Cedera muskuloskeletal adalah kelainan yang terjadi pada tubuh yang mengakibatkan timbulnya nyeri, panas, merah, bengkak, dan gangguan fungsi pada otot, tendon, ligamen, persendian, maupun tulang akibat aktivitas gerak yang berlebihan atau kecelakaan.
Seseorang yang cedera akan mengalami proses yang disebut dengan inflamasi (peradangan). Di mana tubuh melakukan proses secara alamiahnya melakukan pertahanan diri dengan melepaskan zat kimia tertentu sebagai reaksi imun bertujuan merusak zat atau objek asing yang dianggap merugikan (sel yang rusak, bakteri, virus) dalam memperbaiki kerusakan tubuh di tingkat sel.
Banyak dari kita beranggapan setelah diurut atau dipijat, rasa nyeri akan hilang. Apakah hal ini benar? Sebenarnya yang terjadi saat pemijatan, tubuh secara otomatis melakukan pertahanan dengan mengeluarkan zat kimia tertentu, sehingga nilai rangsang ambang rasa nyeri meningkat yang berakibat menurunnya rasa sakit pada kondisi tertentu.
Sayangnya kondisi ini justru meningkatkan inflamasi, karena meningkatnya kerusakan sel dalam tubuh. Penekanan yang dilakukan pada jaringan yang mengalami kerusakan akan meningkatkan kerusakan yang lebih berat pada tingkat sel.
Jika tidak ditangani dengan baik, maka berakibat pada menurunnya fungsi dan gerak tubuh. Lalu bagaimana penanganan cedera yang tepat?
Anda bisa melakukan metode PRICE sebagai tindakan awal dalam mengatasi cedera.
Tekan dengan lembut pada area yang cedera. pengompresan ini dapat mengurangi nyeri, peradangan dan memar. Beberapa dokter menyarankan untuk mengompres selama 15 menit setiap jam selama 48–72 jam pertama.
Jangan menggunakan perban terlalu kencang. Buka perban sebelum Anda tidur. Anda disarankan untuk membuka perban setelah 48 jam sehingga sendi dapat bergerak.
Bila mengalami cedera, jangan melakukan hal-hal berikut di rumah:
Sebelum menentukan terapi yang tepat, dokter-dokter ahli di Flex Free Clinic akan melakukan pemeriksaan pada struktur yang mengalami cedera (seperti otot, tendon, ligamen, sendi, tulang, dll). Pemeriksaan dimulai dengan menanyakan riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan, misalnya USG, rontgen, CT scan atau MRI.
Kemudian ditentukan kondisi cedera yang terjadi, apakah ada peradangan, robekan sebagian, robekan total, patah tulang, dll.
Langkah selanjutnya adalah menentukan terapi cedera yang tepat, seperti:
Langkah terakhir yang tidak kalah penting yaitu mencegah cedera berulang. Dokter akan menganalisis faktor-faktor yang dapat menyebabkan cedera berulang, misalnya, apakah ada perbedaan panjang tungkai bawah, tulang belakang yang melengkung (masalah postur), dll.
Kemudian pasien akan diajarkan mengenai postur yang baik dan latihan untuk menurunkan risiko cedera.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561