Fabella merupakan tulang sesamoid yang jarang ditemukan pada bagian postolateral lutut, merupakan bagian tulang kecil yang sering disebut dengan “Little Bean”.
Sindrom fabella adalah suatu kondisi dikenal sebagai nyeri saat menggerakkan lutut terutama gerakan ekstensi lutut (meluruskan lutut) dan dapat disertai dengan terdengarnya bunyi “klik” atau lutut terasa kaku/terjepit saat digerakkan berulang.
Dikarenakan fabella ini saling bekerja sama dengan bagian paha lainnya, tonjolan tulang ini dapat menimbulkan nyeri dan keterbatasan dalam pergerakan.
Umumnya sindrom fabella ini jarang menimbulkan keluhan yang spesifik dan bahkan tidak bergejala. Namun, ada juga beberapa penderita yang menderita sindrom fabella mengalami keluhan nyeri lokal dan tajam saat meluruskan lutut (ekstensi penuh pada sendi lutut).
Baik faktor genetic dan faktor lingkungan juga berperan penting dalam perkembangan sindrom fabella ini, dan terkadang secara drastis juga mengubah kehidupan penderita yang terkena dampaknya.
Seiring berjalannya prevalensi sindrom fabella ini telah meningkat.
Sindrom Fabella disebabkan oleh tulang fabella, tulang kecil yang berada di belakang lutut. Rasa nyeri timbul akibat teriritasinya atau adanya penekanan yang berlebihan dari struktur sekitarnya.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penggunaan yang berlebihan pada lutut dan juga berulang, sepertia pada pelari atau pesepada. Mengalami trauma langsung dan arthritis (radang sendi) juga dapat berisiko untuk mengalami sindrom fabella, karena berisiko dapat mengubah struktur sendi.
Dalam beberapa kasus, adanya masalah seperti terjepitnya saraf atau komplikasi pasca operasi penggantian lutut juga dapat memicu kondisi ini.
sumber : https://wikism.org
Pada kebanyakan kasus fabella ini tidak menimbulkan keluhan nyeri. Jika kondisi ini telah menimbulkan keluhan nyeri maka kondisi ini baru disebut dengan sindrom fabella.
Biasanya kondisi ini disertai dengan keluhan nyeri yang tajam terutama saat lutut ditekuk sepenuhnya dan terasa kaku pada daerah lutut.
Nyeri lutut juga dapat dirasakan saat menekuk lutut, menaiki tangga, duduk bersila, dan saat melakukan olahraga.
Ketika fabella terlalu dekat dengan saraf pada area paha, seringkali hal ini dapat menyebabkan kesemutan, kelemahan otot kaki (foot drop) dan perubahan gaya berjalan menjdi steppage (yaitu, saat mengangkat kaki ketika berjalan, kaki akan menggantung dengan jari-jari kaki mengarah ke bawah, sehingga orang tersebut harus mengangkat kaki lebih tinggi agar jari-jari kaki tidak menyentuh lantai).
Apapun keluhan yang sebaiknya segeralah untuk konsultasikan ke dokter terdekat.
Untuk memastikan keluhan ini biasanya dokter akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut, seperti X-Ray, USG, CT-Scan, ataupun MRI bergantung dari tingkat keparahan yang dialami
Berbagai macam cara untuk mengatasi keluhan sindrom fabella ini, yaitu dengan :
Terapi konservatif ini seperti terapi fisik, pemberian obat anti radang yang diberikan melalui injeksi, modifikasi aktivitas, dan terapi kejut (Terapi ESWT). Terapi-terapi ini sering kali diberikan sebagai terapi sindrom fabella .
Peregangan untuk Sindrom Fabella
Peregangan untuk sindrom fabella ini berfokus untuk penguatan otot quadriceps (otot paha), otot area bokong, dan otot abduktor pinggul. Peregangan ini juga dilakukan dengan menghindari gerakan yang menyebabkan, terutama gerakan saat meluruskan lutut (ekstensi penuh).
Peregangan sindrom fabella yang direkomendasikan adalah straight leg raises, glute bridges, dan sideways leg raises (abduksi pinggul), dilakukan dengan penekanan pada bentuk yang benar dan gerakan yang terkontrol. Pilihan yang lebih lanjut meliputi ekstensi kaki yang dimodifikasi atau squat dinding, dan seorang terapis fisik juga dapat melakukan terapi manual spesifik untuk mengatasi masalah tersebut.
Straight Leg Raises
Glute Bridges
sumber: https://www.tomsguide.com
Sideways Leg Raises
Saat peregangan sindrom fabella ini dilakukan, ingatlah hal ini agar peregangan tetap aman, meliputi :
Perhatikan bahasa tubuh Anda, jika melakukan gerakan peregangan tertentu menimbulkan keluhan nyeri, segera hentikan peregangan tersebut.
Lakukan peregangan dengan santai dan pelan, atur gerakan peregangan dan fokus pada aktivasi otot.
Jika masih berasa kuat, Anda dapat meningkatkan pengulangan peregangan atau menambhakan resistensi peregangan tersebut.
Professional disini maksdunya adalah seorang fisioterapis, dimana seorang ahli akan mebuat rencana latihan atau peregangan yang telah disesuaikan dengan kondisi Anda saat itu.
Tindakan pembedahan akan dipertimbangkan jika penanganan sindrom fabella dengan terapi konservatif tidak membuahkan hasil yang signifikan. Tindakan pembedahan sindrom fabella disebut dengan fabelectomy . Tindakan ini dilakukan bertujuan untuk mengangkat fabella, pengangkatan ini dapat memberikan kelegaan yang cukup lama.
Referensi :
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561