Tennis Leg; Cedera Betis pada Atlet

Pada betis terdapat otot gastrocnemius dan soleus, kedua otot ini saling dilekatkan satu sama lain oleh suatu lapisan.

Seringkali saat berolahraga, lapisan ini robek, yang ditandai dengan terdengarnya bunyi “pok”, kemudian betis nyeri dan bengkak.

Biasanya saat bermain tenis atau bulutangkis, saat penderita berusaha menepuk bola yang berada jauh di depannya. 
 

Bagaimana Gejala Tennis Leg?

Gejala tennis leg dapat berupa nyeri betis yang muncul tiba-tiba, kaki akan menekuk secara pasif dan pergelangan kaki sulit diluruskan.

Dapat dijumpai pembengkakan yang terdapat di daerah bawah lutut hingga pergelangan kaki dan memar di area yang membengkak.

Bagaimana Cara Mendiagnosis Tennis Leg?

Tennis leg dapat dikonfirmasi dengan menggunakan pemeriksaan USG.

Pada pemeriksaan USG,  tampak darah terkumpul pada lapisan yang robek, dan darah dapat disedot langsung dengan panduan USG.

Setelah darah dikeluarkan, lapisan yang robek direkatkan dengan menggunakan balut tekan.

Bagaimana Penanganan Tennis Leg?

Penanganan pertama bila terjadi tennis leg adalah metode PRICE yang dapat dilakukan di rumah.

Penderita dapat mengkonsumsi obat pereda nyeri untuk mengurangi sakit yang dirasakan.

Kemudian sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter yang tepat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kinesiotapping pada betis sakit dapat membantu untuk merelaksasi otot gastrocnemius.

Terapi panas setelah 2 minggu terjadi robekan dapat merangsang perbaikan jaringan yang robek.

Setelah peradangan akut mereda dan sudah terjadi perbaikan jaringan yang robek, penderita akan diberi latihan untuk melenturkan otot gastrocnemius dan soleus

Disertai latihan untuk menguatkan otot soleus agar dapat mengimbangi otot gastrocnemius yang jauh lebih kuat.

Informasi lebih lanjut, baca Tennis Leg.