Sembuhkan Nyeri Bahu Kanan Tanpa Operasi

Selasa, 29 Agustus 2023
Flex Free
Selasa, 29 Agustus 2023
Flex Free

Berikut ini adalah pengalaman Bapak Ageng Eka Kurniawan (50 Tahun) berobat di klinik Flex Free dengan keluhan nyeri bahu kanan.

 

Sekitar 5 bulan yang lalu, saya masih menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasanya.

Pagi hari, saya pergi belanja ke pasar untuk membeli bahan dan bumbu untuk membuat bakso dan mie ayam. Saat siang hari, saya mulai berjualan di depot.

Saya memiliki depot bakso dan mie ayam di dekat rumah. Depot kami buka setiap hari dari siang hingga malam. Saya dan istri sudah berjualan selama lebih dari 10 tahun. Dibantu dengan 3 orang karyawan.

Namun pada malam itu, bahu saya tiba-tiba terasa nyeri, seperti tersetrum aliran listrik.

Rasanya sakit sekali. Bahkan untuk digerakan juga terasa sakit. Saya langsung duduk di kursi. Berharap rasa nyeri di bahu segera hilang.

Istri saya pun menggantikan saya berjualan, sementara saya beristirahat.

Saya tidak tahu apa penyebab dari nyeri pada bahu saya. Karena pada hari itu saya tidak jatuh atau terbentur apapun.

Rasa sakit itu datang tiba-tiba, dan membuat saya bingung apa penyebabnya.

Keesokan harinya, saya masih beristirahat di rumah karena bahu kanan saya masih terasa nyeri. Saya tidak pergi ke pasar ataupun berjualan di depot. Hanya duduk atau berbaring karena bahu masih nyeri.

“Saya tidak kuat, sakit sekali bahu saya buat gerak.”

Meskipun sudah beristirahat, rasa nyeri di bahu tidak kunjung hilang. Saya benar-benar tidak bisa banyak beraktivitas. Bahkan untuk ganti baju pun harus dibantu.

Istri saya sudah menyarankan saya untuk berobat ke rumah sakit, tapi saya tidak mau karena takut operasi.

Sebelumnya ada saudara saya yang nyeri bahu baru bisa sembuh karena operasi di rumah sakit.

Selama ini saya belum pernah operasi. Saya juga tidak punya riwayat sakit yang parah.

Saat sakit, saya biasanya periksa ke dokter umum. Setelah minum obat dan istirahat, saya akan sembuh.

Akhirnya ada tetangga saya yang menyarankan untuk periksa di sebuah klinik. Tetangga saya sebelumnya pernah sakit di bahu.

Dia periksa di klinik yang lokasinya berada di Kelapa Gading. Dan bisa sembuh tanpa harus operasi. Tetangga saya bilang jika dia menjalani terapi selama beberapa bulan.

Saya pun mencoba untuk mencari tahu tentang klinik yang dimaksud, yaitu klinik Flex Free yang memiliki cabang di Kelapa Gading, yang kebetulan lokasinya tidak jauh dari rumah saya.

Saya dan istri berangkat ke klinik Flex Free dan bertemu dokter Arif Soemarjono. Beliau adalah dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR).

Dokter Arif telah mengikuti banyak kursus dan pelatihan, sehingga sudah menguasai ilmu, dan berpengalaman di bidang otot, tulang dan sendi. 

Dokter Arif juga menjadi dokter pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi RMSK (Registered in Musculoskeletal Sonography) sejak Juli 2023.

Saat bertemu dengan Dokter Arif, Saya menceritakan kronologi sakit yang saya alami. Bagaimana rasa nyeri yang tiba-tiba datang saat saya sedang beraktivitas.

Dokter Arif memberi respons dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang rutinitas saya sehari-hari. Saya kemudian diperiksa dengan menggunakan alat ultrasonografi (USG).

Hasil USG menyatakan, Saya mengalami robekan pada tendon otot supraspinatus bahu.

Robekan pada tendon otot bahu menyebabkan rasa nyeri yang cukup parah sehingga membuat saya kesulitan beraktivitas.

Penyebabnya bisa karena cedera olahraga, proses degeneratif, atau repetitif trauma.

Dokter Arif memberikan Injeksi Sendi Besar (pelumas I) dan obat-obatan untuk meredakan sementara rasa nyeri di bahu.

Ia juga menjadwalkan pemeriksaan dengan alat USG dan terapi untuk beberapa pertemuan selanjutnya.

Saat saya bertanya “Apa perlu operasi, dok?”. Dokter Arif mengatakan tidak perlu. Saya sangat lega saat dokter Arif menyatakan saya tidak perlu dioperasi.

Meskipun kasus nyeri bahu kanan biasanya bisa sembuh dengan operasi, namun dalam kasus saya, cukup terapi dengan alat dan obat-obatan saja.

Dokter Arif menjadwalkan pertemuan selanjutnya 1 minggu kemudian.

Pada pertemuan kedua, saya menjalani pemeriksaan USG, untuk memeriksa kondisi tendon otot bahu.

Setelah di-USG, dokter Arif kembali menyuntikkan Injeksi Sendi Besar, serta obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri.

Pertemuan ketiga pada 1 minggu kemudian, saya menjalani USG dan terapi.

Terapi yang saya jalani ini ada tiga alat, yaitu terapi menggunakan alat TENS, US dan laser. Kombinasi 3 alat terapi tersebut disertai dengan latihan.

Terapi yang pertama menggunakan alat TENS.

TENS adalah terapi yang menggunakan teknologi listrik bertegangan rendah. Gelombang kejut dari aliran listrik bisa berguna untuk menghilangkan nyeri.

Meskipun awalnya saya takut, tetapi dokter meyakinkan bahwa terapi ini aman.

Terapi kedua menggunakan alat ultrasound atau US.

terapi nyeri bahu dengan ultrasound

Berbeda dari TENS, terapi US memanfaatkan gelombang suara. Gelombang suara yang dipakai adalah frekuensi rendah, yang bisa membantu meningkatkan elektabilitas serat kolagen pada tendon, sehingga bisa mempercepat pemulihan pada jaringan yang robek.

Terapi yang ketiga adalah menggunakan laser.

Alat laser menggunakan energi cahaya atau sinar, yang akan membantu pertumbuhan sel tendon, serta mengurangi nyeri dan peradangan.

Tiga jenis terapi tersebut saya jalani selama 5 kali dalam 1 minggu. Dengan intensitas dua kali seminggu.

Saya pun merasakan bahwa nyeri di bahu kanan mulai berkurang, namun pengobatan belum selesai.

Pada pertemuan kesembilan, setelah terapi 3 alat, dokter Arif kembali melakukan USG pada bagian bahu kanan saya. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi otot dan sendi. Apakah sudah pulih atau masih perlu terapi lagi.

Berdasarkan hasil tes USG, dokter Arif menyatakan robekan pada tendon saya sudah membaik.

Saya pun sudah tidak merasakan nyeri. Bahu kanan sudah bisa digerakkan dengan bebas tanpa terasa sakit atau nyeri.

Usai pemeriksaan terakhir, saya mulai beraktivitas seperti sedia kala.

Namun sekitar 4 bulan setelah sesi terapi terakhir, Saya kembali mengalami nyeri hebat di bahu kanan.

Saya pikir sepertinya bahu saya kembali sakit, karena rutinitas yang cukup berat sehari-hari. Apalagi dengan riwayat nyeri bahu sebelumnya.

Saya pun kembali datang ke klinik untuk berkonsultasi dengan dokter Arif.

Dokter menyebut, memang ada indikasi terjadi robekan tendon lagi.

Setelah berkonsultasi, saya diberi suntikan Injeksi Sendi Besar, yang berguna untuk mencegah peradangan pada otot dan sendi, dan mengurangi rasa nyeri, serta obat-obatan untuk memulihkan kondisi bahu.

Satu minggu setelahnya saya datang ke klinik lagi, untuk menjalani terapi tiga alat, yaitu terapi alat TENS, US dan laser.

Prosedurnya hampir sama dengan yang sebelumnya. Bedanya, pada pertemuan ini dokter memberikan instruksi latihan yang dilakukan setelah terapi.

Latihan yang diberikan berupa peregangan bahu. Saya juga disarankan untuk berlatih mandiri di rumah setiap hari.

Pertemuan selanjutnya saya menjalani USG dan konsultasi.

Dokter mengatakan bahwa saya masih membutuhkan terapi untuk memulihkan kondisi bahu sekaligus agar sakit di bahu tidak kambuh lagi.

Maka lima hari kemudian, saya kembali menjalani terapi 3 alat.

Karena saya sudah sering menjalani terapi ini, Saya sudah tidak takut atau gugup, saya merasa enjoy selama terapi.

Selain itu, dokter Arif yang ramah juga selalu memberi semangat kepada saya. Untuk rajin terapi dan berlatih agar segera sembuh.

Totalnya ada 13 kali pengobatan yang saya jalani.

Sekarang bahu saya sudah tidak sakit lagi.

Saya pun selalu rajin olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh, sesuai pesan dari dokter Arif.

Saya sangat berterima kasih kepada klinik Flex Free dan dokter Arif, yang telah membantu saya menyembuhkan nyeri bahu tanpa operasi.

Klinik Flex Free memiliki beberapa cabang. Di Jakarta ada 2 cabang, yaitu di Kelapa Gading Jakarta Utara dan di Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Klinik Flex Free bisa mengobati keluhan pada otot, tulang dan sendi. Seperti nyeri otot, nyeri sendi, saraf kejepit tanpa operasi.

Ada juga fisioterapi untuk pengobatan tulang dan sendi yang tidak normal. Ataupun untuk pengobatan pasca cedera karena olahraga.

­- Ageng Eka Kurniawan -


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561