Pastinya kita pernah merasakan kesemutan di kaki. Kesemutan di kaki sering terjadi karena terlalu lama duduk bersila, berlutut, ataupun menekan kaki pada satu posisi dalam jangka waktu lama.
Kesemutan di kaki biasanya akan berlangsung sementara dan menghilang secara perlahan seiring dengan perubahan posisi tubuh.
Namun kita perlu waspada bila sensasi kesemutan di kaki muncul cukup sering atau terus menerus, karena bisa saja ada gangguan pada saraf atau pembuluh darah pada kaki kita.
Kesemutan di kaki umumnya terjadi apabila terdapat kerusakan, penekanan, atau infeksi pada saraf yang menuju kaki, ataupun penekanan pada pembuluh darah sehingga mengalami hambatan suplai darah ke saraf.
Kesemutan ditandai dengan rasa seperti ditusuk-tusuk, terbakar, tersengat, bahkan mati rasa di salah satu atau kedua kaki.
Salah satu penyebab yang dapat menyebabkan terjadinya kesemutan di kaki adalah Ischialgia.
Apa itu Ischialgia dan apakah ada olahraga yang aman untuk penderita Ischialgia? Mari kita simak penjelasan dibawah ini.
Persarafan pada kaki pada mulanya diatur oleh saraf Ischiadicus/Skiatik. Saraf ini terdiri dari akar saraf yang berasal dari sumsum tulang belakang (spinal cord) lalu bersatu di panggul lalu bercabang hingga ke telapak kaki.
Dengan diameter hingga 2 cm, saraf ischiadicus ini merupakan saraf terbesar pada tubuh. Saraf ini memiliki fungsi untuk menggerakan otot-otot kaki dan memberikan sensasi pada kaki.
Ischialgia atau Skiatika atau sering disebut juga radikulopati lumbal adalah kondisi di mana terjadi gangguan pada saraf ischiadicus. Kondisi ini paling sering terjadi karena penekanan dari struktur sekitar saraf seperti tulang belakang (penuaan tulang, pergeseran tulang belakang, trauma mekanik, atau tumor pada sumsum tulang belakang), otot (himpitan pada otot piriformis), dan diskus (herniasi).
Selain itu, hal-hal yang dapat memperberat atau berisiko terjadinya ischialgia yaitu:
Ischialgia terjadi pada sekitar 1-5% orang setiap tahunnya. Baik laki-laki maupun perempuan sama-sama memiliki risiko untuk terjadinya ischialgia. Puncak terjadinya hal ini pada pasien dengan usia 40 tahunan.
Gejala yang sering timbul adalah rasa nyeri yang berasal dari punggung atau bokong dan menjalar ke kaki hingga ke jari-jari kaki.
Nyeri bersifat tajam sehingga membuat kesulitan untuk berdiri atau berjalan. Nyeri biasanya hanya pada satu sisi kaki.
Nyeri akan memburuk ketika pasien bersin/batuk, perubahan posisi dari duduk ke berdiri atau sebaliknya, atau posisi tubuh membungkuk. Nyeri terasa lebih baik ketika pasien berbaring.
Juga sering dirasakan terbakar dan kesemutan di kaki. Pada fase selanjutnya dapat terjadi kelemahan kaki, mati rasa, hingga kesulitan untuk menggerakan kaki.
Untuk memastikan kesemutan di kaki terjadi akibat Ischialgia, dokter akan melakukan anamnesis (menanyakan kepada Anda mengenai keluhan atau penyakit yang Anda alami), melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang bertujuan untuk mengetahui penyebaran, lokasi dan sifat nyeri.
Dokter akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui apakah ada penekanan pada saraf. Selain itu juga dokter akan mengarahkan untuk pemeriksaan penunjang seperti:
Gejala nyeri punggung ataupun kesemutan di kaki jarang memburuk secara cepat, sehingga pada umumnya penanganan dapat dilakukan dengan perawatan konservatif. Terutama jika penyebab terjadinya Ischialgia telah diketahui dengan pasti.
Tujuan penanganan konservatif adalah untuk meringankan gejala saraf terjepit dan mencegah terjadinya jepitan berulang.
Penanganan konservatif dapat diberikan dengan cara kompres hangat atau dingin saat gejala muncul. Kompres sangat baik bila dilakukan pada fase akut. Dapat dilakukan selama 20 menit dan dilakukan 2-7 hari awal gejala.
Obat pereda nyeri dapat diberikan untuk meredakan nyeri akibat Ischialgia. Obat nyeri yang sering digunakan adalah NSAID atau obat khusus untuk nyeri neurogenik.
Obat-obatan pelemas otot juga mungkin dapat berguna untuk diberikan. Namun untuk pemberian obat baiknya dikonsulkan terlebih dahulu kepada dokter untuk mengetahui obat yang terbaik yang dapat digunakan.
Pada kasus yang lebih berat, suntikan anti radang mungkin membantu untuk mengurangi rasa nyeri maupun kesemutan di kaki. Suntikan dilakukan langsung ke area yang mengalami jepitan agar mengurangi peradangan.
Selain itu juga dapat dilakukan terapi lanjutan seperti terapi hangat dan stimulasi listrik. Terapi ini dapat meningkatkan fungsi dan mencegah terjadinya cedera berulang. Metode traksi juga dapat menjadi salah satu pilihan terapi untuk mengurangi gejala, namun hal ini perlu pemantauan dari ahli yang profesional.
Terapi latihan dapat dilakukan untuk penguatan dan peregangan otot kaki. Terapi latihan fisik ini penting untuk mengurangi gejala bahkan untuk mencegah perburukan.
Olahraga yang direkomendasikan pada pasien dengan ischialgia yaitu olahraga yang lebih banyak meningkatkan fleksibilitas dengan gerakan yang halus dan lembut seperti berenang, tai chi, berjalan, dan yoga.
Olaraga yang akan melakukkan kontak dengan orang lain harus dihindari seperti sepak bola, basket, berlari, dan lainnya. Olahraga angkat beban juga perlu dihindari.
Latihan fisik juga penting dilakukan di rumah untuk mengurangi gejala dari kesemutan dikaki akibat ischialgia.
Beberapa latihan yang dapat dilakukan yaitu:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561