Ketika memasuki usia lanjut, seringkali keluhan yang dirasakan adalah nyeri lutut. Padahal Anda rajin berolahraga dan makan makanan sehat, mengapa lutut masih terasa nyeri?.
Mari kita simak penjelasannya berikut ini.
Seperti halnya sendi lainya, lutut juga dipengaruhi oleh waktu dan gravitasi.
Seiring dengan pertambahan usia, sendi akan mengalami kerusakan, oleh karena itu kemungkinan kejadian nyeri lutut pada lansia (di atas 65 tahun) akan semakin besar.
Nyeri lutut pada lansia dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk karena kelebihan berat badan atau obesitas, penyakit rheumatoid arthritis, atau karena trauma.
Akan tetapi penyebab nyeri lutut pada lansia yang sering adalah karena penyakit osteoarthritis.
Osteoarthritis umumnya dikenal dengan sebutan pengapuran tulang, meskipun istilah tersebut kurang tepat.
Osteoarthritis adalah penyakit peradangan pada sendi akibat proses degenerasi tulang rawan.
Ketika usia bertambah, cairan sendi akan menurun, sehingga sendi menjadi lemah dan rentan mengalami kerusakan.
Sumber gambar: osmsgb.com
Gejala dari penyakit osteoarthritis adalah nyeri dan kaku pada sendi ketika bergerak.
Sendi juga terkadang bengkak. Fleksibilitas sendi menghilang dan ada sensasi berderak disertai bunyi klik.
Penyakit osteoarthritis dapat memburuk karena beberapa hal, misalnya:
Menjaga berat badan ideal adalah cara yang baik untuk mencegah osteoarthritis dan masalah kesehatan lainnya.
Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini, akan tetapi penanganan yang tepat baik waktu maupun caranya, dapat mengurangi dampak dari penyakit ini terhadap kualitas hidup penderitanya.
Penanganan tanpa operasi dari osteoarthritis misalnya fisioterapi untuk menguatkan otot dan memperbaiki fleksibilitas sendi, penggunaan obat-obat anti nyeri dan anti radang untuk meredakan nyeri.
Bisa juga dengan injeksi asam hyaluronat bila pasien tidak merespons obat-obatan dan fisioterapi.
Bila penanganan non operasi tidak berhasil, mungkin diperlukan penanganan operasi, misalnya prosedur arthroplasti dan arthroskopi.
Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit osteoarthritis dalam artikel berikut ini: "Nyeri Lutut akibat Osteoarthritis"
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang menyerang sendi serta organ dan jaringan tubuh.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi mungkin faktor genetik dan lingkungan ikut berperan.
Biasanya penyakit ini menyerang sendi-sendi kecil, misalnya tangan, kaki, pergelangan tangan dan pergelangan kaki, tetapi pada kasus yang lebih berat juga dapat menyerang bahu, siku, panggul dan lutut.
Sumber gambar: www.msk.org.au
Penyakit ini menyebabkan timbulnya rasa nyeri, kaku, bengkak dan kemerahan pada sendi yang terkena, terutama di pagi hari.
Penyakit ini dapat memburuk karena penderitanya:
Penyakit ini belum ada obatnya. Penanganan yang ada ditujukan untuk mengurangi dampaknya terhadap kualitas hidup penderitanya.
Seperti penyakit osteoarthritis, penyakit ini ditangani dengan metode non operasi dan operasi bila kerusakan sendi sudah berat.
Penanganan non operasi misalnya dengan fisioterapi, obat anti nyeri dan anti radang, selain itu bisa dengan obat-obat khusus untuk penyakit rheumatic dan imunoterapi.
Penanganan dengan operasi yaitu dengan arthroplasty, arthroscopy, arthrodesis, dan synovectomy.
Biasanya dialami oleh atlet, akan tetapi, para lansia juga dapat mengalami nyeri lutut akibat robekan tendon karena proses degenerasi.
Gejala robekan tendon lutut adalah nyeri, dan pembengkakan sendi. Bila kerusakan semakin berat, nyeri akan semakin memburuk.
Bila tendon robek seluruhnya, dapat terdengar suara letupan, penderitanya akan sulit berjalan dan tempurung lutut dapat bergeser ke atas ke arah paha.
Seperti halnya osteoarthritis, robekan tendon akan semakin memburuk bila penderitanya juga menunda pengobatan.
Robekan tendon yang kecil mungkin tidak memerlukan operasi.
Anda mungkin hanya harus menggunakan brace (penyangga) selama 4–8 minggu bergantung pada tingkat kerusakan dan mungkin Anda akan diresepkan obat-obat anti nyeri, anti radang dan menjalani fisioterapi.
Pada robekan yang berat atau robek total, diperlukan operasi segera.
Modifikasi perilaku dapat mencegah dan mengurangi nyeri lutut pada lansia.
Selain itu, suplemen tersebut, terutama glukosamin dapat memperlambat, atau bahkan menghentikan progresi penyakit osteoarthritis.
Akan tetapi, pastikan suplemen glukosamin yang Anda konsumsi adalah glukosamin sulfat terkristalisasi.
Karena menurut penelitian, hanya glukosamin sulfat terkristalisasi yang dapat memberikan manfaat bagi sendi.
Apabila keluhan nyeri lutut Anda dirasakan sangat mengganggu, segera konsultasikan dengan dokter, jangan menunda pengobatan karena dapat memperburuk penyakit dan menyulitkan proses penyembuhan.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561