Sering Kram Otot, Ketahui Faktor Risiko dan Cara Mengatasinya

Rabu, 14 Juni 2023
Flex Free
Rabu, 14 Juni 2023
Flex Free

Kram otot adalah kontraksi kuat dari satu atau beberapa bagian otot  yang terjadi secara tiba-tiba dan tak terkendali, terjadi selama beberapa detik hingga beberapa menit dan dapat hilang dengan sendirinya.

Kram otot  sangat sering terjadi. Sekitar 95% orang pernah mengalami kram otot dalam hidupnya. Kram otot umumnya terjadi pada orang dewasa dan semakin sering pada usia lanjut sejalan proses penuaan, namun anak-anak  dan dewasa muda juga dapat mengalaminya.

Otot merupakan salah satu jaringan lunak yang  membentuk tubuh manusia. Sel-sel otot mengandung filamen protein aktin dan myosin yang terjalin melewati satu sama lain, dan interaksi keduanya melalui proses kimiawi akan menghasilkan suatu kontraksi yang dapat mengubah panjang dan bentuk sel.

struktur otot

Otot berfungsi menghasilkan gaya dan gerak. Otot bertanggung jawab untuk memelihara, mengubah  dan membentuk postur, gerak, serta gerakan organ dalam.

Sesuai dengan jenisnya, otot dibedakan menjadi otot lurik yang bergerak dibawah kendali (misalnya otot-otot rangka dan otot anggota gerak tangan dan kaki), otot polos yaitu otot yang bergerak diluar kendali (otot saluran cerna) dan otot jantung.

Ketika kita menggerakkan tangan atau kaki, otot-otot yang terdapat pada tangan dan kaki secara bergantian akan mengalami kontraksi dan relaksasi sehingga terjadi suatu gerakan yang sesuai dengan keinginan dan di bawah kendali kita. Akan tetapi karena suatu sebab yang sering tidak diketahui secara pasti, kontraksi otot berlangsung terus menerus diluar kendali tanpa terjadi fase relaksasi. Otot menjadi tegang dan keras ketika diraba disertai rasa nyeri.

Kram mungkin melibatkan sebagian dari otot, seluruh otot atau beberapa otot rangka sekaligus yang letaknya berdekatan dan mempunyai kesamaan fungsi dalam pengaturan gerakan tertentu dan beberapa kejadian.

Kram melibatkan kontraksi otot-otot yang secara simultan menggerakkan bagian tubuh ke arah yang berlawanan (otot-otot dengan fungsi yang berlawanan). Kram juga dapat terjadi pada otot-otot involunter, misalnya pada dinding pembuluh darah, saluran pencernaan, dan lain-lain.

Penyebab Sering Kram Otot

Seringkali penyebab pasti kram otot tidak diketahui, namun diduga hal ini terjadi akibat adanya hipereksitabilitas dari saraf yang merangsang otot-otot tersebut.

Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya kram otot:

  • Cedera. Pada kondisi cedera, dapat terjadi kontraksi otot persisten sebagai mekanisme adaptasi dan kompensasi dari cedera yang timbul. Dalam hal ini, kejang terjadi sebagai upaya untuk meminimalkan gerakan dan menstabilkan daerah cedera.
  • Kegiatan yang aktif. Penggunaan otot terlalu berlebihan akan memicu ketegangan dan kelelahan otot, demikian pula dengan gerakan mempertahankan posisi yang melibatkan otot tertentu dalam jangka waktu lama. Kram dapat timbul saat aktivitas tersebut, atau beberapa saat setelah aktivitas berakhir. Orang tua umumnya lebih berisiko mengalami kejadian ini.
  • Dehidrasi akibat kehilangan cairan dari keringat setelah beraktivitas. Hal ini umumnya terjadi pada cuaca yang panas dan dapat menjadi tanda awal dari timbulnya ”heat stroke”
  • Dehidrasi akibat penggunaan obat-obatan yang bersifat diuretik (mengeluarkan cairan), misalnya obat hipertensi. Selain dehidrasi akan terjadi pula ketidakseimbangan elektrolit tubuh karena kehilangan kalium, kalsium atau magnesium.

Kekurangan kadar kalsium dan magnesium dapat meningkatkan rangsangan pada kedua ujung saraf yang akhirnya akan meningkatkan rangsangan saraf terhadap otot-otot yang ada hingga dapat terjadi kontraksi kuat otot diluar kendali (kram otot).

Kadar kalium darah yang rendah juga dapat menyebabkan terjadinya kram, meski umumnya pada kadar kalium yang rendah, otot akan mengalami kelemahan.

Tanda Bahaya Kram Otot

Meskipun kondisi kram ini tidak membahayakan, namun ada beberapa gejala dan kondisi yang perlu diwaspadai pada kram otot, yaitu apabila:

  • Kram terjadi di lengan atau badan 
  • Disertai adanya kelemahan 
  • Terasa nyeri atau hilang sensasi setelah kram mereda 
  • Kram yang terjadi setelah hilangnya cairan (dehidrasi) atau penggunaan diuretik 
  • Terjadi pada orang yang mengkonsumsi alkohol

Cara Mengatasi Kram Otot

Penanganan yang dapat dilakukan saat terjadi kram otot antara lain:

  • Berhenti dari aktivitas yang dikerjakan
  • Lakukan peregangan. Kram otot seringkali dapat diredakan dengan melakukan peregangan. Misalnya, tarik kaki dan jari-jari kaki ke atas pada kram yang terjadi di otot betis.

Cara Mencegah Kram Otot

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kram otot:

  • Tidak langsung berolahraga setelah makan
  • Melakukan peregangan otot sebelum berolahraga atau sebelum tidur
  • Minum cukup air setelah berolahraga
  • Tidak mengkonsumsi kafein (misalnya kopi atau coklat)
  • Tidak merokok

Peregangan membuat otot dan tendon lebih fleksibel, sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya kontraksi spontan pada otot. 

Runner's stretch merupakan latihan peregangan yang paling baik untuk mencegah kram otot betis.

runner's stretch

Latihan peregangan ini berupa:

  • Berdiri dengan memposisikan salah satu kaki di depan dan tekuk lutut
  • Kaki yang berada di belakang tetap lurus
  • Tangan bisa memegang tembok untuk menjaga keseimbangan
  • Kedua tumit kaki harus menyentuh lantai
  • Lutut dari kaki yang maju lebih ditekuk, sampai regangan dirasakan di kaki yang lain
  • Jika lutut dari kaki yang maju semakin ditekuk dan semakin besar jarak antara kedua kaki, maka regangan akan menjadi semakin besar
  • Peregangan ditahan selama 30 detik dan ulang sebanyak 5 kali
  • Kemudian peregangan diulangi untuk kaki yang lain

 

 

Referensi:

  • L, Michael C. Muscle Cramps. Merck Manual Home Health Handbook.
  • Mayo Clinic. Muscle Cramp.
  • S, Melissa C. Muscle Cramps. Medicine Net.
  • V, Linda J. Muscle Cramps. Medline Plus.

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561