Hidroterapi pada Luka Bakar

Kamis, 25 September 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Kamis, 25 September 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Jenis-jenis Luka Bakar

Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman dan luas jaringan yang terkena. Terdapat empat derajat luka bakar:

  • Derajat I (superfisial) hanya mengenai lapisan epidermis;
  • Derajat II (parsial) melibatkan epidermis dan sebagian dermis;
  • Derajat III (penuh) menembus seluruh lapisan dermis;
  • Derajat IV (penuh +) yang melibatkan jaringan di bawah kulit.

Luka bakar derajat I biasanya sembuh dalam beberapa hari tanpa bekas, sedangkan derajat II menimbulkan lepuh dan nyeri lebih hebat. Luka bakar derajat III dan IV umumnya memerlukan perawatan lebih intensif, termasuk kemungkinan cangkok kulit (Greenhalgh, David; Textbook of Burn Care; 2023).

Selain itu, luka bakar juga dibedakan menurut penyebabnya, seperti termal, kimia, listrik, maupun radiasi. Tingkat keparahan luka bakar tidak hanya ditentukan oleh kedalaman luka, tetapi juga luas area tubuh yang terkena (Hettiaratchy, Sashi; Clinical Burn Medicine; 2022).

 

Tatalaksana Hidroterapi pada Luka Bakar

Hidroterapi pada luka bakar adalah penggunaan air sebagai bagian dari tatalaksana, terutama untuk pembersihan luka dan latihan rehabilitasi. Pembersihan luka dengan air hangat membantu mengangkat jaringan mati, eksudat, dan kotoran. Metode yang digunakan bisa berupa pancuran, irigasi di tempat tidur, maupun pengelapan dengan larutan antiseptik (Cartotto, Robert; Burns Journal; 2023).

Air kran hangat lebih efektif daripada larutan saline untuk mencegah infeksi, dan sering ditambahkan antiseptik seperti povidone-iodine atau klorheksidin (Palmieri, Tina; Journal of Burn Care & Research; 2022). Meski demikian, perendaman penuh dalam bak mandi kini jarang dianjurkan karena risiko kontaminasi silang (Cartotto, Robert; Burns Journal; 2023).

Selain pembersihan, hidroterapi juga digunakan untuk latihan rehabilitasi di air. Latihan dalam air hangat membantu mempertahankan rentang gerak sendi, mengurangi nyeri, dan mempercepat pemulihan kekuatan otot. Air mendukung berat badan pasien, sehingga pergerakan lebih mudah dilakukan bahkan saat masih ada nyeri (Paratz, Jennifer; Physical Therapy in Burn Recovery; 2023).

Sesi hidroterapi juga harus memperhatikan manajemen nyeri. Prosedur mandi luka bisa sangat menyakitkan, sehingga pemberian analgesik atau sedasi ringan sering diberikan sebelum terapi. Studi menunjukkan bahwa kombinasi analgesik dan sedasi ringan dapat meningkatkan kenyamanan pasien selama hidroterapi (Kumar, Rajesh; International Journal of Burns Rehabilitation; 2024).

 

Apa Saja yang Harus Diwaspadai saat Menjalani Hidroterapi pada Luka Bakar?

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menjalani hidroterapi pada luka bakar:

  • Risiko infeksi: penggunaan air harus diawasi ketat, dengan protokol pembersihan alat dan ruang mandi untuk menghindari kontaminasi silang (Cartotto, Robert; Burns Journal; 2023).
  • Hipotermia: pada pasien dengan luka bakar luas, imersi dalam air terlalu lama dapat menurunkan suhu tubuh. Oleh karena itu, suhu air harus dijaga stabil pada kisaran hangat (Greenhalgh, David; Textbook of Burn Care; 2023).
  • Nyeri berlebih: meski air hangat membantu meredakan nyeri, pembersihan luka tetap menimbulkan ketidaknyamanan. Manajemen nyeri yang adekuat sangat penting sebelum terapi dimulai (Kumar, Rajesh; International Journal of Burns Rehabilitation; 2024).
  • Kontraindikasi: hidroterapi harus dilakukan dengan hati-hati atau dihindari pada pasien dengan infeksi sistemik berat, kondisi jantung yang tidak stabil, atau luka terbuka yang berisiko tinggi (Hettiaratchy, Sashi; Clinical Burn Medicine; 2022).

 

Kapan Harus Berkunjung ke Dokter Sp.K.F.R.?

Pasien dengan luka bakar sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (Sp.K.F.R.) setelah fase akut mulai stabil. Sp.K.F.R. berperan penting dalam merancang program pemulihan fungsional, termasuk penggunaan hidroterapi pada luka bakar.

Kunjungan ke Sp.K.F.R. disarankan bila pasien mengalami:

  • Nyeri berkepanjangan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Kontraktur parut yang membatasi gerakan sendi.
  • Kelemahan otot atau keterbatasan mobilitas setelah luka bakar luas.
  • Kebutuhan program latihan di air untuk memperbaiki fungsi gerak.

Sp.K.F.R. dapat memadukan hidroterapi dengan modalitas lain seperti latihan peregangan, splinting, hingga intervensi untuk mencegah deformitas (Paratz, Jennifer; Physical Therapy in Burn Recovery; 2023).

 

Contoh latihan sederhana di dalam air untuk pasien luka bakar:

  1. Gerakan mengayuh kaki: pasien berdiri sambil berpegangan pada sisi kolam, lalu menggerakkan kaki seperti mengayuh sepeda. Latihan ini membantu melenturkan sendi pinggul dan lutut.
  2. Mengangkat lengan ke samping: pasien berdiri di air setinggi dada, kemudian perlahan mengangkat kedua lengan ke samping hingga sejajar bahu. Gerakan ini menjaga fleksibilitas bahu.
  3. Berjalan di dalam air: berjalan maju atau mundur dengan langkah kecil di dalam kolam membantu memperkuat otot tungkai dan melatih keseimbangan tanpa membebani luka.
  4. Latihan pernapasan dalam air: pasien diajarkan menarik napas dalam lalu menghembuskan perlahan di permukaan air, yang dapat meningkatkan kapasitas paru sekaligus memberikan relaksasi.

Latihan ini harus dilakukan dengan pengawasan fisioterapis untuk mencegah cedera dan memastikan pasien nyaman.

Hidroterapi pada luka bakar adalah metode penting dalam perawatan luka, mencakup pembersihan luka dengan air hangat dan latihan fungsional di kolam terapi. Terapi ini membantu mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas, serta mempercepat penyembuhan. Namun, prosedur ini harus dilakukan dengan pengawasan tenaga medis karena risiko infeksi, hipotermia, dan nyeri. Konsultasi dengan Sp.K.F.R. diperlukan untuk memastikan program hidroterapi aman, tepat sasaran, dan terintegrasi dengan rencana rehabilitasi jangka panjang.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui