Terapi Laser untuk Nyeri dan Peradangan pada Otot dan Sendi

Kamis, 07 April 2022
Flex Free
Kamis, 07 April 2022
Flex Free

Seringkali ketika mengalami nyeri sendi atau nyeri otot, kita bingung bagaimana mengatasinya atau ke dokter apa harus berobat bila penanganan di rumah tidak berhasil.

Berikut ini akan diulas mengenai salah satu cara untuk mengobati nyeri dan peradangan pada otot dan sendi dengan terapi laser. Akan tetapi sebelumnya akan dibahas mengenai peradangan pada otot dan sendi.

Peradangan Otot dan Sendi

Apa itu Peradangan?

Radang adalah bagian dari respons biologis tubuh yang kompleks terhadap stimulus yang dapat membahayakan tubuh, seperti infeksi, kerusakan sel, atau iritan.

Radang terbagi menjadi 3 berdasarkan waktunya:

  • akut <14 hari
  • subakut 2–6 minggu
  • Kronis >6 minggu

Tidak berhubungan dengan derajat beratnya penyakit, radang kronis bukan berarti penyakitnya berat.

Radang tidak sama dengan infeksi. Pada infeksi ada mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Infeksi hampir selalu menyebabkan radang, tetapi radang tidak selalu akibat infeksi.

Tanda-tanda Radang

Tanda-tanda dari radang yaitu:

  • Bengkak
  • Hangat
  • Kemerahan
  • Nyeri
  • Gangguan fungsi

Penyebab radang otot dan sendi

Penyebab radang otot dan sendi yang sering yaitu:

  1. Cedera
  2. Adanya jepitan pada tendon
  3. Proses degenerasi
  4. Penyakit autoimun
  5. Infeksi (sumber: dari luar akibat luka, dari dalam berasal dari bagian tubuh lainnya)
  6. Proses metabolik, misalnya asam urat
  7. Luka tumpul dan tajam, akibat kecelakaan atau kriminalitas
  8. Zat kimia
  9. Luka listrik

Tahap-tahap Peradangan

Pada setiap peradangan, terjadi beberapa tahapan:

tahapan peradangan

Sumber gambar: www.researchgate.net

  1. Tahap perdarahan. Terjadi kerusakan jaringan dan pembuluh darah, menyebabkan keluarnya komponen darah (seperti trombositm leukosit, eritrosit, dll). Trombosit menghentikan perdarahan dan memicu proses penyembuhan lebih lanjut. Leukosis membersihkan luka dari kuman dan serpihan jaringan yang rusak.
  2. Tahap peradangan. Kerusakan jaringan memanggil sel-sel lebih lanjut untuk membersihkan kuman dan serpihan jaringan yang rusak, memicu pembelahan sel jaringan, dan memanggil sel untuk jaringan penyambung. Terjadi peningkatan jaringan pembuluh darah ke daerah radang dan dinding pembuluh darah lebih mudah dilewati sel.
  3. Tahap proliferasi/pembelahan sel. Sel-sel sehat membelah untuk mengisi daerah yang rusak.
  4. Tahap maturasi/remodeling. Sel-sel menjadi matang dalam kondisi yang menyerupai jaringan sebelum rusak.

Mengapa pada Radang ada Gejala Nyeri?

Hal ini terjadi akibat sel-sel yang rusak dan sel radang mengeluarkan zat yang merangsang saraf nyeri. Secara alami nyeri merupakan mekanisme yang menguntungkan karena bersifat protektif, melindungi bagian tubuh dari stimulus atau gerakan yang memperberat radang.

Masalah pada Radang

Radang yang berlebihan atau radang dengan proses penyembuhan kurang baik, dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsional.

Proses penyembuhan yang kurang baik akan menebabkan radang kronis (menahun) dan jaringan yang terbentuk memiliki kualitas yang kurang baik.

Penyebab Proses Penyembuhan Lama

Asupan dari pembuluh darah yang kurang dapat menyebabkan proses penyembuhan berlangsung lebih lambat, misalnya pada tendon.

Stimulus penyebab radang yang terus menerus. Misalnya gerakan yang tidak dijaga. Pada orang yang mengkonsumsi obat anti nyeri, nyeri hilang, biasanya gerakan tidak dijaga sehingga jaringan yang baru saja menyembuh kembali rusak.

Penanganan Radang di Rumah

Bisa dilakukan dengan metode PRICE

cara mengatasi nyeri otot

Protect: lindungi bagian yang sakit (misalnya dengan menggunakan brace)

Rest: istirahatkan bagian yang nyeri atau meradang selama 48–72 jam

Ice: kompres dengan es selama 10–30 menit, 48–72 jam pertama. Jangan langsung letakkan es di kulit karena dapat menyebabkan luka dingin.

Compression: penekanan dengan perban dapat mengurangi pembengkakan dan membantu sendi untuk istirahat. Buka perban setelah 48 jam.

Elevation: bertujuan untuk membatasi dan mengurangi pembengkakan.

Pada fase akut, gunakan kompres dingin, pada fase kronis, bisa digunakan kompres hangat.

Jangan mengkonsumsi obat anti nyeri atau anti radang tanpa konsultasi dengan dokter meskipun sebelumnya pernah mengkonsumsi obat tersebut.

Hindari obat-obatan dengan logo lingkaran merah karena mungkin saja tidak aman untuk Anda gunakan. Obat nyeri yang dioleskan lebih aman digunakan.

Hindari latihan pada bagian tubuh yang sedang meradang. Latihan yang tepat dapat meningkatkan aliran darah dan meningkatkan kekuatan jaringan. Latihan sebaiknya dilakukan bertahap dan dengan instruksi dokter atau ahli dan dalam pengawasan bila diperlukan.

Nutrisi selama penyembuhan yang diperlukan misalnya protein, vitamin C, zinc, magnesium, mangan, boron, vitamin D, E dan A.

Pemeriksaan oleh Dokter

Bila penanganan di rumah tidak berhasil, atau gejala bertambah berat, segera konsultasikan keluhan Anda dengan dokter.

Untuk memastikan diagnosis, setelah menanyakan keluhan dan riwayat penyakit Anda, dokter akan melakukan pemeriksaan.

  1. Pemeriksaan USG muskuloskeletal. Pemeriksaan ini dapat langsung dilakukan untuk melihat jaringan lunak dan sendi, dapat melihat penumpukan cairan sendi dan membantu mengarahkan tindakan, misalnya penyuntikan obat-obatan.
  2. Rontgen.
  3. MRI.
  4. Laboratorium.

Pada radang yang berlebihan, penanganannya adalah dengan anti radang, seperti terapi fisik (dengan laser, ultrasound, dll), obat-obatan yang diminum, atau disuntikkan.

Terapi Laser untuk Nyeri dan Peradangan pada Otot dan Sendi

Laser merupakan singkatan dari Light Amplification of Stimulated Emissions of Radiation.

Walaupun mengandung kata radiasi, laser tidak mengandung radiasi seperti radioaktif dan sebagainya. Terapi laser adalah terapi cahaya.

Terapi laser adalah salah satu terapi yang digunakan untuk mengatasi nyeri dan radang pada otot dan sendi.

terapi laser untuk nyeri otot dan sendi

Terapi Laser untuk Nyeri dan Peradangan Otot

Sumber gambar: www.healthline.com

Jenis-jenis Laser

  • High-power laser. Adalah laser ‘panas’ karena respons termal. Digunakan untuk pembedahan dan koagulasi, bagian mata, kulit, onkologi dan vaskular.
  • Low-power laser. Tidak ada pemanasan jaringan. Penggunaannya untuk menyembuhkan luka dan penanganan nyeri.

Laser terbukti dapat menurunkan prostaglandin (PGE2) yang merupakan mediator radang. Pada saat radang, PGE2 ini menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang menimbulkan bengkak.

PGE2 ini juga dapat merangsang sel nyeri sehingga menyebabkan nyeri. PGE2 ini juga merupakan salah satu faktor yang menjadi sasaran obat-obat anti radang.

Karena dapat menurunkan PGE2, nyeri juga akan menurun. Selain itu laser dapat bekerja langsung pada syaraf nyeri dan menurunkan sensitivitasnya.    

Manfaat Terapi Laser

  • Menstimulasi pertumbuhan sel-sel jaringan ikat/tendon/tulang
  • Meningkatkan regenenrasi sel
  • Meningkatkan aktivitas jaringan
  • Efek anti radang
  • Mengurangi pembengkakan

Pada radang yang baru terjadi (akut), terapi laser dapat terlihat efeknya dalam satu kali terapi. Pada kondisi kronis (penyakit lebih dari 6 minggu), memerlukan beberapa kali terapi dan latihan hingga manfaat terapi laser bisa didapatkan.

Dosis pemberian terapi laser berbeda-beda pada setiap orang, bergantung pada banyak hal, seperti berat-ringannya penyakit, gejala nyeri yang dirasakan, dll.

Pasien yang menjalani terapi laser harus menggunakan kacamata pelindung karena cahaya dari terapi laser dapat merusak mata dan sifatnya irreversible (tidak dapat kembali).  

Kontraindikasi Terapi Laser

Beberapa jenis laser tidak boleh digunakan pada ibu hamil dan pasien kanker. Laser juga tidak boleh diberikan langsung pada mata.

Oleh karena itu laser sebaiknya hanya digunakan oleh fasilitas kesehatan dan hanya diberikan oleh dokter atau terapis yang sudah ahli dan berpengalaman dalam menggunakan laser.

 

 

Referensi:

  • Dr. dr. Nury Nusdwinuringtyas, Sp.KFR (K), M.Epid
  • dr. Ferius Soewito, Sp.KFR, QWP

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561