Dengan bertambahnya usia, semua bagian di tubuh kita mengalami banyak perubahan, termasuk juga lutut. Karena selalu digunakan, adanya penyakit yang berkaitan dengan sendi lutut, atau akibat cedera, menyebabkan sakit lutut menjadi salah satu keluhan yang sering dialami oleh lansia. Sakit lutut memiliki dampak signifikan pada mobilitas dan kualitas hidup lansia.
Sakit lutut biasanya disertai dengan beberapa gejala lain, seperti lutut kaku, bengkak, nyeri ketika digerakkan, nyeri ketika disentuh, teraba hangat, tidak bisa diluruskan, atau ada bunyi-bunyi yang terdengar ketika lutut digerakkan.
Sebagian sakit lutut ringan dapat diatasi sendiri di rumah, sebagian lainnya memerlukan penanganan tambahan seperti terapi fisik atau korset lutut. Pada kasus yang berat, dapat diperlukan operasi.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sakit lutut pada lansia diantaranya:
Risiko menderita osteoarthritis lutut di usia lanjut meningkat empat kali pada seseorang yang pernah mengalami cedera lutut.
Beberapa faktor berikut ini turut berperan menyebabkan sakit lutut pada lansia.
Sakit lutut biasanya disebabkan karena degenerasi sendi (kerusakan akibat proses penuaan) dan lebih sering pada orang lanjut usia.
Wanita 2–3 kali lebih rentan mengalami sakit lutut dibandingkan dengan pria.
Obesitas memberikan beban biomekanik pada lutut dan tekanan pada sendi lutut meningkat tiga hingga enam kali lebih tinggi dibandingkan berat badan pada individu yang mengalami obesitas saat melakukan aktivitas harian normal.
Peningkatan beban tersebut dalam waktu lama dapat menyebabkan perubahan degeneratif tulang rawan sendi yang pada akhirnya akan menyebabkan osteoarthritis.
Penanganan di rumah yang dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan sakit lutut diantaranya:
Tidak seperti kelompok usia dewasa muda, sebagian lansia memiliki keterbatasan untuk mengkonsumsi obat-obat tertentu karena adanya penyakit atau kondisi yang berhubungan dengan usia.
Selain obat-obat yang dijual bebas, jangan konsumsi obat sakit lutut tanpa petunjuk dokter sebelumnya. Dan meskipun obat sakit lutut yang Anda minum adalah obat bebas, tetap perhatikan dosis dan kontraindikasi penggunaannya.
Selain sebagai obat demam, parasetamol juga dapat digunakan sebagai obat antinyeri. Parasetamol dapat dikonsumsi sebagai obat sakit lutut untuk lansia dengan sakit lutut ringan hingga sedang.
Meskipun tidak sekuat obat nyeri golongan OAINS, parasetamol lebih aman untuk dikonsumsi lansia dibandingkan dengan OAINS.
Obat golongan OAINS efektif mengatasi nyeri akibat radang, dan juga mengurangi pembengkakan dan kaku sendi. Contoh obat golongan OAINS adalah ibuprofen.
Meskipun tergolong obat sakit lutut yang aman, OAINS memiliki efek samping masalah pencernaan (perdarahan saluran cerna, ulkus dan perforasi), sehingga penggunaannya harus mempertimbangkan kondisi kesehatan masing-masing orang.
Obat yang dioleskan dapat digunakan sebagai tambahan obat sakit lutut. Obat oles banyak digunakan karena secara teori, risiko efek sampingnya lebih sedikit dibandingkan dengan obat sakit lutut yang diminum.
Cara kerja capsaicin lebih lambat dan dapat menyebabkan kulit terbakar pada orang yang sensitif.
Natrium diklofenak yang dioleskan dapat digunakan sebagai obat sakit lutut yang aman untuk lansia.
Apabila dengan obat sakit lutut yang diminum tidak ada perbaikan, atau atas petunjuk dokter, penderita sakit lutut dapat diberikan terapi injeksi.
Obat atau substansi lainnya akan disuntikkan langsung ke dalam sendi lutut. Contohnya:
Injeksi kortikosteroid dapat langsung dirasakan efeknya dan cenderung aman, lebih murah dan dapat mengatasi keluhan sakit lutut akibat osteoarthritis sedang hingga berat. Meskipun begitu, tidak semua kasus dapat sembuh dengan injeksi kortikosteroid.
Injeksi kortikosteroid juga terbatas hanya 3–4 kali dalam satu tahun, karena adanya risiko mempercepat kerusakan tulang rawan.
Glucosamine–chondroitin
Glucosamine dan chondroitin populer sebagai suplemen yang dapat membantu masalah sendi, termasuk sendi lutut. Akan tetapi efektivitasnya dalam mengurangi kerusakan sendi akibat osteoarthritis masih kontroversial.
Penanganan Lainnya
Latihan penguatan otot di sekitar lutut dapat membuat lutut lebih stabil. Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi fisik atau berbagai jenis latihan kekuatan berdasarkan kondisi spesifik Anda yang menyebabkan sakit lutut.
Penopang lengkung kaki dan alas sepatu tambahan dapat membantu memindahkan tekanan dari sisi lutut yang terkena osteoarthritis.
Pada kondisi khusus, berbagai jenis brace digunakan untuk membantu melindungi dan menopang sendi lutut.
Pilihan konservatif lainnya adalah dengan taping lutut.
Operasi mungkin akan diperlukan pada kondisi-kondisi tertentu. Bila Anda mengalami cedera yang memerlukan operasi, biasanya operasi tidak perlu dilakukan segera.
Anda dapat membicarakan keuntungan dan risiko tindakan operasi dengan dokter Anda dan alternatif rehabilitasi non-bedah, sehubungan dengan kondisi kesehatan Anda secara umum, dan apa yang Anda harapkan dari terapi yang akan Anda pilih.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561