Tiba-tiba jari tangan kaku tertekuk dan sulit diluruskan? Mengapa bisa terjadi? Apa penyebabnya? Simak penjelasannya berikut ini.
Keadaan di mana salah satu jari kaku atau tersangkut dalam posisi menekuk dan pada saat diluruskan terdengar bunyi yang keras/bunyi ‘klik’ seperti pelatuk pistol yang telah ditarik dan posisi jari akan kembali ke asalnya disebut dengan trigger finger.
Penyebab pasti tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu seseorang menderita Trigger finger, yaitu:
Pada individu yang banyak menggunakan tangannya untuk menggenggam (menekuk tangannya) dalam waktu lama, baik dalam pekerjaan atau hobinya.
Trigger finger biasanya mengenai jari-jari dari lengan yang sering digunakan dan paling sering mengenai ibu jari (trigger thumb), jari ketiga dan jari manis.
Lebih dari satu jari dapat terkena dalam waktu yang bersamaan dan dapat mengenai kedua lengan juga
Kelainan trigger finger terjadi pada pada tendon di jari-jari dan ibu jari. Tendon adalah jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang, jadi tendon adalah ujung dari otot.
Kelainan berupa penebalan pada tendon jari-jari dan penebalan serta penyempitan pada terowongan pembungkus tendon. Kedua hal ini diakibatkan karena pemakaian berlebihan/terus-menerus dari jari-jari, sehingga memicu terjadinya iritasi dan peradangan yang akan berakhir dengan penebalan.
Penebalan pada tendon akan membentuk semacam benjolan yang disebut nodul.
Hal inilah yang menyebabkan tendon yang menebal (nodul) sulit masuk ke dalam terowongan tendon yang menyempit. Tendon dapat masuk ke dalam terowongan tendon, namun tendon akan sulit keluar. Akibatnya kita dapat menekuk jari-jari kita tetapi pada saat akan diluruskan akan terasa sulit, terasa ada yang menyangkut dan harus dibantu dengan tangan sebelahnya hingga terdengar bunyi klik jari tangan kaku tertekuk diluruskan kembali.
Gejala umumnya terjadi secara tiba-tiba tanpa pencetus, misalnya ketika bangun tidur tiba-tiba ruas jari tangan kaku tertekuk dan sulit diluruskan atau gejala dapat timbul setelah pemakaian jari berlebihan dalam aktivitas sehari-hari.
Gejala lainnya berupa:
Gejala-gejala tersebut di atas akan dirasakan terutama pada saat tidak melakukan aktivitas, pada pagi hari bangun tidur atau pada malam hari setelah beraktivitas seharian.
Terapi trigger finger meliputi tindakan non operasi untuk kasus yang ringan dan tindakan operasi untuk kasus yang berat.
Istirahatkan jari-jari yang terkena dari aktivitas yang banyak menggunakan jari-jari dalam jangka waktu lama, misal: gerakan menggenggam atau menekuk jari-jari berulang, menggunakan jari-jari dengan mesin yang mempunyai getaran tinggi dsb.
Istirahatkan jari-jari selama 4–6 minggu untuk membiarkan terjadinya pemulihan atau hilangnya peradangan.
Hand splint adalah alat bantu yang berfungsi untuk menahan jari-jari pada posisi lurus, dengan tujuan mengistirahatkan jari, dan juga berfungsi untuk menghindari posisi jari menekuk yang tidak disadari pada saat tidur.
Hand splint diberikan pada keadaan akut di mana terdapat nyeri dan bengkak yang hebat dan pada penderita yang sangat aktif, yang tidak dapat mengistirahatkan jarinya.
Obat ini untuk mengurangi peradangan yang terjadi, dan bukan merupakan pereda nyeri. Dengan berkurangnya peradangan secara tidak langsung nyeri akan berkurang dan hilang.
Obat ini tidak boleh diberikan jangka panjang karena memiliki banyak efek samping dan penggunaannya harus dalam pengawasan dokter. Maksimal penggunaannya adalah 3 minggu.
Kortikosteroid adalah obat anti peradangan yang poten. Injeksi kortikosteroid harus dilakukan oleh seorang dokter yang kompeten dalam hal injeksi muskuloskeletal (otot, tulang, sendi) karena injeksi ini juga mempunyai banyak efek samping bila tidak dipergunakan dengan benar.
Injeksi maksimal hanya boleh dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun dengan interval minimal 1 bulan.
Pada keadaan ‘Trigger finger’ yang berat atau sudah lama, injeksi ini hanya bersifat sementara dalam menghilangkan peradangan dan nyeri, dan tidak dapat menghilangkan kelainan mekanik akibat adanya nodul pada tendon yang sudah terbentuk, sehingga bunyi klik dan terasa menyangkut pada saat meluruskan jari tetap ada meskipun nyerinya sudah berkurang atau hilang.
Bila dengan 2 kali injeksi tetap tidak ada perubahan maka harus dilakukan terapi operasi.
Kompres hangat dengan cara merendam tangan ke dalam air hangat pada pagi hari dan malam sebelum tidur akan membantu mengurangi kekakuan.
Trigger finger bukan merupakan suatu kondisi yang berbahaya sehingga keputusan untuk terapi operasi bersifat individual, tidak perlu tergesa-gesa, tergantung beratnya gejala dan bila sangat mengganggu aktivitas fungsional seseorang.
Operasi dilakukan bila sudah terjadi kekakuan yang hebat sehingga jari-jari tetap menekuk meski dalam keadaan istirahat/kekakuan permanen dan bila terapi non operatif dalam waktu 3 bulan tidak berhasil.
Tujuan dari operasi adalah membuka terowongan pembungkus tendon yang sempit sehingga tendon dapat bergerak keluar masuk tanpa hambatan.
Operasi ini dapat dilakukan dengan bius lokal, tidak perlu rawat inap, dapat hanya dengan menggunakan jarum (teknik ini disebut percutaneous release).
Komplikasi dari terapi operasi adalah jari tetap tidak dapat lurus penuh, bunyi tidak hilang sepenuhnya, jari berbentuk seperti busur akibat pelepasan yang berlebihan dan infeksi.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561