Nyeri Betis Setelah Berolahraga, Mengenal dan Menangani Tennis Leg

Selasa, 02 Desember 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Selasa, 02 Desember 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Anatomi Otot Gastrocnemius dan Soleus

Otot betis terutama terdiri dari gastrocnemius (gastroknemius) dan soleus yang membentuk triceps surae, melekat pada tumit melalui tendon Achilles. Gastrocnemius adalah otot permukaan (superfisial) dengan dua kepala otot yang berawal di ujung bawah tulang paha; kontraksinya menyebabkan kaki menapak (plantar fleksi) dan juga membantu menekuk lutut. Soleus terletak lebih dalam di bawah gastrocnemius, berawal dari tulang kering dan fibula atas, dan juga menyambung ke tumit, namun tidak melibatkan lutut.

otot-otot betis

Kedua otot ini secara bersama menjaga postur tegak dan gerakan berjalan/lari. Perbedaan penting: gastrocnemius kaya serat otot cepat (anaerobik) untuk kekuatan eksplosif, sedangkan soleus kaya serat lambat (aerobik) untuk daya tahan.

 

Tennis Leg dan Nyeri Betis Setelah Berolahraga

Tennis leg adalah istilah untuk cedera otot betis yang umumnya terjadi pada kepala medial gastrocnemius (bagian dalam) dan area peralihan ke otot soleus. Cedera ini sering terjadi saat otot betis teregang hebat, misalnya ketika kaki ditekan kuat ke bawah (plantar fleksi) sambil lutut lurus (ekstensi).

Penderita tiba-tiba merasakan nyeri tajam di betis bagian tengah/posteromedial, disertai bunyi "kletek" seperti ditendang dari belakang, serta sulit berjalan. Gejala khas lainnya termasuk pembengkakan lokal, memar (ekimosis), dan nyeri tekan pada betis. Nyeri biasanya membaik bertahap setelah beberapa hari istirahat, namun kelemahan otot dan kekakuan dapat bertahan lebih lama.

Meskipun awalnya dinamai "tennis leg" (karena sering terjadi pada pemain tenis saat melakukan servis), cedera ini bisa terjadi pada berbagai olahraga (lari, sepak bola, voli, basket, naik tangga) atau bahkan aktivitas sehari-hari. Pada kasus berat dapat timbul rasa terbakar atau kram berlanjut, memaksa pengidap mendatangi tenaga medis.

Penting dicatat bahwa nyeri betis setelah berolahraga juga bisa disebabkan oleh kondisi serius lain seperti trombosis vena dalam (DVT). DVT akan menimbulkan nyeri betis setelah berolahraga disertai bengkak, kemerahan dan rasa panas tanpa riwayat cedera spesifik. Karena itu, dokter sering melakukan ultrasonografi (USG) atau MRI untuk memastikan diagnosis dan menyingkirkan kemungkinan DVT atau robekan tendon Achilles.

 

Kapan Harus ke Spesialis Fisiatri (Sp.KFR) untuk Nyeri Betis Setelah Berolahraga?

Jika nyeri betis setelah berolahraga tergolong ringan dan membaik dalam beberapa hari, penanganan di rumah (istirahat, kompres es, obat antinyeri) mungkin cukup. Namun, segera periksakan diri ke dokter (khususnya Dokter Spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi – Sp.KFR) jika:

  • rasa nyeri sangat hebat,
  • tidak bisa menapak atau berjalan normal,
  • terdapat benjolan abnormal,
  • bengkak berlebihan, atau memar luas muncul di betis.

Sp.KFR biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik dan jika diperlukan USG otot atau MRI. Pemeriksaan pencitraan ini penting untuk menegakkan diagnosis robekan gastrocnemius (tennis leg) dan sekaligus menyingkirkan kondisi lain seperti DVT atau Baker’s cyst.

Secara umum, konsultasi medis diperlukan jika nyeri betis setelah berolahraga tidak membaik dengan penanganan konservatif sederhana dalam 1–2 minggu, atau jika ada keraguan adanya komplikasi. Penanganan oleh ahli rehabilitasi medik akan membantu pemulihan optimal.

 

Pencegahan dan Rehabilitasi Tennis Leg Setelah Nyeri Betis Setelah Berolahraga

  • Pemanasan dan peregangan: Lakukan pemanasan ringan dan peregangan otot betis sebelum olahraga. Peregangan dinamis (gerakan mengayun kaki) atau statis (tahan selama 15–30 detik) dapat membantu mengurangi risiko cedera gastrocnemius.
  • Penguatan otot betis: Latihan penguatan betis (misalnya calf raise dengan tumpuan bertahap) membantu membiasakan otot dengan beban bertambah. Mulai dengan intensitas rendah dan tingkatkan perlahan untuk menghindari overload.
  • Progresivitas latihan: Hindari peningkatan intensitas atau durasi olahraga secara tiba-tiba. Tambahkan beban atau jarak latihan secara bertahap, terutama setelah istirahat panjang.
  • Teknik olahraga yang benar: Perhatikan postur dan teknik saat berlari atau melompat. Gunakan alas kaki yang sesuai dan permukaan olahraga yang rata untuk mengurangi ketegangan mendadak pada betis.

 

Rehabilitasi Konservatif

  • Istirahat dan RICE: Segera istirahatkan kaki yang cedera. Terapi RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) sangat dianjurkan pada 48–72 jam pertama.

penanganan nyeri betis setelah berolahraga

  • Obat penghilang nyeri: Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau analgesik sederhana dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan.
  • Latihan ringan: Setelah nyeri betis setelah berolahraga akut berkurang, mulai latihan rentang gerak pergelangan kaki, peregangan ringan, dan penguatan bertahap.

 

Rehabilitasi Intervensional

  • Aspirasi hematoma: Dilakukan jika terbentuk kumpulan darah besar antara gastrocnemius dan soleus.
  • Injeksi PRP atau sekretom: Terapi regeneratif ini bertujuan mempercepat penyembuhan jaringan otot.
  • Fisioterapi alat: Seperti laser, ultrasound, atau TENS untuk mempercepat pemulihan.
  • Operasi: Jarang dibutuhkan, hanya jika nyeri betis setelah berolahraga disebabkan oleh robekan otot parah dan gagal pulih dengan terapi konservatif.

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui