KENALAN SAMA JENIS TERAPI KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI BAGIAN 2: TERAPI PENJARUMAN

Rabu, 28 Agustus 2024
dr. Ferdinand Dennis K
Rabu, 28 Agustus 2024
dr. Ferdinand Dennis K

Pernahkah sahabat Flex-Free mendengar tentang terapi penjaruman ? Sedikit berbeda dengan akupunktur, dimana penusukan jarum pada akupuntur diarahkan ke titik-titik akupunktur ke dalam kulit bertujuan untuk stimulasi tertentu, sedangkan pada terapi penjaruman atau needling pada kedokteran fisik dan rehabilitasi bertujuan untuk mengatasi kondisi-kondisi nyeri pada otot dan selaput otot (fascia).

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai terapi penjaruman pada terapi kedokteran fisik dan rehabiltasi, silahkan baca artikel berikut ini

Mengenal Terapi Penjaruman Pada Terapi Kedokteran Fisik Dan Rehabiltasi

Terapi penjaruman diperkenalkan oleh Dr. Janet Travell pada tahun 1942 dalam hal penyuntikan pada titik picu atau trigger points yang terdapat pada selaput otot.

 

dokter pencetus terapi penjaruman

Gambar 1. Dr. Janet Travell, pencetus teknik penjaruman kering/dry needling yang digunakan dalam Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

Sumber: Wikipedia

Pada awalnya, teknik penjaruman ini dilakukan dengan menyuntikkan obat atau zat terapeutik seperti obat anti-nyeri seperti Lidocaine ke dalam titik picu atau otot yang nyeri.

Teknik ini disebut penjaruman basah / wet needling yang dalam prosesnya terbukti tidak lebih baik dibandingkan dengan teknik penjaruman kering / dry needling dimana tidak ada zat yang disuntikkan.

Penjaruman ini menjadi teknik pilihan dalam penatalaksanaan sindroma titik picu myofascia atau myofascial trigger point syndrome (MTPS) yang merupakkan kondisi nyeri berkepanjangan dan menimbulkan nyeri tidak hanya pada titik picu di otot tetapi di tempat lain juga sebagai nyeri alih.

Sindroma nyeri myofascia ini lazim terjadi pada pasien dengan kondisi nyeri otot, tulang dan sendi lainnya seperti kondisi traumatik (kecelakaan atau benturan), kondisi yang disebabkan oleh ergonomi yang buruk (postur yang salah dalam jangka waktu lama atau aktivitas berulang-ulang), struktural yang bermasalah (skoliosis, pengapuran sendi), atau sistemik seperti kondisi kekurangan vitamin D dan zat besi.

Sindroma nyeri myofsacia ini juga ditandai dengan adanya titik picu yang nyeri saat disentuh dan dapat diraba saat pemeriksaan. Terapi penjaruman kering / dry needling dilakukan dengan menusuk titik picu ini secara langsung. Jarum yang digunakan dapat berupa jarum tipis padat filiformis atau jarum berongga hipodermik.

 

Jarum Firiformis Padat Untuk Terapi Penjaruman

Gambar 2. Jarum Firiformis Padat Untuk Terapi Penjaruman

Sumber: https://www.sunflowercentre.com/sunflower-stories/talk-about-needles

Jarum Hipodermik Berongga Untuk Terapi Penjaruman

Gambar 3. Jarum Hipodermik Berongga

Sumber: https://www.medicaldesignandoutsourcing.com/what-is-a-hypodermic-needle

Penjaruman perlu dilakukan oleh mereka yang berkualifikasi dalam melakukan teknik terapi ini, dikarenakan risiko yang dapat muncul karena kesalahan dalam penusukan jarum. Teknik steril akan dilakukan untuk membersihkan daerah yang akan ditusuk oleh jarum dan dokter akan memastikan bahwa lokasi yang akan ditindak bebas dari luka, infeksi, atau peradangan yang dapat muncul sebagai kemerahan pada kulit atau bengkak.

Teknik penjaruman basah atau wet needling dapat dilakukan dengan menyuntikkan larutan obat atau larutan lainnya ke titik picu. Obat yang biasa digunakan dalam penyuntikan adalah obat anti-nyeri atau obat baal seperti Lidocaine, obat-obatan anti-radang seperti steroid yang dicampur dengan obat baal. Larutan lain yang dapat digunakan adalah larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%), larutan gula encer (dekstrosa atau glukosa 5%).

Penyuntikan dengan larutan-larutan ini memerlukan kehati-hatian karena penyuntikan obat-obatan ke dalam aliran darah dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti obat baal yang disuntikkan ke dalam darah dapat menimbulkan efek pada jantung dan bahkan kejang.

Untuk mengetahui terapi penjaruman lainnya, silahkan klik link berikut ini; Terapi Penjaruman

Apakah Ada Efek Samping pada Terapi Penjaruman ?

Sesaat setelah dilakukan penusukkan, sahabat Flex-Free akan merasakan nyeri berdenyut karena reaksi dari penusukan langsung titik picu.

Nyeri yang muncul akan berangsur-angsur berkurang karena keluarnya endorfin atau anti-nyeri alami yang diproduksi oleh otak untuk menekan rasa nyeri akibat penjaruman dan sekaligus nyeri akibat titik picu tersebut. Sensasi seperti rasa hangat dan mengantuk dapat muncul sebagai akibat sistemik dari munculnya endorfin.

Sesaat setelah dilakukan wet needling, efek selain yang muncul pada penjaruman kering juga dapat muncul, seperti baal dan terasa bengkak pada area penyuntikan. Hal ini disebabkan karena peregangan jaringan bawah kulit oleh obat yang disuntikkan. Pada penyuntikan dengan larutan gula atau garam fisiologis, seharusnya tidak terdapat sensasi baal seperti pada saat disuntikkan obat baal.

Penjaruman harus dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa sindroma nyeri myofascia biasa muncul berbarengan atau sebagai konsekuensi dari masalah otot, tulang, dan sendi lainnya sehingga penanganan masalah-masalah tersebut haruslah dilakukan berbarengan.

Penjaruman sendiri biasa tidaklah efektif untuk menangani masalah fungsi yang dapat muncul sebagai konsekuensi dari nyeri seperti berkurangnya lingkup gerak sendi dan masalah psikososial yang muncul akibat kondisi kesakitan kronis.

Siapa yang dapat Melakukan Terapi Penjaruman ini ?

Penjaruman dapat dilakukan oleh tenaga medis yang bergerak dalam bidang penatalaksanaan otot, tulang dan sendi seperti spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi atau fisiatris, terapis fisik, kiropraktor, dan dokter osteopati. Penjaruman oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi akan didahului oleh asesmen fungsi dimana tatalaksana penjaruman akan diberikan apabila telah terbukti adanya masalah fungsional yang dapat diatasi dengan penanganan nyeri oleh penjaruman ini.

 

Ilustrasi Penjaruman

Gambar 4. Ilustrasi Penjaruman

Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex-Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.

Indikasi Penyakit yang Dapat Dilakukan Terapi Penjaruman

Terapi penjaruman terutama dry needling dapat membantu untuk mengurangi nyeri serta dapat meningkatkan rentang pergerakan.

Berikut kondisi yang dapat dilakukan pada dry needling, seperti:

  • Masalah pada sendi
  • Gangguan pada tulang belakang
  • Peradangan tendon
  • Sakit kepala migrain ataupun jenis tension
  • Gangguan pada pergerakan sendi rahang dan mulut
  • Carpal Tunnel Syndrome
  • Gangguan nyeri pada sendi panggul
  • Kram otot
  • Nyeri yang dirasakan pasca herpes

Apakah terapi penjaruman dapat dilakukan pada siapa saja ?

Pada kondisi tertentu terapi ini tidak boleh dilakukan. Dokter tidak menyarankan terapi ini dilakukan pada anak dibawah usia 12 tahun karena cukup nyeri jika dilakukan pada anak-anak.

Kondisi lainnya berikut ini perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter yang menangani sebelum dilakukan terapi, seperti:

  • Sedang hamil
  • Tidak dapat memahami terapi yang akan dilakukan
  • Takut dengan jarum (Trypanophobia)
  • Mempunyai gangguan kekebalan tubuh
  • Mempunyai riwayat operasi sebelumnya
  • Mempunyai gangguan kekentalan darah
  • Mempunyai riwayat penyakit tertentu, seperti epilepsi atau diabetes

Jika sahabat Flex-Free yang memiliki kondisi seperti diatas, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan tenaga medis yang melakukan terapi penjaruman.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561