekerja dengan normal.

pemeriksaan elektromyografi

Sumber gambar: www.hss.edu

Pemeriksaan ini dapat membantu dokter menentukan apakah gejala yang muncul disebabkan oleh saraf kejepit, atau akibat penyakit lain, misalnya diabetes.

Bagaimana Cara Mengobati Saraf Kejepit?  

Pada sebagian besar kasus, saraf kejepit dapat diatasi dengan cara sederhana. Akan tetapi bergantung pada penyebab saraf kejepit, pengobatan atau penanganannya dapat berbeda-beda.

  1. Penanganan Tanpa Pembedahan

Penanganan tanpa pembedahan merupakan pilihan utama.

  1. Banyak beristirahat. Pada sebagian orang, saraf kejepit dapat sembuh sendiri seiring waktu. Hindari aktivitas yang menimbulkan nyeri, misalnya olahraga tennis, golf, atau mengetik.
  2. Kompres hangat dan dingin. Kompres hangat dapat membantu merelaksasi otot yang mengencang di sekitar saraf yang terjepit.

Kompres hangat juga dapat meningkatkan aliran darah yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Gunakan kompres hangat selama 10–15 menit.

kompres untuk saraf kejepit

Sumber gambar: www.stylecraze.com

Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan. Gunakan kompres dingin (misalnya es yang dibungkus dengan kain atau handuk) di area di mana terdapat saraf kejepit selama 10–15 menit.

  1. Obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri yang dijual bebas, misalnya parasetamol dan ibuprofen, dapat digunakan untuk membantu meredakan nyeri. Perhatikan dosis, cara minum dan kontraindikasi obat tersebut.
  2. Menggunakan bidai, atau penyangga (untuk leher, pergelangan tangan atau tangan). Bila Anda menderita sindrom terowongan karpal (carpal tunnel syndrome), splint dapat membantu dan melindungi pergelangan tangan. Splint ini terutama bermanfaat ketika digunakan saat tidur.
  3. Meninggikan tungkai bawah. Bila yang terjepit adalah saraf bagian punggung bawah, coba untuk mengangkat tungkai Anda dengan sudut 90° di panggul dan lutut.
  4. Terapi fisik. Olahraga ringan dan peregangan dapat membantu meringankan tekanan pada saraf dan meredakan nyeri ringan. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum memulai, agar olahraga yang dilakukan aman dan tepat.

Akan tetapi, pada beberapa kasus khusus saraf kejepit, segera konsultasikan dengan dokter apabila terdapat gejala-gejala sebagai berikut:

  • Nyeri sangat berat, terus menerus dirasakan atau sering kambuh
  • Tiba-tiba ada gejala mati rasa, lemas, atau tidak bisa menggerakkan lengan atau tungkai bawah
  • Ada gangguan berkemih atau buang air besar
  • Kehilangan sensasi di area genital atau anal
  • Anda tidak bisa menggenggam atau menjadi sering menjatuhkan barang

Gejala-gejala tersebut di atas dapat menjadi tanda adanya masalah atau kondisi yang serius yang memerlukan penanganan segera.

Segera hentikan perawatan di rumah terutama bila justru membuat kondisi Anda memburuk.

  1. Penanganan Pembedahan

Pembedahan atau operasi adalah upaya terakhir ketika pengobatan atau penanganan non bedah tidak berhasil mengatasi saraf kejepit.

Beberapa contoh tindakan operasi pada saraf kejepit antara lain:

  • Anterior cervical discectomy and fusion (ACDF). Bagian diskus atau tulang yang menonjol yang menekan saraf dibuang, kemudian tulang belakang disambung agar stabil.
  • Artificial disk replacement (ADR). Diskus yang cedera dikeluarkan dari tulang belakang dan digantikan dengan diskus bahan artificial. Tindakan ini memungkinkan tulang belakang lebih fleksibel.
  • Posterior cervical laminoforoaminotomy. Lamina adalah bagian tulang yang melengkung di sisi belakang saluran saraf tulang belakang.

Dalam proses ini lamina ditipiskan sehingga dokter bedah bisa mendapatkan akses yang lebih mudah ke area yang mengalami kerusakan dan dapat membuang tulang atau jaringan yang menekan atau menjepit saraf.

Bisakah Saraf Kejepit Dicegah?

Menjaga kebugaran tubuh dapat mengurangi risiko mengalami saraf kejepit.

Selain itu, beberapa cara berikut juga dapat membantu mencegah saraf kejepit:

  1. Jaga postur tubuh

Jaga postur tubuh baik saat bekerja maupun saat bersantai. Pastikan Anda mengangkat beban berat dengan posisi tubuh yang benar.

postur tubuh yang baik

Sumber gambar: physicaltherapyfirst.com

Anda mungkin perlu mengubah/memperbaiki cara duduk atau berdiri.

  1. Bekerja sambil berdiri

Banyak bergerak dan berdiri penting untuk mencegah dan mengatasi saraf kejepit.

Apabila Anda ingin menghindari atau sudah mengalami saraf kejepit, pertimbangkan untuk memodifikasi meja kerja Anda sehingga Anda dapat bekerja sambil berdiri.

bekerja sambil berdiri

Sumber gambar: www.runnersworld.com

Bila Anda tidak dapat bekerja sambil berdiri, jangan duduk terlalu lama. Berdiri dan berjalan lah dengan teratur.

Selain dua hal di atas, peregangan dan bola kecil untuk digenggam dapat menjadi pilihan apabila Anda mengetik dalam waktu lama (penggunaan penyangga pergelangan tangan tidak dianjurkan sebagai penanganan awal).

Gaya hidup sehat misalnya tidak merokok dan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang juga dapat membantu mengurangi risiko mengalami saraf kejepit.  

 

 

 

 

Referensi:

  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/6481-pinched-nerves
  • https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/r/radiculopathies.html
  • https://www.healthline.com/health/pinched-nerve-remedies#treatment
  • https://www.webmd.com/pain-management/guide/compressed-nerves

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561

Artikel lainnya