Olahraga Lari dan Bersepeda, Mana yang Lebih Baik?

Jumat, 13 Oktober 2017
Flex Free
Jumat, 13 Oktober 2017
Flex Free

Sumber gambar: iamrunbox.com

Aktivitas fisik sangat penting untuk kesehatan secara menyeluruh. Pemilihan jenis aktivitas fisik atau olahraga adalah hal yang harus dipertimbangkan sebelum memulai.

Beberapa jenis olahraga tidak tepat diikuti oleh penderita penyakit tertentu (seperti misalnya arthritis), atau yang sedang mengalami cedera.

Bagaimana dengan olahraga lari atau bersepeda? Mana yang lebih tepat untuk Anda?

Berikut ini perbandingan antara olahraga lari dengan bersepeda.

1. Intensitas Olahraga

Bersepeda pada bidang yang datar termasuk ke dalam aktivitas aerobik dengan intensitas sedang.

Jogging atau berlari, termasuk dalam aktivitas dengan intensitas berat. Sesuaikan dengan kebutuhan olahraga Anda.

2. Pembentukan Otot

Sumber gambar: www.ilovebicycling.com

Bersepeda dapat melatih otot gluteus bokong, otot quadriceps dan hamstring, sedangkan olahraga lari tidak secara spesifik membentuk otot.

3. Membakar Kalori

Berdasarkan penelitian Mayo Clinic Amerika Serikat yang membandingkan berlari dan bersepeda selama satu jam pada orang dengan berat badan sekitar 73 Kg didapatkan hasil sebagai berikut:

Bersepeda di bawah 16 Km per jam dapat membakar sebanyak 292 kalori,

Sedangkan berlari dengan kecepatan 8 Km per jam dapat membakar 606 kalori.

4. Nyeri (Cedera)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Appalachian State University pada tahun 2014, bersepeda adalah olahraga yang lebih baik dari berlari dilihat dari dampaknya terhadap tubuh.

Sumber gambar: fleetfeetcolumbus.com

Satu penelitian yang membandingkan atlet bersepeda dan lari yang berlatih selama 2 ½ jam sehari selama tiga hari menemukan bahwa pelari jarak jauh mengalami:

  • kerusakan otot yang lebih banyak (antara 133% hingga 404%),
  • tingkat peradangan (hingga 256% lebih tinggi)
  • kelelahan otot (87% lebih tinggi)

dalam 38 jam periode penyembuhan dibandingkan atlet bersepeda.

5. Daya Tahan

Berlari memang membakar kalori lebih banyak dibandingkan dengan bersepeda, akan tetapi sebagian besar orang tidak mampu berlari sejauh mereka dapat bersepeda, terutama bila kelebihan berat badan.

Ketika Anda berlari, Anda perlu mengangkat berat tubuh untuk maju ke depan.

Kemudian Anda harus kembali ke bawah, menjejakkan kaki dan mengabsorbsi benturan.

Kedua hal tersebut membuat berlari sejauh 8 Km lebih berat dibandingkan bersepeda dua, tiga bahkan empat kali lebih jauh.

Di bidang yang datar, Anda dapat bersepeda sejauh mungkin karena gravitasi tidak menjadi masalah.

Jadi, sesuaikan olahraga yang akan Anda lakukan dengan kondisi tubuh Anda, terlebih bila Anda menderita penyakit tertentu atau baru saja menjalani operasi yang mempengaruhi sistem muskuloskeletal (otot, tulang dan sendi) Anda.

Sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda, agar olahraga yang Anda lakukan tidak justru membuat Anda cedera, karena cedera akibat jatuh atau benturan keras selama aktivitas atletik dapat menyebabkan kerusakan besar pada tulang rawan.

Cedera ini dapat menyebabkan robekan tulang rawan, atau dapat secara permanen mengubah pergerakan sendi. Anda dapat menghindari cedera yang dapat menyebabkan osteoarthritis dengan menjaga tubuh Anda.

Pemanasan dan peregangan sebelum aktivitas atletik dan olahraga lainnya dapat membantu mencegah terjadinya cedera yang serius.

Dan apabila Anda mengalami cedera, segera konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cedera yang dibiarkan tanpa ditangani dapat menyembuh tidak sempurna, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut di masa yang akan datang.

 

 

 

 

Referensi:

  1. http://www.arthritis.org/living-with-arthritis/exercise/benefits/osteoarthritis-exercise.php
  2. https://www.bicycling.com/culture/advocacy/7-reasons-why-cycling-is-better-than-running/slide/1
  3. https://www.webmd.boots.com/fitness-exercise/guide/cycling-vs-running

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561