Bila mendengar kata saraf kejepit, apa yang ada dalam bayangan Anda?
Sebagian besar orang mungkin akan memikirkan tentang saraf tulang belakang bila berkaitan dengan saraf kejepit, tetapi sebenarnya saraf-saraf di bagian tubuh lainnya juga bisa terjepit.
Kerusakan akibat saraf kejepit dapat ringan atau berat dan bisa menyebabkan gangguan sementara, atau berkepanjangan.
Pada sebagian kasus, kerusakan tidak dapat disembuhkan, tetapi terapi biasanya dapat meredakan nyeri dan gejala lainnya.
Lalu, mengapa saraf bisa terjepit? Simak penjelasan mengenai penyebab saraf kejepit berikut ini.
Beberapa kondisi atau penyakit bisa menjadi penyebab saraf kejepit.
Saraf kejepit terjadi ketika ada kompresi (tekanan) pada saraf.
Tekanan pada saraf sering terjadi ketika saraf terjepit diantara jaringan, seperti:
Kondisi-kondisi yang dapat menjadi penyebab saraf kejepit antara lain:
Tulang belakang menjadi berdekatan, dan terbentuk pertumbuhan tulang baru (spur) yang dapat menekan saraf.
Misalnya mengetik dalam waktu yang lama, dapat menekan pergelangan tangan (sindroma terowongan karpal; peradangan tendon yang menekan saraf median)
Tubuh dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama juga bisa menjadi penyebab saraf kejepit, misalnya siku yang ditekuk saat tidur.
Salah satu penyebab saraf kejepit; Herniasi Diskus
Gejala dari saraf kejepit dapat berbeda-beda bergantung pada bagian saraf yang terjepit.
Misalnya, peradangan atau tekanan pada akar saraf dapat menyebabkan nyeri leher atau punggung bawah.
Gejala saraf kejepit di leher misalnya:
Nyeri dapat bertambah ketika menggerakkan leher atau memutar kepala.
Gejala saraf kejepit di punggung bawah antara lain:
Bila penekanan saraf terjadi dalam waktu yang lama, lapisan pelindung di sekitar saraf dapat mengalami kerusakan sehingga cairan dapat menumpuk, yang dapat menyebabkan terjadinya:
Jaringan parut dapat mengganggu fungsi saraf.
Pertama, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu. Dokter akan memeriksa refleks dan kemampuan merasakan sensasi yang berbeda dan kemampuan menggerakkan otot.
Pemeriksaan lain yang mungkin diperlukan antara lain:
Sumber gambar: www.hss.edu
Pemeriksaan ini dapat membantu dokter menentukan apakah gejala yang muncul disebabkan oleh saraf kejepit, atau akibat penyakit lain, misalnya diabetes.
Pada sebagian besar kasus, saraf kejepit dapat diatasi dengan cara sederhana. Akan tetapi bergantung pada penyebab saraf kejepit, pengobatan atau penanganannya dapat berbeda-beda.
Penanganan tanpa pembedahan merupakan pilihan utama.
Kompres hangat juga dapat meningkatkan aliran darah yang dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Gunakan kompres hangat selama 10–15 menit.
Sumber gambar: www.stylecraze.com
Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan. Gunakan kompres dingin (misalnya es yang dibungkus dengan kain atau handuk) di area di mana terdapat saraf kejepit selama 10–15 menit.
Akan tetapi, pada beberapa kasus khusus saraf kejepit, segera konsultasikan dengan dokter apabila terdapat gejala-gejala sebagai berikut:
Gejala-gejala tersebut di atas dapat menjadi tanda adanya masalah atau kondisi yang serius yang memerlukan penanganan segera.
Segera hentikan perawatan di rumah terutama bila justru membuat kondisi Anda memburuk.
Pembedahan atau operasi adalah upaya terakhir ketika pengobatan atau penanganan non bedah tidak berhasil mengatasi saraf kejepit.
Beberapa contoh tindakan operasi pada saraf kejepit antara lain:
Dalam proses ini lamina ditipiskan sehingga dokter bedah bisa mendapatkan akses yang lebih mudah ke area yang mengalami kerusakan dan dapat membuang tulang atau jaringan yang menekan atau menjepit saraf.
Menjaga kebugaran tubuh dapat mengurangi risiko mengalami saraf kejepit.
Selain itu, beberapa cara berikut juga dapat membantu mencegah saraf kejepit:
Jaga postur tubuh baik saat bekerja maupun saat bersantai. Pastikan Anda mengangkat beban berat dengan posisi tubuh yang benar.
Sumber gambar: physicaltherapyfirst.com
Anda mungkin perlu mengubah/memperbaiki cara duduk atau berdiri.
Banyak bergerak dan berdiri penting untuk mencegah dan mengatasi saraf kejepit.
Apabila Anda ingin menghindari atau sudah mengalami saraf kejepit, pertimbangkan untuk memodifikasi meja kerja Anda sehingga Anda dapat bekerja sambil berdiri.
Sumber gambar: www.runnersworld.com
Bila Anda tidak dapat bekerja sambil berdiri, jangan duduk terlalu lama. Berdiri dan berjalan lah dengan teratur.
Selain dua hal di atas, peregangan dan bola kecil untuk digenggam dapat menjadi pilihan apabila Anda mengetik dalam waktu lama (penggunaan penyangga pergelangan tangan tidak dianjurkan sebagai penanganan awal).
Gaya hidup sehat misalnya tidak merokok dan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang juga dapat membantu mengurangi risiko mengalami saraf kejepit.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561