Mencegah Cedera pada Pemusik dan Penari

Senin, 04 April 2022
Flex Free
Senin, 04 April 2022
Flex Free

Bila mendengar kata cedera, yang terbayang mungkin cedera pada atlet misalnya atlet sepakbola, atau tinju.

Akan tetapi, pada semua profesi, terdapat risiko terjadinya cedera, begitu juga dengan pemusik dan penari.

Cedera apa yang mungkin terjadi pada pemusik dan penari?

Bagaimana pencegahan dan penanganan cedera pada pemusik dan penari?

Simak penjelasannya berikut ini.

Masalah Kesehatan pada Pemusik dan Penari

Seperti halnya pekerjaan lain, musisi atau pemain musik juga dapat mengalami cedera atau masalah, misalnya:

  • masalah otot rangka: cedera
  • masalah kulit: cedera mekanis, misalnya akibat gesekan dengan alat musik, alergi kontak dengan instrumen/alat musik
  • masalah pendengaran: tuli akibat bising

Sedangkan masalah kesehatan pada penari misalnya cedera. Cedera umumnya terjadi di ekstremitas bawah (tungkai–kaki), namun juga bergantung pada jenis tarian, misalnya pada penari kontemporer, cedera sering terjadi di punggung bawah dan ekstremitas atas (lengan–tangan).

Cedera pada Pemusik

Cedera pada pemusik yang paling sering adalah gangguan pada otot rangka, dan paling banyak dialami oleh musisi yang menggunakan instrumen dengan senar dan keyboard.

Cedera dapat berupa:

  1. Overuse syndrome (cedera akibat penggunaan berlebihan)
  2. Neuropati karena jepitan
  3. dystonia fungsional

Dampak cedera pada pemusik yaitu:

  • Nyeri yang berkepanjangan
  • Tidak dapat beraktivitas musik secara permanen, sehingga pemain musik dapat kehilangan pekerjaannya

Overuse Syndrome

Overuse syndrome dapat berupa:

  • gangguan pada sendi rahang
  • persendian hipermobil (sangat mudah digerakkan ke banyak arah)
  • peradangan pada tendon, bursa, tenosynovial
  • jepitan saraf dan pembuluh darah yang keluar dari rongga dada ke lengan (thoracic outlet syndrome)
  • sindrom jari pelatuk (trigger finger), yaitu ketika menekuk jari, jari sulit untuk diluruskan kembali

Apa penyebab overuse syndrome?

Overuse syndrome dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

  • latihan yang intensif
  • postur yang salah saat berlatih maupun saat tampil
  • teknik bermusik yang tidak ergonomis
  • cedera yang sudah ada sebelumnya
  • penggunaan tenaga berlebihan
  • stress
  • istirahat yang kurang

Bisakah overuse dicegah?

Sebelum mulai berlatih, lakukan pemanasan, yang spesifik sesuai dengan bagian tubuh yang digunakan saat latihan.

Lebih baik berlatih dalam beberapa sesi pendek tetapi sering dalam satu hari dibandingkan dengan berlatih dalam waktu yang panjang.

Pemeriksaan kesehatan sebelum memulai karir dan pemeriksaan berkala yang sesuai dengan risiko pekerjaan, selain dengan faktor risiko kesehatan secara umum.

Cedera pada Penari

Cedera yang dialami penari bergantung jenis tarian:

  • hip hop: paling banyak di lutut, punggung dan pergelangan kaki
  • balet (profesional): ekstremitas bawah yaitu pergelangan kaki dan kaki
  • penari tradisional: punggung, lutut, pergelangan kaki

cedera pada penari balet
Sumber gambar: balletonwheels.org

Apa dampak cedera pada penari?

Penari yang cedera dapat mengalami:

  • kehilangan waktu bekerja
  • risiko cedera meningkat di waktu yang akan datang
  • pensiun dari karir sebagai penari bila ada kecacatan permanen

Ada beberapa faktor risiko cedera pada penari:

  • pembebanan berlebih yang dinamis (melebihi kapasitas fisik dan struktur jaringan tubuh)
  • penggunaan berlebihan (gerakan berulang di satu bagian tubuh di suatu waktu sehingga tidak ada waktu untuk pemulihan)
  • ambang nyeri dan toleransi nyeri tinggi (keluhan nyeri tidak ada, tetapi tidak sesuai dengan kelainan yang ada, cedera tidak dirasakan)

Pencegahan Cedera pada Penari

Pendekatan difokuskan pada 5 hal, yaitu

  1. Pemanasan
  2. Latihan fisik. Latihan fisik dapat menurunkan angka kejadian cedera pada penari balet profesional (disarankan untuk melakukan Pilates). Selain itu dianjurkan untuk melakukan latihan meningkatkan kebugaran secara umum.

Latihan fisik untuk penguatan otot inti tubuh, latihan yang diberikan termasuk: kekuatan otot, daya tahan, plyometric, ketangkasan, keseimbangan, stabilitas sendi dan teknik menari khusus.

  1. Peralatan (termasuk alas kaki dan permukaan area berlatih/area tampil). Alas menari yang lebih menyerap benturang akan mengurangi risiko cedera. Bila lantai licin, risiko cedera meningkat.

Jika ada friksi yang besar antara sepatu dengan permukaan alas menari, risiko cedera juga meningkat. Penggunaan sepatu khusus pada beberapa genre tari juga merupakan salah satu faktor risiko cedera.

  1. Peraturan yang mengatur praktik pertarian
  2. Layanan kesehatan spesifik untuk penari

Hal yang penting lainnya yaitu nutrisi dan istirahat. Adanya tuntutan tampilan fisik membuat penari (terutama balet) berisiko mengalami malnutrisi yang menyebabkan penari lebih rentan terhadap cedera.

Cedera biasanya lebih tinggi terjadi di malam hari pada musim akhir pertunjukan pada saat tampil, yang menandakan bahwa kelelahan adalah salah satu faktor risiko cedera

Penanganan Cedera pada Pemusik dan Penari

Beberapa cedera yang sering timbul pada pemusik:

  • guitarist elbow
  • de Quervain tenosynovitis
  • Trigger finger
  • Carpal tunnel syndrome
  • Temporomandibular problem
  • Thoracic outlet syndrome
  • Shoulder problem: impingement syndrome, rotator cuff tendinitis

Beberapa cedera yang sering timbul pada penari:

  • dancer’s hip
  • Lisfranck injury
  • Piriformis injury
  • Lumbar spine stress fracture

Penanganan Awal Cedera Akut

Apa yang terjadi pada cedera akut?

Ada kerusakan jaringan, robekan pembuluh darah, kemudian terjadi pembentukan pembuluh darah baru, dan stimulasi pembentukan jaringan baru menjadi jaringan asal atau jaringan parut.

Pada cedera akut Anda dapat mencoba mengatasi terlebih dahulu dengan metode PRICE.

  • Protect : lindungi dari cedera lebih lanjut.
  • Rest : istirahatkan bagian yang cedera selama 48–72 jam setelah cedera.
  • Ice : gunakan segera setelah cedera selama 10–30 menit (kurang dari 10 menit hanya memiliki sedikit efek. Lebih dari 30 menit dapat merusak kulit). Jangan langsung letakkan es di kulit karena dapat menyebabkan luka dingin.

Tekan dengan lembut pada area yang cedera. Pengompresan dapat mengurangi nyeri, peradangan dan memar.

Beberapa dokter menyarankan untuk mengompres selama 15 menit setiap jam selama 48–72 jam pertama.

  • Compression : penekanan dengan perban dapat mengurangi pembengkakan dan membantu sendi untuk istirahat.

Jangan menggunakan perban terlalu kencang. Buka perban sebelum Anda tidur. Anda disarankan untuk membuka perban setelah 48 jam sehingga sendi dapat bergerak.

  • Elevation : bertujuan untuk membatasi dan mengurangi pembengkakan.

Segera konsultasikan dengan dokter bila ada radang hebat (ditandai dengan nyeri, bengkak, panas, merah, ada gangguan fungsional).

Dokter akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, misalnya USG, Rontgen, MRI, dll.

Penanganan dan Rehabilitasi Cedera pada Pemusik dan Penari

Penanganan bertujuan untuk mengatasi masalah atau keluhan yang ada, mencegah gangguan fungsional lebih lanjut dan agar pasien dapat kembali berlatih atau kembali ke pertunjukan.

Penanganan cedera pada pemusik dan penari bergantung pada masalah yang ditemukan.

Umumnya penanganan yang digunakan:

  • Obat

Obat -> anti nyeri, anti radang. Perhatikan obat-obatan anti nyeri atau anti radang yang dijual bebas. Meskipun Anda pernah mengkonsumsinya, jangan kemudian menganggapnya aman untuk dikonsumsi saat ini, harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Penggunaan obat nyeri yang dioles lebih aman.

Injeksi -> anti radang -> tidak boleh terlalu sering

Injeksi regeneratif

Muscle relaxant

Vit D

Hyaluronan

Kolagen

  • Fisioterapi
  • Terapi latihan
  • Terapi regeneratif. Untuk meregenerasi jaringan yang rusak atau robek. Diberikan pada kasus cedera degeneratif dan kronis. Dapat digunakan terapi non injeksi maupun injeksi. Terapi non injeksi misalnya dengan ESWT, dan terapi injeksi contohnya dengan prolotherapy.
  • Terapi manipulasi manual
  • Alat bantu
  • Modifikasi cara bermain
  • Penanganan psikososial

Kemudian diperiksa juga apakah ada defisit asupan nutrisi, bila ada harus diperbaiki.

Penanganan dilanjutkan dengan pemeriksaan postur. Pemusik biasanya memainkan instrument dengan posisi yang tidak simetris dan menyebabkan risiko cedera.

Kapan Pemusik dan Penari bila Kembali Berlatih dan Tampil setelah Cedera?

Analisis terlebih dahulu penyebab cedera -> instrinsik dan ekstrinsik. Kembali berlatih atau tampil harus sesuai dengan perkembangan penyembuhan jaringan.

Harus dilakukan pengaturan durasi latihan dan teknik latihan, serta penggunaan alat tambahan untuk membantu latihan atau tampil lebih nyaman dan ergonomis.

Melatih kebugaran secara umum, kebugaran kardiorespirasi -> latihan moderat, misalnya jalan, berenang, bersepeda, latihan core atau otot-otot inti tubuh, latihan peregangan dan latihan beban. Semua latihan tersebut harus dalam pengawasan dan menurut anjuran dokter yang bertujuan untuk memperbaiki postur, meningkatkan kepercayaan diri dan relaksasi.

 

 

 

Referensi:

  • dr. Ferius Soewito, Sp.KFR
  • dr. Marsen Isbayuputra, SpOK
  • optclinics.com (gambar cover)

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561