Diabetes mellitus adalah kondisi kronis di mana tubuh tidak dapat memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif, menyebabkan peningkatan kadar gula darah (American Diabetes Association, ADA; 2023, Standards of Care in Diabetes). Insulin adalah hormon yang membantu mengangkut gula dari darah ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi.
Penyebab utama diabetes meliputi faktor keturunan, pola makan tinggi gula, obesitas, dan kurang gerak. Diabetes dibagi menjadi:
Secara proses perjalanan penyakit, kadar gula yang tinggi terus-menerus akan merusak pembuluh darah dan saraf, terutama di kaki. Hal inilah yang menjadi awal mula dari berbagai masalah kaki, termasuk nyeri kaki karena diabetes (WHO; 2024, Diabetes Foot Guidelines).
Salah satu dampak jangka panjang diabetes adalah kerusakan pada saraf di kaki, yang disebut kerusakan saraf tepi. Ini menyebabkan rasa kesemutan, mati rasa, dan bisa berkembang menjadi nyeri kaki karena diabetes (Cho, Jinwoo; 2022, Journal of Rehabilitation Medicine).
Karena saraf rusak, otot-otot kaki menjadi lemah, sehingga bentuk kaki bisa berubah. Tekanan pada titik-titik tertentu menjadi tidak seimbang, dan aliran darah ke kaki pun terganggu. Akibatnya, luka kecil sulit sembuh dan bisa menjadi luka terbuka yang serius (Zhang, Liang; 2023, Clinical Diabetes and Endocrinology).
Sekitar 50% pasien diabetes tipe 2 mengalami gangguan ini, dan lebih dari 20% di antaranya merasakan nyeri kaki akibat diabetes yang cukup mengganggu aktivitas sehari-hari (ADA; 2023, Standards of Care in Diabetes).
Kaki diabetik adalah kondisi serius yang muncul akibat gabungan dari kerusakan saraf, gangguan aliran darah, dan infeksi pada kaki.
Proses terjadinya penyakit dimulai saat luka kecil di kaki tidak terasa karena saraf rusak. Karena darah sulit mengalir ke area tersebut, luka tidak cepat sembuh dan mudah terinfeksi. Luka menjadi besar, bahkan bisa menyebabkan kematian jaringan.
Proses perjalanan penyakit ini melibatkan kerusakan bertahap yang makin lama makin parah jika tidak segera ditangani.
Gejala kaki diabetik meliputi:
WHO mencatat bahwa 1 dari 6 penderita diabetes akan mengalami luka kaki yang sulit sembuh dan berisiko amputasi jika tidak ditangani (WHO; 2024, Diabetes Foot Guidelines).
Banyak orang menunda ke dokter karena menganggap nyeri kaki akibat diabetes sebagai hal biasa. Padahal, dokter Sp.K.F.R. memiliki peran penting dalam membantu pemulihan fungsi kaki dan mencegah kerusakan yang lebih parah.
Segera temui Sp.K.F.R. jika Anda mengalami:
Terapi fisik membantu mengurangi nyeri, memperkuat otot, dan memperbaiki cara berjalan. Beberapa metode yang umum digunakan:
Latihan ini harus dilakukan dengan panduan dokter atau fisioterapis, agar hasilnya maksimal dan nyeri kaki akibat diabetes dapat berkurang (Ghosh, Ranjan; 2023, International Journal of Diabetes and Metabolism).
Penggunaan sepatu khusus diabetes sangat penting. Sepatu ini dirancang untuk:
Sepatu diabetes biasanya memiliki bahan lembut di dalam, tidak ada jahitan yang menekan kulit, dan bagian depan lebih lebar. Selain itu, sol khusus (ortosis) juga bisa digunakan untuk membantu mengatur tekanan di telapak kaki agar lebih merata (Zhang, Liang; 2023, Clinical Diabetes and Endocrinology).
Pemakaian sepatu yang tepat dapat menurunkan risiko luka berulang hingga 40% dan membantu mengurangi nyeri kaki karena diabetes.
Jika kondisi kaki sudah parah, misalnya terjadi luka kronis atau perubahan bentuk yang berat, maka tindakan operasi mungkin diperlukan. Operasi bertujuan untuk:
Namun, operasi adalah pilihan terakhir. Dengan terapi fisik dan alat bantu yang tepat, kebanyakan kasus nyeri kaki akibat diabetes bisa ditangani tanpa harus operasi (Ghosh, Ranjan; 2023, International Journal of Diabetes and Metabolism).
Nyeri kaki karena diabetes adalah masalah umum namun serius yang bisa sangat mempengaruhi kualitas hidup. Gejala ini bukan hanya soal rasa tidak nyaman, tetapi bisa menjadi tanda awal dari komplikasi yang lebih berat.
Dengan perawatan yang tepat seperti terapi fisik, penggunaan sepatu khusus, dan pengawasan oleh dokter Sp.K.F.R., banyak penderita dapat kembali beraktivitas normal tanpa rasa sakit. Jangan abaikan nyeri kaki karena diabetes—penanganan dini adalah kunci untuk mencegah luka, infeksi, bahkan amputasi.
Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex-Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561