Rehabilitasi Nyeri Kaki Bagian Dalam akibat Disfungsi Otot Tibialis Posterior

Senin, 18 Agustus 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Senin, 18 Agustus 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Nyeri kaki bagian dalam dapat disebabkan oleh berbagai kondisi tertentu salah satunya yang mungkin masih belum familiar adalah akibat disfungsi otot tibialis posterior.

Otot tibialis posterior terletak di bagian betis bagian dalam. Adanya keluhan yang mengenai betis tentunya akan mempengaruhi aktivitas terutama saat berjalan.

Adanya gangguan pada aktivita tentunya membutuhkan terapi yang intensif rehabilitasi nyeri  kaki bagian dalam ini.

Bacalah artikel berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai nyeri kaki bagian dalam akibat disfungsi otot tibialis posterior dan rehabilitasinya.

1. Definisi dan Epidemiologi Nyeri Kaki Bagian Dalam

Disfungsi otot tibialis posterior adalah gangguan pada otot dan tendon yang berada di sisi dalam kaki, mulai dari betis bagian bawah hingga ke telapak kaki. Otot ini berfungsi seperti “penopang lengkungan” pada kaki kita. Jika tendon ini rusak atau melemah, lengkungan kaki bisa menurun dan timbul nyeri kaki bagian dalam yang mengganggu aktivitas sehari-hari (Knapp, 2024).

Masalah ini sering terjadi pada wanita berusia 50–60 tahun, terutama jika memiliki berat badan berlebih atau sering berdiri dan berjalan lama (Miller, 2024). Risiko akan semakin tinggi jika pernah cedera pada pergelangan kaki, menderita penyakit seperti diabetes dan hipertensi, atau sering melakukan aktivitas yang memberi tekanan berulang pada kaki.

2. Proses Terjadinya dan Perjalanan Penyakit pada Nyeri Kaki Bagian Dalam

Awalnya, tendon tibialis posterior mengalami “cedera kecil” berulang akibat aktivitas yang terlalu berat atau posisi kaki yang kurang baik. Lama-kelamaan, cedera ini membuat tendon meradang sehingga timbul nyeri kaki bagian dalam saat berjalan atau berlari (Knapp, 2024).

Jika dibiarkan, tendon menjadi semakin lemah dan tidak bisa lagi menopang lengkungan kaki. Akibatnya, bentuk kaki berubah menjadi lebih datar dan tumit cenderung miring keluar (Miller, 2024). Pada tahap awal, nyeri mungkin hanya terasa saat banyak bergerak. Namun, di tahap lanjut, rasa sakit bisa muncul meski sedang duduk atau beristirahat.

Berikut tahap nyeri kaki bagian dalam akibat disfungsi otot tibialis posterior :

  • Stadium 1 muncul dengan pembengkakan dan nyeri tekan di belakang malleolus medial (mata kaki) di sepanjang tendon tibialis posterior. Kaki fleksibel dan lengkungan longitudinal medial dipertahankan. Pada tahap ini, mungkin akan dirasakan sedikit kelemahan dan nyeri saat melakukan gerakan tertentu pada kaki terutama jika mengayunkan kaki ke arah dalam (inversi).
  • Stadium 2 muncul dengan pembengkakan yang lebih sedikit, tetapi kolapsnya lengkung kaki longitudinal medial menjadi jelas. Pada tahap ini, kaki menjadi lebih fleksibel dan kelasi dapat dikoreksi. Secara bertahap mungkin untuk menggerakkan kaki sudah cukup sulit.
  • Pada stadium 3, keluhan rasa nyeri di kaki dan juga kelelahan akan timbul bersamaan dengan berkurangnya kemampuan untuk berjalan. Pada tahap ini biasanya sudah ditemukan adanya perubahan lengkung kaki dan tidak dapat dikembalikan ke posisi semula. Kaki  yang terkena juga tidak dapat dilakukan plantar flexi, itu merupakan tanda yang khas.
  • Pada stadium 4, di samping kelainan bentuk kaki yang telah menetap, nyeri pergelangan kaki kea rah luar dapat terjadi karena penekanan tulang fibula terhadap sinus tarsi. Ketidakstabilan dan perubahan gaya berjalan dapat terjadi.

3. Gejala Klinis dan Gangguan Aktivitas akibat Nyeri Kaki Bagian Dalam

Tanda yang paling sering muncul adalah nyeri kaki bagian dalam di sekitar pergelangan kaki. Nyeri ini biasanya bertambah saat berdiri lama, berjalan jauh, atau naik turun tangga. Kadang disertai bengkak di sisi dalam pergelangan kaki (Miller, 2024).

Seiring waktu, penderita akan sulit melakukan gerakan seperti berdiri dengan ujung jari kaki atau mengangkat tumit dari lantai. Bentuk kaki pun berubah menjadi datar, membuat sebagian orang sulit memakai sepatu yang biasa digunakan. Kondisi ini membuat aktivitas sehari-hari—seperti belanja, berolahraga, atau sekadar berjalan ke tempat kerja—menjadi terasa berat.

Jika nyeri kaki bagian dalam tidak segera diatasi, mobilitas akan semakin berkurang, dan risiko masalah kaki permanen akan meningkat.

4. Tatalaksana Rehabilitasi Nyeri Kaki Bagian Dalam oleh Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR) akan menyusun rencana perawatan yang bertujuan mengurangi nyeri kaki bagian dalam, memperbaiki fungsi kaki, dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Beberapa langkah yang umum dilakukan adalah :

  1. Mengatur Aktivitas
    Mengurangi aktivitas berat seperti lari dan melompat, menggantinya dengan olahraga ringan seperti berenang atau bersepeda (Miller, 2024).
  2. Menggunakan Alat Penopang Kaki
    Sol sepatu khusus (insole) atau penyangga pergelangan kaki membantu menjaga lengkungan kaki agar tetap stabil (Knapp, 2024).
  3. Latihan Khusus
    • Peregangan otot betis untuk mengurangi tarikan pada tendon.
    • Latihan menguatkan otot tibialis posterior, misalnya mengangkat tumit berulang sambil berdiri.
    • Latihan keseimbangan untuk membantu memperbaiki cara berjalan.
  4. Terapi Fisik
    Menggunakan ultrasound terapi, laser, atau gelombang kejut (ESWT) untuk membantu penyembuhan jaringan tendon (Knapp, 2024).
  5. Obat Pereda Nyeri dan Bengkak
    Obat anti-inflamasi seperti ibuprofen dapat membantu meredakan gejala pada fase awal (Miller, 2024).
  6. Injeksi
    Pada beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan suntikan PRP (platelet-rich plasma) atau kortikosteroid untuk membantu mengurangi peradangan dan mempercepat pemulihan (Knapp, 2024).
  7. Operasi
    Jika perawatan lain tidak berhasil setelah 3–6 bulan, operasi seperti perbaikan tendon atau fusi sendi bisa menjadi pilihan terakhir (Miller, 2024).

Dengan perawatan yang tepat dan disiplin menjalankan latihan, keluhan nyeri kaki bagian dalam dapat membaik, fungsi kaki kembali optimal, dan risiko deformitas permanen dapat dicegah.

Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex-Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.

 

 

Referensi :

  • https://www.physiotutors.com

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui