Sumber gambar: houseofinfographics.com
Satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari orang yang bepergian jauh atau berlibur adalah tas besar atau koper.
Terutama pada kesempatan libur Lebaran, biasanya barang bawaan akan lebih banyak dari liburan biasa.
Oleh-oleh untuk sanak saudara di kampung halaman biasanya ikut mengisi penuh tas atau koper kita.
Atau ketika kita berlibur ke suatu tempat yang memiliki barang-barang khas atau wisata belanja, tas atau koper yang kita bawa justru akan bertambah berat ketika kita pulang.
Lalu bagaimana tas atau koper bisa membuat kita mengalami cedera bahu? Sebelumnya, mari kita mengenal anatomi bahu kita.
Bepergian dengan Barang Bawaan yang Banyak
Sumber gambar: duniadianita.files.wordpress.com
Sendi bahu terdiri dari pertemuan dua tulang yaitu tulang lengan (humerus) dan tulang belikat (skapula).
Pertemuan antara 2 tulang tersebut menyerupai bentuk bonggol dan mangkuk.
Agak berbeda dengan sendi panggul, mangkuk pada sendi bahu lebih dangkal, sehingga bonggol tulang lengan tidak masuk secara stabil di dalam mangkuk tersebut.
Bentuk anatomi bahu memungkinkan sendi bahu untuk bergerak bebas.
Sendi bahu harus bergerak bebas dan mampu berputar agar fungsinya mengarahkan tangan dapat tercapai secara normal.
Anatomi Sendi Bahu
Bentuk tulang yang tidak stabil bergantung pada fungsi otot-otot di sekitarnya, agar sendi bahu tidak mengalami dislokasi.
Salah satu otot yang berperan penting dalam fungsi bahu adalah rotator cuff.
Rotator cuff adalah kumpulan dari 4 otot, yaitu otot supraspinatus, infraspinatus, teres minor dan subscapularis.
Otot-otot tersebut menghubungkan lengan atas (humerus) dengan bilah bahu (skapula).
Keempat otot tersebut merupakan penstabil bahu dan memungkinkan bahu untuk bergerak memutar (rotasi).
Otot tersebut yang bekerja lebih keras bila bahu bergerak sambil mengangkat beban sehingga memudahkan terjadinya cedera bahu.
Rotator cuff tersebut paling sering mengalami cedera bila kita menarik atau mengangkat koper ketika berpergian.
Anatomi Otot Rotator Cuff pada Sendi Bahu
Agar liburan bisa benar-benar dinikmati tanpa dirusak oleh cedera bahu, berikut ini hal-hal yang harus diingat:
Tinggi ideal setinggi bahu. Mengangkat di atas bahu meningkatkan risiko cedera.
Istirahatkan bahu setiap beberapa waktu.
Bila bahu Anda nyeri, terutama bila digerakkan dan gerakan bahu menjadi terbatas:
Seringkali penundaan terjadi karena merasa bahu sudah sembuh setelah minum obat.
Obat nyeri hanya menutup gejala namun tidak memperbaiki penyebabnya.
Bila penyebab masih ada, akan berisiko untuk terjadi cedera bahu berulang karena kita tidak menjaga gerakan bahu.
Tonton juga Video : Tips Mengatasi Nyeri Bahu saat Work From Home
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561