Saraf kejepit pada leher, atau radikulopati serviks, adalah kondisi saat akar saraf di leher mendapat tekanan berlebih. Hal ini sering menimbulkan nyeri tajam di leher, punggung atas, atau lengan, serta kesemutan atau mati rasa di area tersebut. Kondisi ini lebih sering muncul pada orang paruh baya, misalnya pekerja kantoran yang lama duduk atau membungkuk.
Saraf kejepit pada leher umumnya disebabkan oleh sesuatu yang menekan ruas tulang belakang leher dan akar sarafnya. Beberapa penyebab utamanya meliputi:
Singkatnya, saraf kejepit pada leher terjadi karena adanya tekanan berlebih pada jalur keluar saraf di leher. Jika tekanan ini terus berlangsung, akan muncul gangguan seperti nyeri dan kelemahan di bagian tubuh yang dipengaruhi oleh saraf tersebut.
Gejala saraf kejepit pada leher bisa berbeda-beda, tergantung lokasi saraf yang terjepit. Umumnya, gejala muncul pada satu sisi tubuh dan memburuk saat leher digerakkan. Beberapa tanda yang umum dirasakan adalah:
Gejala-gejala ini terjadi karena tekanan pada saraf menyebabkan gangguan pada jalur penghantaran sinyal dari otak ke tubuh. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Banyak orang berharap saraf kejepit pada leher akan sembuh sendiri. Padahal, tidak semua kasus bisa membaik hanya dengan istirahat. Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (Sp.K.F.R.):
Dokter Sp.K.F.R. akan melakukan pemeriksaan fisik dan, jika perlu, menyarankan tes penunjang seperti MRI atau EMG. Setelah itu, mereka akan menyusun rencana rehabilitasi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Salah satu terapi yang sering direkomendasikan oleh dokter Sp.K.F.R. untuk mengatasi saraf kejepit pada leher adalah terapi traksi servikal. Traksi adalah teknik menarik kepala secara lembut ke atas atau ke depan, dengan tujuan meregangkan tulang belakang dan membuka ruang di antara ruas-ruas leher.

Cara kerja traksi servikal adalah sebagai berikut:
Traksi bisa dilakukan secara manual oleh fisioterapis, atau dengan bantuan alat khusus yang dirancang untuk memberikan tarikan dengan kontrol yang aman. Biasanya, satu sesi traksi berlangsung sekitar 15–20 menit, dan dilakukan beberapa kali dalam seminggu tergantung kondisi pasien.
Manfaat terapi traksi servikal meliputi:
Perlu diingat, traksi tidak cocok untuk semua orang. Misalnya, pasien dengan patah tulang leher, infeksi tulang belakang, atau tumor tulang harus dihindari dari prosedur ini. Oleh karena itu, sangat penting menjalani evaluasi dokter terlebih dahulu sebelum memulai terapi.
Saraf kejepit pada leher adalah kondisi yang cukup umum terjadi, terutama pada usia produktif dan orang yang memiliki kebiasaan postur tubuh kurang baik. Gejala seperti nyeri menjalar, kesemutan, dan kelemahan otot bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jika gejala tidak membaik dalam beberapa minggu, atau jika keluhan semakin berat, segera konsultasikan dengan dokter Sp.K.F.R. Terapi traksi servikal dapat menjadi solusi efektif untuk membantu meredakan tekanan saraf dan mempercepat pemulihan fungsi leher. Dengan penanganan yang tepat, Anda bisa kembali beraktivitas tanpa nyeri dan bebas dari gangguan saraf kejepit pada leher.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561