Rehabilitasi Medik dan Berbagai Jenis Terapinya

Senin, 11 Desember 2023
Flex Free
Senin, 11 Desember 2023
Flex Free

Anda mungkin pernah disarankan untuk melakukan fisioterapi oleh dokter.  Tetapi mungkin anda masih bingung dan belum paham mengenai fisioterapi. Fisioterapi merupakan salah satu bagian dari rehabilitasi medik.

Rehabilitasi medik adalah terapi yang dilakukan dengan tujuan mengembalikkan fungsi tubuh akibat cedera, penyakit atau pasca operasi.

Rehabilitasi medik dapat dilakukan oleh saja tergantung dari keadaan dan penyebabnya. Rehabilitasi medik dilakukan oleh orang yang telah terlatih dan kompeten dibidangnya.

Tidak hanya penyakit yang dapat ditangani dengan melakukan rehabilitasi ,tetapi juga dapat mengatasi keterlambatan bicara pada anak atau masalah kejiwaan.

Jenis Terapi Rehabilitasi Medik

1. Terapi Fisik

Terapi fisik dilakukan untuk bertujuan untuk memperkuat fungsi tubuh atau mengurangi rasa nyeri.

Biasanya terapi fisik dilakukan untuk pasien dengan cedera, penyakit kronik atau pasien pasca operasi.

Terapi fisik pada lansia

sumber: shutterstock

Berikut jenis terapi fisik:

  • Terapi Fisik Orthopedi: berfokus pada cedera akibat sistem otot dan tulang (muskuloskeletal), seperti patah tulang, keseleo, atau diskolasi sendi.
  • Terapi Fisik Saraf: berfokus pada gangguan saraf seperti stroke, penyakit Parkinson, cedera spinal atau multiple sclerosis.
  • Terapi Fisik Olahraga: Terapi fisik ini biasanya dilakukan pada atlet atau cedera yang berhubungan dengan olahraga, yang bertujuan untuk memulihkan cedera.
  • Terapi Fisik Anak: Terapi ini dilakukan pada anak yang berkebutuhan khusus, seperti Kelainan genetik atau adanya keterlambatan tumbuh kembang.
  • Terapi Fisik Geriatri: Terapi ini dilakukan pada penderita pengapuran tulang, pengeroposan tulang, atau gangguan keseimbangan pada lansia.
  • Terapi Fisik Jantung dan Paru: Terapi ini dilakukan pada orang yang memiliki gangguan kondisi jantung dan paru.
  • Terapi Fisik Kesehatan Wanita: Terapi ini berfokus pada perawatan sebelum dan sesudah melahirkan, gangguan berkemih atau disfungsi rongga panggul.
  • Terapi Keseimbangan dan Vestibular: Terapi ini bertujuan untuk mengatasi pusing atau gangguan keseimbangan lainnya dengan melaukan berbagai teknik terapi.

Terapi fisik menggunakan berbagai teknik untuk kondisi yang berbeda sesuai penyebabnya untuk mencapai tujuan pengobatan. Berikut teknik terapi fisik, yaitu:

  • Terapi Exercise: Terapi ini dilakukan dengan serangkaian latihan yang dapat meningkatkan kekuatan, flesibilitas, daya tahan, keseimbangan dan juga koordinasi. Terapis atau dokter akan menyarankan terapi yang sesuai dengan kebutuhan anda.
  • Terapi Manual: Terapi ini menggunakan teknik tertentu untuk memobilisasi sendi, memamnipulasi jaringan lunak atau meningkatkan mobilitas sendi.
  • Elektroterapi: Terapi ini menggunakan alat khusus  seperti TENS (Transcutaneus Elektrical Nerve Stinulation) yang bertujuan untuk mempercepat penyembuhan jaringan, menghilangkan rasa sakit atau memningkatkan fungsi otot.
  • Terapi Hangat dan Dingin: Metode ini dilakukan dengan dengan memberikan kompres hangat atau dingin untuk mengurangi nyeri, peradangan, atau spasme otot.
  • Hidroterapi: Metode terapi menggunakan air untuk mengatasi nyeri terutama nyeri pada punggung.
  • Terapi Ultrasound: Terapi ini menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi agar dapat mencapai lapisan dalam jaringan, bertujuan untuk meningkatkan aliran darah, mempecepat penyembuhan jaringan dan mengurangi rasa nyeri dibagian tersebut 

2. Terapi Okupasi

Terapi okupasi pada rehabilitasi medik

sumber: shutterstock

Terapi okupasi merupakan terapi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Terapi okupasi biasanya dilakukan pada pasien dengan disabilitas, pasien pasca stroke atau kondisi kronis medis lainnya, sehingga pasien dapat mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Terapi okupasi dan terapi fisik merupakan terapi yang sama-sama untuk meningkatkan kemandirian penderita. Tetapi, perbedaanya terapi okupasi menolong penderita untuk dapat melakukan aktivitas sehari-harinya, kalau terapi fisik untuk memanajamen rasa nyeri dan mobilitas penderita.

Terapis akan mengajari anda untuk berlatih kegiatan seperti:

  • Mengancingkan baju atau mengikat tali sepatu
  • Cara perawatan diri, terutama mandi
  • Cara menggunakan alat tulis atau komputer
  • Makan tanpa bantuan
  • Melakukan laundry atau membersihkan rumah
  • Meningkatkan koordinasi antara mata dan tangan, seperti melempar bola

3. Terapi Wicara

Terapi wicara pada rehabilitasi medik

sumber: shutterstock

Terapi wicara adalah terapi yang dilakukan untuk membantu individu yang memiliki gangguan bicara, seperti pengucapan, bahasa, atau bersuara serta gangguan menelan.

Beberapa contoh kegiatan yang dilakukan saat terapi wicara, antara lain:

  • Latihan lidah dan mulut: Terapi wicara akan melatih dan memperlihatkan anda cara mengerakkan lidah dan mulut. Latihan-latihan ini membantu melatih lidah Anda untuk bergerak dalam pola yang terkoordinasi serta memperkuat otot mulut.
  • Gerakan wajah: Mengontrol ekspresi wajah dapat membantu meningkatkan keterampilan motori.
  • Membaca dengan suara keras: Jika gangguan bicara menghalangi Anda menggerakkan mulut dan lidah dengan benar, membaca dengan suara keras dapat memperkuat hubungan antara otak dan mulut.
  • Bermain permainan kata: Penelitian menunjukkan bahwa permainan yang menggunakan memori, seperti tebak gambar, tebak kata, atau teka-teki silang dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dan keterampilan berpikir.

4. Terapi Rehabilitasi Medik lainnya

Selain terapi fisik, terapi okupasi, dan terapi wicara, berikut jenis rehabilitasi medik lainnya:

  • Cognitive Rehabilitation Therapy

Terapi ini membantu individu untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan dan keterampilan kognitif. Terapi ini biasanya dilakukan pada individu dengan cedera kepala.

  • Terapi Rekreasi

Terapi yang dilakukan dengan melibatkan aktivitas rekreasi untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dan fisik individu penyandang disabilitas dan penyakit. Terapis rekreasi dapat membantu individu meningkatkan kemandirian dan rasa percaya diri.

  • Rehabilitasi Kejuruan (Vocational Rehabilitation)

Rehabilitasi ini membantu dan memberikan dukungan kepada penderita yang menyandang disabilitas menemukan atau mempertahankan karir mereka.

  • Farmakoterapi

Terapi ini dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan yang sesuai dengan keadaan individu, bertujuan untuk memulihkan fungsi tubuh dan psikis.

Kondisi yang Membutuhkan Terapi Rehabilitasi Medik

  1. Terapi Fisik

Berikut kondisi yang membutuhkan terapi fisik, yaitu:

  • Pasca cedera, untuk memulihkan cedera
  • Nyeri kronik, seperti pada saraf kejepit, pengeroposan tulang, atau pengapuran tulang
  • Pasca operasi
  • Vertigo
  • Pasca stroke atau kerusakan saraf lainnya
  1. Terapi Okupasi

Berikut kondisi yang membutuhkan terapi okupasi, yaitu:

  • Kondisi autism
  • Gangguan kondisi mental
  • Penyandang disabilitas
  • Gangguan tumbuh kembang
  • Arthritis
  • Pasca cedera kepala atau saraf tulang belakang
  • Pasca amputasi
  1. Terapi Wicara

Berikut kondisi yang membutuhkan terapi wicara, yaitu:

  • Disleksia
  • Down Syndrome
  • Disfagia (Sulit menelan)
  • Sumbing pada langit-langit mulut
  • Kondisi autism
  • Gangguan pendengaran
  • Penyakit Parkinson
  • Afasia
  • Gangguan menelan atau makan

Klinik Flex Free

Merupakan salah satu klinik rehabilitasi medik yang berfokus pada terapi fisik muskuloskeletal. Klinik Flex Free langsung ditangai oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik yang kompeten dan juga terampil. Berbagai kondisi dan pelayanan mendis yang dapat dilakukan pada Klinik Flex Free, seperti:

  • Saraf kejepit seperti : saraf kejepit pada tangan, leher, punggung, atau pinggul
  • Nyeri lutut dan kaki
  • Nyeri bahu
  • Cedera olahraga
  • Nyeri tangan
  • Nyeri sendi, serta
  • Kelainan tulang belakang, seperti scoliosis

Pelayanan medis yang dapat dilakukan di Klinik Flex Free, adalah:

Jika anda mempunyai permasalahan medis terkait muskuloskeletal, konsultasikan segera ke klinik flex free. Klinik Flex Free siap melayani anda.

 

Referensi:

  • Cleveland Clinic. Terapi Wicara. 2023
  • Healthline. 8 common types of physical therapy. 2021
  • University of St. Augustine for Health Sciences. 8 Types of Rehabilitation. 2023
  • Web Md. What Is Occupational Therapy?. 2023

 

 

 

 

 

 

 

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561