Rehabilitasi Sesudah Patah Tulang, Apa Saja yang Harus Dilakukan dan Dihindari?

Selasa, 03 Desember 2024
dr. Ferdinand Dennis K
Selasa, 03 Desember 2024
dr. Ferdinand Dennis K

Patah tulang adalah kondisi medis yang memerlukan perhatian serius, terutama dalam proses penyembuhan dan rehabilitasinya. Artikel ini dirancang untuk membantu masyarakat memahami apa itu patah tulang, bagaimana penyembuhannya, hal-hal yang harus dihindari, serta langkah rehabilitasi yang dapat dilakukan dengan aman.

 

Pengertian Patah Tulang dan Jenisnya

Patah tulang terjadi ketika struktur tulang mengalami keretakan atau pecah akibat trauma, tekanan berlebih, atau kelemahan tulang. Berdasarkan berbagai faktor, patah tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Berdasarkan Lokasi
  • Tulang panjang: seperti femur (paha) dan tibia (betis).
  • Tulang pendek: seperti karpal (pergelangan tangan).
  • Tulang datar: seperti tulang rusuk atau panggul.
  1. Berdasarkan Usia
  • Anak-anak: cenderung mengalami greenstick fractures di mana tulang tidak patah sepenuhnya.
  • Dewasa: lebih sering mengalami patahan penuh.
  • Lansia: sering mengalami patah tulang akibat osteoporosis, seperti fraktur pinggul.
  1. Berdasarkan Tipe Patahan
  • Tertutup: tulang patah tetapi tidak menembus kulit.
  • Terbuka: tulang patah menembus kulit, meningkatkan risiko infeksi.
  • Komplit: tulang terpisah sepenuhnya.
  • Tidak komplit: tulang retak tetapi tetap menyatu.

 

Mekanisme Penyembuhan Tulang

Proses penyembuhan tulang terdiri dari tiga fase utama:

  1. Fase Inflamasi (1–2 minggu)
  • Dimulai dengan pembentukan hematoma (gumpalan darah) di area patahan.
  • Sel imun membersihkan jaringan yang rusak untuk mempersiapkan area penyembuhan.
  1. Fase Reparasi (beberapa bulan)
  • Hematoma digantikan oleh jaringan lunak (kalus) yang mulai mengeras menjadi kalus keras dengan jaringan tulang baru.
  • Pada tahap ini, tulang masih lemah dan rentan terhadap tekanan.
  1. Fase Remodelling (beberapa bulan hingga tahun)
  • Tulang baru diperbaiki dan dimodel ulang menjadi struktur tulang dewasa yang kuat.
  • Medula (bagian tengah tulang) kembali terbentuk.

Pemahaman mekanisme ini penting agar pasien memahami pentingnya sabar dan mematuhi arahan dokter selama proses penyembuhan.

proses penyembuhan tulang setelah patah

Sumber gambar: www.researchgate.net

Apa Saja yang Harus Dihindari Setelah Patah Tulang?

Untuk memastikan proses penyembuhan berjalan dengan baik, beberapa hal berikut harus dihindari:

  1. Aktivitas yang Membebani Tulang yang Patah
  • Mengangkat beban berat atau menekan area patahan.
  • Berjalan tanpa bantuan (bila cedera pada tungkai).
  1. Gerakan yang Mengganggu Penyembuhan
  • Menggerakkan sendi secara berlebihan sebelum diizinkan oleh dokter.
  • Memaksakan diri untuk kembali bekerja atau berolahraga terlalu cepat.
  1. Konsumsi Makanan atau Minuman yang Menghambat Penyembuhan
  • Alkohol dan rokok dapat mengurangi aliran darah ke tulang dan memperlambat penyembuhan.
  • Diet rendah kalsium dan vitamin D.
  1. Mengabaikan Gejala Komplikasi
  • Pembengkakan berlebihan, nyeri yang terus meningkat, atau kulit di sekitar area patahan berubah warna harus segera diperiksakan ke dokter.

 

Rehabilitasi Pasca Patah Tulang

Rehabilitasi bertujuan mengembalikan fungsi tulang dan mencegah kekakuan sendi. Proses ini dipandu oleh spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (fisiatris) yang menyesuaikan terapi berdasarkan tahap penyembuhan:

  1. Fase Awal (0–2 Minggu)
  • Tujuan: Mengurangi nyeri dan pembengkakan.
  • Latihan: Gerakan isometrik ringan untuk menjaga kekuatan otot tanpa membebani tulang.
  • Terapi: Kompres dingin dan penggunaan alat bantu seperti gips atau bidai.
  1. Fase Menengah (2–6 Minggu)
  • Tujuan: Memulai mobilitas ringan.
  • Latihan: Latihan rentang gerak pasif yang dilakukan oleh fisioterapis.
  • Terapi: Penggunaan stimulasi listrik untuk mencegah atrofi otot.
  1. Fase Lanjutan (6 Minggu ke Atas)
  • Tujuan: Menguatkan otot dan meningkatkan keseimbangan.
  • Latihan: Latihan beban ringan dengan pengawasan, seperti berjalan dengan tongkat.
  • Terapi: Latihan proprioseptif untuk mencegah cedera ulang.
  1. Fase Akhir (3–6 Bulan atau Lebih)
  • Tujuan: Pemulihan penuh fungsi dan kemampuan aktivitas harian.
  • Latihan: Olahraga ringan seperti berenang atau yoga untuk menguatkan seluruh tubuh.
  • Terapi: Evaluasi lanjutan untuk memastikan tulang telah pulih sepenuhnya.

 

Patah tulang bukan hanya tentang proses penyembuhan, tetapi juga pentingnya memahami langkah-langkah rehabilitasi dan pantangan yang harus diikuti. Dengan mengikuti arahan medis, menjaga gaya hidup sehat, dan bersabar dalam prosesnya, pemulihan dapat berlangsung optimal.

Jika Anda mengalami patah tulang, selalu konsultasikan dengan dokter spesialis untuk penanganan terbaik sesuai kondisi Anda.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui