Risiko Cedera Pemain Tenis ; Apa Saja Kemungkinannya ?

Selasa, 22 April 2025
dr. Bella Pricylla J
Selasa, 22 April 2025
dr. Bella Pricylla J

Saat ini olahraga tenis merupakan olahraga yang sedang trend tidak hanya pada kaula muda saja, tetapi juga menjadi trend pada usia senja.

Semakin meningkatnya minat seseorang terhadap olahraga terkadang dapat menyebabkan seseorang tersebut menekuni olahraga ini lebih dalam. Semakin dalam yang ia pelajari, terkadang juga semakin meningkatnya untuk terjadi risiko cedera.

Pemain  tenis juga dapat mengalami risiko cedera, tidak hanya pada pemain yang sudah mahir tetapi juga dapat terjadi pada pemain yang masih pemula. Pemain tenis yang terus menekuni olahraga ini wajib mengetehui risiko cedera pemain tenis

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai risiko cedera pemain tenis, bacalah artikel berikut dibawah ini.

Apa Saja Risiko Cedera Pemain Tenis pada Umumnya ?

Pada para pemain tenis umumnya mengalami risiko cedera akibat olahraga yang berlebihan atau penggunaanya alat yang berlebihan, sehingga pada jaringan di persendian perlahan-lahan dapat rusak ataupun terganggu fungsinya.

Menggunakan secara berlebihan ini dapat mengacu karena meningkatnya aktivitas yang dilakukan atau menggunakan alat bantu olahraganya dengan cara yang kurang tepat.

Banyak cedera pemain tenis yang terjadi karena akibat penggunaannya yang berlebihan mempengaruhi tubuh bagian atas, seperti bahu, siku, pergelangan tangan, atau tangan.

Cedera pemain tenis ini dapat bersifat akut (tiba – tiba) atau pun kronis (dalam waktu yang lama).

  1. Tendinopati Rotator Cuff dan Robekan Tendon Sendi Bahu

risiko cedera pemain tenis pada bahu

Kelenturan sendi bahu dapat membantu Anda untuk melakukan suatu pergerakan mulai dari forehand hingga overhead. Namun, kelenturan itu juga dapat membuat sendi bahu menjadi kurang stabil dan lebih rentan untuk terjadinya cedera.

Selain itu, banyak orang menggunakan sendi bahu mereka untuk menutupi kelemahan pada tubuh (dada, inti, dan punggung) tanpa menyadarinya.

Cedera bahu yang umum terjadi pada pemain tenis meliputi :

  • Labral Tear : Robeknya yang terjadi pada jaringan tulang rawan yang membantu menjaga sendi Anda tetap pada tempatnya.
  • Tendinopati Rotator Cuff : Tendon bahu yang melemah karena terlalu sering digunakan (lebih sering terjadi akibat bertambahnya usia).
  • Tendonitis Rotator Cuff : Tendon bahu yang bergesekan atau terjepit pada sendi bahu.
  1. Tennis Elbow

risiko cedera pemain tenis

Tennis elbow merupakan kondisi yang sering terjadi pada cedera pemain tenis , merupakan suatu kondisi dimana pemain tenis mengalami nyeri pada bagian luar siku. Tetapi pada para pemain tenis lainnya juga dapat mengalami Golfers Elbow yaitu kondisi dimana nyeri siku pada bagian dalam.

Keduanya merupakan istilah yang diberikan pada kondisi peradangan tendon yang terlalu sering digunakan atau kronis yang mengenai siku Anda. Tendon ini terdapat menyusuri lengan bawah yang memungkinkan Anda untuk menggerakkan tangan dan pergelangan tangan.

  1. Cedera Pergelangan Tangan

Saat bermain tenis, tanpa disadari kita dapat berisiko untuk mengalami cedera pergelangan tangan, yaitu seperti :

  • Carpal Tunnel Syndrome (Sindrom Lorong Karpal) : Kondisi di mana saraf pergelangan tangan tertekan atau terjepit, sehingga dapat menyebabkan timbulnya keluhan mati rasa atau kesemutan.
  • Cedera Tendon : Kondisi dimana mengalami peradangan (tendonitis) atau penggunaan yang berlebihan (tendinopati) pada tendon bagian dalam atau luar pergelangan tangan Anda.
  • Keseleo pada Pergelangan Tangan : Kondisi dimana ligament pergelangan tangan Anda teregang atau robek.
  • Cedera Pemain Tenis lainnya : Cedera lutut, tennis leg, dan keseleo pada pergelangan kaki.

Saat bermian tenis tentunya pemain pasti melakukan gerakan lari cepat dan memutar tubuh secara tiba-tiba dilapangan, tanpa disadari hal ini dapat menyebabkan risiko cedera pemain tenis di tubuh bagian bawah, termasuk :

  • Cedera ligament : Terkilir atau robeknya ligamen pada lutut Anda, seperti ligamen anterior cruciatum (ACL)
  • Cedera Meniscus : Mengalami cedera atau robeknya tulang rawan (meniskus) pada lutut.
  • Tendonitis patella (lutut pelompat) : Kondisi peradangan pada tendon lutut, yang menghubungkan tempurung lutut ke tulang kering.
  • Ketegangan otot dan Pergelangan Kaki Terkilir : Bermain tenis juga dapat menyebabkn otot-otot tegang terutama sering pada betis, dan pergelangan kaki terkilir terjadi sering karena saat bermin tenis memberikan banyak pukulan hingga terkadang menyebabkan robekan pada ligament.

Apa Saja Faktor-Faktor Risiko Cedera Pemain Tenis ?

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko cedera pemain tenis antara lain :

  • Teknik yang Salah

Saat bermain tenis, pentingnya untuk memakai servis dan gerakan pukulan yang benar, karena penting untuk mencegah terjadinya cedera, terutama pada siku dan pergelangan tangan.

Tindakan mengayun raket yang salah saat bermain dapat disebabkan oleh pemain yang hanya mengandalkan gerakan lengan untuk memukul bola, daripada menggunakan kekuatan penuh tubuh. Kekuatan terbesar dalam tenis dapat dihasilkan melalui waktu yang tepat untuk memukul bola, dikombinasikan dengan kekuatan dan rotasi yang terkoordinasi dari kaki, pinggul, dan tubuh.

  • Tidak Melakukan Pemanasan dan Pendinginan dengan Tepat

Pemanasan dan pendinginan sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya cedera otot dan sendi. Pemanasan tidak hanya membantu menghindari risiko cedera pemain tenis tetapi juga dapat meningkatkan performa saat bermain.

  • Waktu yang Dihabiskan untuk Bermain

Rasa lelah adalah salah satu penyebab paling umum dari cedera pemain tenis. Tubuh Anda membutuhkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri di antara latihan dan pertandingan.

Jika Anda tidak memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri, Anda mungkin tidak dapat merasakan manfaat secara keseluruhan dari olahraga yang Anda lakukan. Rasa lelah ini juga meningkakan risiko Anda untuk mengalami cedera akibat terlalu sering digunakan.

  • Riwayat Cedera Sebelumnya

Mempunyai riwayat cedera sebelumnya, dapat menyebabkan Anda untuk mengalami cedera serupa di masa yang akan dating, terutama jika Anda tidak mengistirahatkan diri sementara waktu untuk memulihkan tubuh dengan  benar dan tepat.

Bagaimana Cara Mengatasi Risiko Cedera Pemain Tenis ini ?

Sekitar 80 hingga 95 persen kasus cedera pemain tenis ini dapat membaik dengan diobati tanpa operasi. Dokter Anda pertama-tama akan meresepkan satu atau lebih perawatan berikut :

  • Istirahat : Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk pemulihan Anda adalah mengistirahatkan lengan yang sakit selama beberapa minggu. Dokter Anda mungkin memberi Anda penyangga untuk membantu mengistirahatkan lengan tersebut.
  • Kompres Dingin : Kompres dingin yang diletakkan di atas siku dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid : Obat yang dijual bebas, seperti parasetamol atau ibuprofen, untuk membantu mengurangi rasa sakit dan bengkak.
  • Terapi fisik : Terapi ini dilakukan bertujuan untuk untuk memperkuat otot-otot lengan bawah dan mempercepat proses penyembuhan. Ini mungkin termasuk latihan lengan, dan teknik stimulasi otot.
  • Injeksi steroid : Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan terapi injeksi steroid, tujuan injeksi ini adalah memberikan obat langsung ke bagian yang terkena atau di tempat tendon menempel pada tulang di siku. Terapi ini dilakukan untuk membantu mengurangi prosesperadangan yang terjadi.
  • Terapi gelombang kejut (ESWT) : Merupakan terapi yang diberikan melalui alat yang mengirimkan gelombang suara ke siku untuk mendorong proses penyembuhan pada tubuh sendiri. Terapi ini terkadang disarankan oleh dokter.

 

Referensi :

  • https://www.massgeneralbrigham.org/en/about/newsroom/articles/tennis-injuries
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/tennis-preventing-injury

 


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui