Kaki Datar pada Anak, Kapan Harus Diwaspadai?

Selasa, 23 September 2025
dr. Ferdinand Dennis K
Selasa, 23 September 2025
dr. Ferdinand Dennis K

Perkembangan Anatomi Kaki dari Bayi Sampai Remaja

Kaki manusia terdiri dari 26 tulang yang ditopang oleh ligamen dan tendon, berfungsi menopang berat badan dan memfasilitasi berjalan. Pada bayi, sebagian besar kaki masih berupa tulang rawan dengan bantalan lemak di telapak sehingga lengkungan belum terbentuk (Evans, Angela; Textbook of Paediatric Orthopaedics; 2023).

Saat anak mulai berjalan (sekitar usia 1–3 tahun), lengkungan masih datar karena kelenturan ligamen dan bantalan lemak tersebut. Pada usia 5–6 tahun, kebanyakan anak mulai menunjukkan lengkungan kaki normal (Bauer, Thomas; Current Concepts in Pediatrics; 2022). Memasuki usia sekolah, ligamen menguat dan struktur kaki semakin stabil. Pertumbuhan kaki biasanya selesai pada usia remaja, sekitar 13 tahun untuk perempuan dan 15 tahun untuk laki-laki (Lee, Daniel; Journal of Paediatric Orthopaedics; 2024).

flat foot anak

Sumber gambar: www.milestonepedstherapy.com

Kaki Datar pada Populasi Anak dan Remaja

Kaki datar pada anak umumnya fleksibel: lengkungan muncul saat duduk atau berjinjit, tetapi hilang saat berdiri. Ini adalah variasi normal pada masa pertumbuhan. Sebaliknya, tipe kaku (rigid flat foot) jarang terjadi dan sering terkait kelainan struktural, seperti koalisi tulang (Mosca, Vincent; Essentials of Paediatric Orthopaedics; 2022).

Secara epidemiologi, sekitar 20–37% anak memiliki derajat kaki datar, dengan prevalensi menurun seiring pertumbuhan (Cheng, Jack; Foot and Ankle Clinics; 2023). Faktor risiko meliputi riwayat keluarga, obesitas, dan kelemahan otot tungkai. Meskipun umum, sebagian besar anak tidak mengalami gejala (Evans, Angela; Textbook of Paediatric Orthopaedics; 2023).

 

Kapan Kaki Datar pada Anak dan Remaja Harus Diwaspadai?

Sebagian besar kasus kaki datar pada anak tidak memerlukan intervensi. Namun, kondisi ini harus diwaspadai bila:

  • Disertai nyeri atau kelelahan otot: Anak sering mengeluh nyeri pada telapak kaki, pergelangan, atau betis setelah beraktivitas (Bauer, Thomas; Current Concepts in Pediatrics; 2022).
  • Gangguan aktivitas: Anak sulit berlari, sering terkilir, atau berjalan dengan pola langkah tidak normal (Cheng, Jack; Foot and Ankle Clinics; 2023).
  • Perubahan struktural: Lengkungan hilang progresif atau tumit tampak miring keluar, menandakan kemungkinan masalah tendon Achilles (Lee, Daniel; Journal of Paediatric Orthopaedics; 2024).
  • Flat foot kaku: Lengkungan tidak muncul sama sekali, bahkan saat berjinjit, sering menandakan kelainan bawaan (Mosca, Vincent; Essentials of Paediatric Orthopaedics; 2022).

Jika gejala ini muncul, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan tidak ada masalah struktural serius.

gejala flat foot pada anak

Sumber gambar: www.milestonepedstherapy.com

Kapan Harus Berkunjung ke Dokter Sp.K.F.R.?

Kunjungan ke spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (Sp.K.F.R.) dianjurkan bila kondisi ini menimbulkan keluhan atau membatasi aktivitas. Dokter akan melakukan evaluasi biomekanik, pemeriksaan fisik, serta bila perlu pemeriksaan penunjang.

Beberapa intervensi yang dapat dilakukan Sp.K.F.R. antara lain:

  • Latihan rehabilitasi: Peregangan otot betis dan penguatan otot intrinsik kaki untuk menopang lengkungan (Evans, Angela; Textbook of Paediatric Orthopaedics; 2023).
  • Penggunaan insole atau ortosis: Memberikan dukungan tambahan pada lengkungan dan mengurangi nyeri, terutama bila anak mengeluh ketidaknyamanan saat aktivitas (Cheng, Jack; Foot and Ankle Clinics; 2023).
  • Modifikasi aktivitas: Penyesuaian jenis olahraga dan alas kaki untuk mengurangi tekanan pada kaki (Bauer, Thomas; Current Concepts in Pediatrics; 2022).
  • Evaluasi lanjutan: Bila dicurigai kelainan tulang atau tendon yang serius, anak mungkin dirujuk untuk pencitraan atau konsultasi dengan ortopedi anak (Lee, Daniel; Journal of Paediatric Orthopaedics; 2024).

 

Kaki datar pada anak adalah kondisi umum, terutama pada usia dini, dan seringkali merupakan bagian normal dari proses pertumbuhan. Namun, bila disertai nyeri, gangguan aktivitas, atau tampak kaku, kondisi ini perlu perhatian medis. Sp.K.F.R. berperan penting dalam memberikan terapi konservatif berupa latihan, ortosis, dan modifikasi aktivitas. Intervensi lebih lanjut hanya diperlukan bila terdapat kelainan struktural yang signifikan.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561
WhatsApp ×

Jika ada pertanyaan, silahkan menghubungi kami melalui