Perbedaan Osteoarthritis dan Osteoporosis

Jumat, 27 Desember 2024
dr. Bella Pricylla J
Jumat, 27 Desember 2024
dr. Bella Pricylla J

Osteoarthritis dan osteoporosis merupakan dua kondisi medis yang sering dialami oleh masyarakat pada umumnya.

Sekilas nama osteoarthritis dan osteoporosis terlihat sama, tetapi sebenarnya mereka mempunyai perbedaan.

Perbedaan osteoarthritis dan osteoporosis ini sangat  berbeda mulai dari pengertiannya, gejalanya, hingga pengobatannya pun juga sangat berbeda.

Ketahuilah perbedaan osteoarthritis dan osteoporosis ini secara dini, agar anda dapat mendapatkan pengobatan yang  tepat sesuai dengan keluhan anda.

Bacalah artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan osteoarthritis dan osteoporosis .

Apa itu yang dimaksud dengan Osteoarthritis dan Osteoporosis ?

Osteoarthritis atau dalam bahasa awam dikenal dengan pengapuran tulang, merupakan suatu kondisi dimana sendi yang terserang mengalami pengapuran.

Pengapuran yang terjadi pada osteoarthritis biasanya dapat terjadi akibat seiring bertambahnya usia. Kondisi osteoarthritis ini dapat mengenai hampir seluruh bagian sendi mulai dari tulang rawan, ligament, dan lapisan sendi. Kondisi osteoarthritis ini juga dapat menyebabkan peradangan dan mengubah bentuk tulang.

Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko untuk mengalami seperti :

  • Berusia di atas 50 tahun
  • Cedera sendi atau penggunaan sendi yang berlebihan
  • Kegemukan
  • Kelainan bentuk struktur tulang atau sendi
  • Otot yang lemah
  • Riwayat keturunan
  • Perempuan
  • Faktor lingkungan, seperti tingkat aktivitas fisik dan pola makan

Sedangkan osteoporosis atau lebih dikenal dengan pengapuran tulang merupakan adalah suatu kondisi tulang di mana kepadatan tulang mulai berkurang sehingga tulang yang mengenai menjadi lemah.

perbedaan osteoarthritis dan osteopenia

Kelemahan tulang yang dialami, berisiko untuk rentan mengalami patah tulang, karena tulang menjadi lebih tipis dan tidak padat seperti biasanya. Sangat disayangkan, osteoporosis ini jarang menimbulkan gejala yang spesifik, sering hanya ditandai dengan tulang yang mudah patah.

Banyak orang yang masih sering keliru dan mengaitkan nyeri sendi mereka dengan osteoporosis, terkadang osteoarthritislah yang menyebabkan gejala tersebut.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis antara lain:

  • Sering dialami pada perempuan, terutama setelah melewati menopause
  • Orang yang telah mengalami menopause sebelum usia 45 tahun atau yang mengalami menstruasi yang tidak teratur
  • Jarang melakukan aktivitas fisik, atau melakukan olahraga yang berlebihan
  • Laki-laki yang mempunyai kadar testosteron rendah
  • Riwayat keluarga dengan osteoporosis
  • Dalam pengobatan untuk penyakit kronis dan jangla panjang, seperti mengonsumsi obat dengan kortikosteroid atau obat anti kejang
  • Mempunyai beberapa kondisi medis, seperti radang sendi atau penyakit celiac
  • Merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebihan
  • Usia lebih dari 50 tahun
  • Mempunyai postur tubuh kecil dan memiliki berat badan yang kecil
  • Kekurangan vitamin d dan kalsium
  • Mengalami penurunan berat badan yang signifikan
  • Mengonsumsi garam atau kafein berlebihan
  • Kurangnya mengonsumsi buah dan sayuran

Beberapa orang penderita osteoporosis mungkina akan mengalami hal-hal berikut ini :

  • Kehilangan gigi, jika osteoporosis sudah mempengaruhi rahang
  • Nyeri punggung, yang mungkin dapat mengindikasikan telah terjadi patah tulang vertebra atau kompresi
  • Tinggi badan tanpa disadari berkurang
  • Mengalami rentan patah tulang
  • Punggung atas membungkuk

Apa saja Gejala yang dirasakan pada Osteoarthritis dan Osteoporosis ?

Gejala osteoarthritis dan osteoporosis dapat sangat berbeda atau bervariasi pada setiap orang dan juga bergantung ringan atau beratnya penyakit tersebut dialami.

Pada osteoarthritis gejala yang mungkin dapat dialami, meliputi :

  • Terasa nyeri pada persedian
  • Mengalami kekakuan sendi pada pagi hari atau cuaca dingin
  • Rentang gerak sendi yang terbatas
  • Terdengar bunyi klik atau letupan pada sendi
  • Pembengkakan pada sendi yang terkena
  • Ketidakstabilan pada sendi

Sedangkan, pada osteoporosis biasanya pada tahap awal tidak menimbulkan gejala yang spesifik.

Namun, setelah tulang Anda melemah akibat proses osteoporosis, tanda dan gejala berikut ini yang mungkin anda alami, meliputi :

  • Nyeri punggung, yang disebabkan oleh tulang yang patah atau kompresi pada tulang belakang.
  • Tinggi badan yang berkurang seiringnya waktu
  • Postur tubuh menjadi membungkuk.
  • Tulang yang lebih mudah patah.

Untuk mengetahui tanda dan gejala lainnya pada osteoporosis, silahkan klik tautan berikut ini.

Bagaimana Cara Mengetahui Perbedaan Osteoarthritis dan Osteoporosis ?

Untuk mengetahui perbedaan osteoarthritis dan osteoporosis secara pasti selian dinilai berdasarkan keluhan, juga diperlukan untuk melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikannya.

Pemeriksaan penunjang yang akan dianjurkan dapat berbeda dan bervariasi bergantung dari keluhan yang anda rasakan.

Sebaiknya konsultasikan diri anda ke dokter, untuk mengetahui pemeriksaan apa yang tepat untuk anda lakukan.

Jika anda dicurigai mengalami osteoarthritis, biasanya dokter akan menyarankan anda untuk melakukan pemeriksaan penunjang, seperti :

Pemeriksaan fisik

Selain pemeriksaan penunjang, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik atau kesehatan anda secara umum terlebih dahulu, seperti refleks, dan persendian untuk memeriksa apakah terdapat adanya nyeri, bengkak, kemerahan, serta gangguan rentang gerak. Dokter biasanya juga akan mengamati cara Anda berjalan, membungkuk, atau saat Anda melakukan aktivitas lainnya.

Pemeriksaan Penunjang

  • Rontgen pada Sendi. Hasil pada rontgen dapat menunjukkan apakah terdapat taji tulang, kerusakan tulang, hilngga berkurangnya ruang sendi. Pada tahap osteoarthritis dini, keursakan biasanya tidak terlihat.

  • MRI Sendi. Pemeriksaan ini menggunakan medan magnet yang kuat dan gelombang radio untuk menghasilkan gambar yang lebih rinci dari jaringan lunak dan tulang, termasuk tulang rawan. MRI dapat membantu mengevaluasi keadaan sendi lebih detail, dan dapat membantu menilai kerusakan sendi secara dini.

Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu menyingkirkan penyebab lain dari nyeri sendi, seperti rheumatoid arthritis.

Analisis Cairan Sendi

Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil cairan sendi menggunakan jarum, lalu memeriksakannya di bawah mikroskop untuk memeriksa tanda osteoarthritis atau penyebab nyeri sendi lainnya.

Identifikasi dini osteoarthritis penting untuk meningkatkan pilihan pengobatan dan memahami bagaimana penyakit ini berkembang

Pada osteoporosis, pemeriksaan yang akan dilakukan cukup berbeda, yaitu :

  • Pemeriksaan Rontgen Tulang

Pemeriksaan ini juga akan dilakukan untuk mengetahui perbedaan osteoarthritis dan osteoporosis, dan juga menilai apakah terdapat kondisi lainnya.

  • Pemerisaan Densitas Tulang

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur kepadatan tulang dengan bantuaan bantuan mesin yang menggunakan sinar-X tingkat rendah untuk menentukan proporsi mineral dalam tulang Anda. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan rasa sakit, Anda hanya berbaring di atas meja saat alat pemindai melewati tubuh Anda.

Pada kebanyakan kasus, biasanya hanya tulang tertentu saja yang dilakukan pemeriksaan, seperti pinggul atau tulang belakang.

Kesimpulan Perbedaan Osteoarthritis dan Osteoporosis

perbedaan osteoarthritis and osteoporosis yang harus diketahui

sumber: https://houstonendocrinecenter.com

Osteoporosis dan osteoarthritis terdengar mirip, tetapi sebenarnya perbedaan osteoarthritis dan osteoporosis terasa sangata perbedaannya.

Osteoporosis terjadi akibat pengeroposan tulang yang dapat menyebabkan patah tulang, sedangkan osteoarthritis sering terjadi akibat bertambahnya usia sehingga tulang mengalami proses pengapuran yang menyebabkan peradangan sendi, nyeri sendi, serta kekakuan sendi.

Kondisi-kondisi ini berbeda dalam tahap perkembangannya, gejalanya, pemeriksaan yang akan dilakukan, serta cara mengatasinya.

Melakukan olahraga ringan dapat membantu mengatasi kedua kondisi tersebut, tetapi olahraga yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan dan kesehatan Anda.

Pastikan Anda juga mendapatkan bimbingan dari terapis tau ahlinya sebelum memulai program latihan untuk mengatasi osteoporosis dan osteoarthritis.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui