Rehabilitasi Nyeri Tumit Belakang akibat Entesopati AchillesRehabilitasi Nyeri Tumit Belakang akibat Entesopati Achilles

Senin, 23 Juni 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Senin, 23 Juni 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Definisi, Penyebab, dan Proses Terjadinya Entesopati Achilles

Nyeri tumit belakang sering kali disebabkan oleh entesopati Achilles, yaitu peradangan atau kerusakan pada titik perlekatan tendon Achilles ke tulang tumit. Tendon Achilles sendiri adalah tendon besar di belakang kaki bagian bawah yang menghubungkan otot betis ke tumit. Fungsinya penting untuk aktivitas berjalan, berlari, dan melompat.

Pada entesopati, area tempat tendon menempel ke tulang menjadi nyeri dan kaku, terutama saat digunakan. Penyebabnya adalah beban berulang yang terlalu tinggi pada tendon, seperti pada pelari, pekerja yang banyak berdiri, atau atlet loncat (Malliaras, 2022). Cedera mikro terus-menerus tanpa waktu pemulihan cukup akan memicu proses inflamasi, penebalan tendon, dan akhirnya nyeri tumit belakang yang sulit hilang.

Faktor risiko lain mencakup bentuk kaki tidak simetris (overpronasi), otot betis yang kaku, usia di atas 40 tahun, dan kegemukan. Sepatu olahraga yang tidak mendukung juga dapat mempercepat keausan tendon (Nguyen, 2023).

 

Gangguan Aktivitas Akibat Nyeri Tumit Belakang

Keluhan nyeri tumit belakang dapat mengganggu banyak aspek kehidupan sehari-hari. Rasa sakit paling sering muncul saat memulai langkah setelah duduk atau bangun tidur (start-up pain), dan memburuk setelah aktivitas berat. Banyak pasien melaporkan kesulitan berjalan jauh, berdiri lama di antrean, atau naik-turun tangga.

Bagi pelari, nyeri tumit belakang dapat mengurangi kecepatan dan efisiensi gerak. Bagi pekerja lapangan, nyeri ini menurunkan performa kerja karena sering harus beristirahat atau memodifikasi cara berjalan. Bahkan dalam kasus ringan, gangguan postur akibat menghindari tekanan pada tumit bisa memicu nyeri lutut atau pinggul sekunder (Chen, 2023).

Karena berlangsung lama, banyak penderita menjadi takut untuk berolahraga atau bahkan berjalan cepat. Ini berisiko menyebabkan dekonidisi otot yang makin memperparah masalah tendon.

 

Kapan Harus ke dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk Nyeri Tumit Belakang?

Jika nyeri tumit belakang tidak membaik setelah 2 minggu istirahat dan peregangan ringan, sudah saatnya berkonsultasi ke Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.K.F.R.). Terutama jika:

  • Nyeri memburuk saat aktivitas ringan seperti jalan kaki.
  • Ada pembengkakan atau kekakuan di area tumit.
  • Rasa nyeri terasa tajam saat menekuk kaki ke atas (dorsifleksi).
  • Sudah menggunakan obat antinyeri tapi tidak ada perbaikan.

Sp.K.F.R. akan memeriksa area tendon secara menyeluruh dan bila perlu, menggunakan USG muskuloskeletal untuk melihat penebalan atau degenerasi tendon (Tan, 2022). Diagnosis yang tepat sangat penting untuk memilih terapi yang sesuai, serta mencegah robekan tendon total.

 

Tata Laksana Rehabilitatif: Terapi Fisik, Latihan Eksentrik, dan Injeksi

Penatalaksanaan oleh Sp.K.F.R. biasanya mencakup:

  1. Terapi fisik

Modalitas seperti ultrasound, TENS, dan ESWT (gelombang kejut) digunakan untuk meredakan nyeri, mempercepat penyembuhan, dan memperbaiki elastisitas tendon. Terapi ini dilakukan secara rutin dalam beberapa sesi (Rahman, 2024).

  1. Latihan eksentrik otot betis

Ini adalah pendekatan utama dalam rehabilitasi. Latihan eksentrik melatih tendon menahan beban sambil memanjang — contohnya menurunkan tumit secara perlahan dari posisi berdiri di ujung kaki. Program ini dijalankan minimal 6–12 minggu untuk memberi waktu tendon beradaptasi (Sari, 2023).

  1. Injeksi

Jika terapi fisik belum mencukupi, injeksi kortikosteroid di sekitar bursa atau injeksi PRP dapat diberikan. PRP mengandung faktor pertumbuhan yang mempercepat perbaikan jaringan. Injeksi ini dilakukan dengan panduan USG untuk memastikan akurasi dan keamanan (Bae, 2024).

Dengan pendekatan menyeluruh, sebagian besar pasien mengalami perbaikan signifikan dalam 3–6 bulan dan bisa kembali ke aktivitas normal tanpa nyeri tumit belakang yang mengganggu.

 

Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui