OSTEOARTHRITIS

Jumat, 11 September 2015
Flex Free
Jumat, 11 September 2015
Flex Free

Apa itu Osteoarthritis?

Osteoarthritis (OA) atau orang awam sering mengenalnya sebagai “pengapuran” adalah suatu gangguan sendi yang sifatnya menahun karena kerusakan pada tulang rawan sendi yang dikaitkan dengan proses penuaan dan akibat pemakaian jangka waktu yang lama. 

Apa yang Terjadi pada Osteoarthritis?

osteoarthritis

  • Akibat pergerakan dan aktivitas, tulang rawan yang melapisi persendian akan mengalami kerusakan (pecah dan terkikis).
  • Tulang rawan sendi yang rusak akan merangsang/mengiritasi jaringan lunak sekitar sendi terutama kapsul sendi sehingga menyebabkan peradangan kapsul sendi dan akan mengiritasi jaringan sinovial yang akan menyebabkan nyeri dan pembengkakan pada sendi. 
  • Produksi cairan synovial akan berkurang (cairan pelumas sendi)
  • Perubahan bentuk sendi akibat akumulasi zat-zat kimia dan peningkatan produksi komponen tulang rawan, sehingga permukaan tulang rawan sendi yang awalnya halus dan licin berubah menjadi kasar dan berlubang-lubang, celah sendi menjadi sempit, dan terbentuk osteofit (pengapuran).

Hal inilah yang memicu timbulnya keluhan nyeri, rasa kaku dan sendi sulit untuk digerakkan (gangguan fungsi sendi).

penyebab osteoarthritis

Apa Penyebab Osteoarthritis?

Osteoarthritis dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya (idiopatik), atau disebabkan kelainan sendi lain seperti peradangan sendi (Rheumatoid Arthritis), kelainan sendi bawaan sejak lahir, cedera maupun gangguan metabolik.

Faktor lain yang juga dapat memicu terjadinya kerusakan sendi Osteoarthritis , yaitu:

  1. Usia >40 tahun
  2. Jenis kelamin. Wanita>pria
  3. Berat badan berlebih akan meningkatkan risiko Osteoarthritis pada daerah pinggul, lutut, pergelangan kaki.
  4. Riwayat pekerjaan/aktivitas dengan banyak berlutut/berjongkok, mengangkat, menaiki tangga atau berjalan lama dan pekerjaan yang memberikan stress berulang pada satu atau sekelompok sendi
  5. Cedera sendi sebelumnya
  6. Adanya riwayat Osteoarthritis dalam keluarga.
  7. Adanya osteoporosis (pengeroposan tulang)

Apa Gejala dan Tanda yang Timbul Bila Mengalami Osteoarthritis?

  1. Rasa nyeri yang terjadi saat atau setelah sendi digerakkan, dan nyeri ini awalnya sering hilang saat istirahat dan umumnya terjadi pada sendi yang menopang berat badan (sendi lutut dan panggul).  
  2. Kekakuan. Kekakuan sendi paling jelas dirasakan saat bangun tidur di pagi hari atau setelah lama tidak bergerak. 
  3. Penurunan fleksibilitas sendi 
  4. Bunyi atau sensasi bergerigi atau gemeretak saat menggerakkan sendi, akibat permukaan tulang rawan yang tidak rata.
  5. Bone spur. Pertumbuhan tulang yang berlebihan bisa terasa seperti benjolan keras yang terbentuk di sekitar sendi yang terkena. 

Pembentukan spur yang terjadi pada sendi-sendi di tulang belakang (bagian leher dan punggung bagian bawah) dapat menyebabkan penekanan pada saraf dan menimbulkan keluhan rasa baal, nyeri, dan kelemahan bahkan kelumpuhan pada lengan atau tungkai. Hal ini sangat membahayakan.
 

gejala osteoarthritis


Apa Pemeriksaan yang Harus Dilakukan untuk Mendiagnosis Osteoarthritis?

Dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan tambahan seperti foto rontgen tulang dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk memastikan dan melihat perubahan yang terjadi.

Sementara pemeriksaan darah dan cairan sendi dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab yang lain.

Sendi apa yang Dapat Terkena Osteoarthritis?

sendir yang terkena osteoarthritis

Semua sendi dapat terkena Osteoarthritis  tetapi yang paling sering terkena adalah sendi lutut, sendi panggul dan sendi tulang belakang. Awalnya gejala Osteoarthritis  muncul secara perlahan dan hanya mengenai satu atau beberapa sendi.

Angka kejadian Osteoarthritis  terbanyak adalah sendi lutut, hampir 50% pada usia 55th dan 100% pada usia ≥75th.

Sendi lainnya adalah sendi pada jari tangan, pangkal ibu jari tangan, ibu jari kaki, dan sendi leher.
   


Bagaimana Penanganan Osteoarthritis?

Secara garis besar tatalaksana Osteoarthritis dibagi menjadi:

  1. Penanganan Osteoarthritis secara non operatif (terapi konservatif)
  2. Penanganan Osteoarthritis secara operatif diikuti dengan penanganan secara non operatif (terapi operatif)

Terapi konservatif pada Osteoarthritis dilakukan untuk mengatasi dan mengontrol rasa nyeri, mengurangi gangguan serta meningkatkan fungsi sendi yang terkena, mempertahankan berat badan normal dan mencapai gaya hidup yang sehat

  1. Obat-obatan (oral maupun injeksi) sering digunakan untuk mengurangi keluhan nyeri dan peradangan akut yang mungkin terjadi. 
  2. Terapi fisik diperlukan untuk memperkuat otot-otot di sekitar sendi, meningkatkan rentang pergerakan sendi, dan mengurangi nyeri.

latihan untuk osteoarthritis

  1. Terapi pemanasan bermanfaat untuk mengatasi nyeri saat terjadi proses radang
  2. Terapi okupasi untuk menemukan cara sehingga penderita dapat melakukan aktivitas/pekerjaan tanpa memberikan beban yang berlebih pada sendi yang terkena
  3. Pemakaian penyangga (brace), untuk membantu meredakan nyeri. Alat ini bisa menyokong sendi dan menghindari pergerakan sendi yang berlebihan sehingga membantu mengurangi tekanan pada sendi, sehingga dapat mencegah kerusakan sendi berlanjut 

  1. Perubahan gaya hidup untuk menurunkan berat badan  yang bertujuan untuk meringankan beban sendi.                                            

Terapi pembedahan dilakukan bila terdapat kerusakan sendi yang nyata dengan nyeri menetap disertai dengan kelemahan atau gangguan fungsi.
Osteoarthritis adalah gangguan sendi yang sifatnya menahun. Melakukan pencegahan dengan menerapkan pola dan perilaku hidup sehat sejak dini akan mengurangi kejadian
Osteoarthritis dan memperlambat proses terjadinya Osteoarthritis .

 

 

 

 

 

Referensi:

  1. A, Roy D. Osteoarthritis (OA). Merck Manual Home Health Handbook. 2013.
  2. Mayo Clinic. Osteoarthritis. 2013.

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561