Saat ini olahraga tenis merupakan olahraga yang sedang trend tidak hanya pada kaula muda saja, tetapi juga menjadi trend pada usia senja.
Semakin meningkatnya minat seseorang terhadap olahraga terkadang dapat menyebabkan seseorang tersebut menekuni olahraga ini lebih dalam. Semakin dalam yang ia pelajari, terkadang juga semakin meningkatnya untuk terjadi risiko cedera.
Pemain tenis juga dapat mengalami risiko cedera, tidak hanya pada pemain yang sudah mahir tetapi juga dapat terjadi pada pemain yang masih pemula. Pemain tenis yang terus menekuni olahraga ini wajib mengetehui risiko cedera pemain tenis
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai risiko cedera pemain tenis, bacalah artikel berikut dibawah ini.
Pada para pemain tenis umumnya mengalami risiko cedera akibat olahraga yang berlebihan atau penggunaanya alat yang berlebihan, sehingga pada jaringan di persendian perlahan-lahan dapat rusak ataupun terganggu fungsinya.
Menggunakan secara berlebihan ini dapat mengacu karena meningkatnya aktivitas yang dilakukan atau menggunakan alat bantu olahraganya dengan cara yang kurang tepat.
Banyak cedera pemain tenis yang terjadi karena akibat penggunaannya yang berlebihan mempengaruhi tubuh bagian atas, seperti bahu, siku, pergelangan tangan, atau tangan.
Cedera pemain tenis ini dapat bersifat akut (tiba – tiba) atau pun kronis (dalam waktu yang lama).
Kelenturan sendi bahu dapat membantu Anda untuk melakukan suatu pergerakan mulai dari forehand hingga overhead. Namun, kelenturan itu juga dapat membuat sendi bahu menjadi kurang stabil dan lebih rentan untuk terjadinya cedera.
Selain itu, banyak orang menggunakan sendi bahu mereka untuk menutupi kelemahan pada tubuh (dada, inti, dan punggung) tanpa menyadarinya.
Cedera bahu yang umum terjadi pada pemain tenis meliputi :
Tennis elbow merupakan kondisi yang sering terjadi pada cedera pemain tenis , merupakan suatu kondisi dimana pemain tenis mengalami nyeri pada bagian luar siku. Tetapi pada para pemain tenis lainnya juga dapat mengalami Golfers Elbow yaitu kondisi dimana nyeri siku pada bagian dalam.
Keduanya merupakan istilah yang diberikan pada kondisi peradangan tendon yang terlalu sering digunakan atau kronis yang mengenai siku Anda. Tendon ini terdapat menyusuri lengan bawah yang memungkinkan Anda untuk menggerakkan tangan dan pergelangan tangan.
Saat bermain tenis, tanpa disadari kita dapat berisiko untuk mengalami cedera pergelangan tangan, yaitu seperti :
Saat bermian tenis tentunya pemain pasti melakukan gerakan lari cepat dan memutar tubuh secara tiba-tiba dilapangan, tanpa disadari hal ini dapat menyebabkan risiko cedera pemain tenis di tubuh bagian bawah, termasuk :
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko cedera pemain tenis antara lain :
Saat bermain tenis, pentingnya untuk memakai servis dan gerakan pukulan yang benar, karena penting untuk mencegah terjadinya cedera, terutama pada siku dan pergelangan tangan.
Tindakan mengayun raket yang salah saat bermain dapat disebabkan oleh pemain yang hanya mengandalkan gerakan lengan untuk memukul bola, daripada menggunakan kekuatan penuh tubuh. Kekuatan terbesar dalam tenis dapat dihasilkan melalui waktu yang tepat untuk memukul bola, dikombinasikan dengan kekuatan dan rotasi yang terkoordinasi dari kaki, pinggul, dan tubuh.
Pemanasan dan pendinginan sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya cedera otot dan sendi. Pemanasan tidak hanya membantu menghindari risiko cedera pemain tenis tetapi juga dapat meningkatkan performa saat bermain.
Rasa lelah adalah salah satu penyebab paling umum dari cedera pemain tenis. Tubuh Anda membutuhkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri di antara latihan dan pertandingan.
Jika Anda tidak memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk beristirahat dan memulihkan diri, Anda mungkin tidak dapat merasakan manfaat secara keseluruhan dari olahraga yang Anda lakukan. Rasa lelah ini juga meningkakan risiko Anda untuk mengalami cedera akibat terlalu sering digunakan.
Mempunyai riwayat cedera sebelumnya, dapat menyebabkan Anda untuk mengalami cedera serupa di masa yang akan dating, terutama jika Anda tidak mengistirahatkan diri sementara waktu untuk memulihkan tubuh dengan benar dan tepat.
Sekitar 80 hingga 95 persen kasus cedera pemain tenis ini dapat membaik dengan diobati tanpa operasi. Dokter Anda pertama-tama akan meresepkan satu atau lebih perawatan berikut :
Referensi :
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561