Peranan Ultrasonografi dalam Cedera Olahraga

Rabu, 22 Mei 2019
dr. Shannia Tritama
Rabu, 22 Mei 2019
dr. Shannia Tritama

Kemampuan untuk membuat diagnosis yang baik dan tepat dalam dunia rehabilitasi medik merupakan tantangan tersendiri bagi para klinisi.

Kemajuan teknologi dengan alat pencitraan sangatlah berkembang, alat-alat tersebut dapat menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi yang tentu memudahkan klinisi untuk menegakkan sebuah diagnosis.

Terdapat berbagai cara modalitas alat pencitraan yang dapat digunakan, salah satu diantaranya adalah menggunakan gelombang ultrasound yang dikenal sebagai alat ultrasonografi.

Selain untuk memberikan modalitas pencitraan, ultrasound sendiri juga dapat diaplikasikan sebagai modalitas terapi.

Kemampuan gelombang ultrasound untuk meningkatkan aliran darah lokal dapat digunakan untuk membantu mengurangi pembengkakan lokal dan peradangan kronis yang sering menjadi gejala awal cedera pada otot.

Intensitas daya pada ultrasound juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang sesuai.

Sebagai modalitas pencitraan, ultrasonografi memiliki beberapa keunggulan. Diantaranya:

  1. Ultrasonografi sangat baik dalam menilai jaringan lunak, misalnya otot, ligamen, bursa, jaringan bawah kulit, bantalan sendi hingga selaput pelindung sendi.
  2. Ultrasonografi tidak bersifat invasif, artinya penggunaan alat ini tidak melukai bagian tubuh (misalnya seperti pada pemeriksaan darah), atau memasukkan cairan ke dalam tubuh (misalnya penggunaan cairan kontras), sehingga mudah digunakan, tidak memakan biaya yang besar dan tidak memakan banyak waktu dalam pemeriksaannya.
  3. Ultrasonografi merupakan modalitas utama dalam menilai fungsi dinamis atau pergerakan dari jaringan lunak, apakah terdapat cedera pada jaringan tersebut ataupun tidak.

Seiring dengan perkembangan teknologi, pola hidup masyarakat juga ikut mulai berubah.Masyarakat saat ini mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan.

Berbagai cara dilakukan seperti mengkonsumsi makanan sehat dan berolahraga.

Berolahraga sangatlah baik untuk kesehatan, namun seiring meningkatnya tren tersebut, angka kejadian cedera yang berhubungan dengan olahraga juga meningkat.

Cedera seperti inilah yang kita kenal sebagai cedera olahraga. Variasi dari cedera ini juga cukup banyak, dari cedera dengan gejala yang ringan hingga berat.

Hal ini tentu berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang. Apabila seseorang yang sehat mengalami cedera, biasanya akan sulit bagi penderita tersebut untuk dapat kembali berolahraga.

Beberapa faktor ikut memperparah kondisi cedera seperti minimnya pengetahuan masyarakat akan cedera, cara melakukan pertolongan pertama pada saat terjadi cedera yang salah, hingga tren untuk melakukan pemijatan untuk mengobati cedera.

Tidak heran bila cedera cukup parah, penderita akan mencari berbagai macam pengobatan mulai dari alternatif hingga medis namun hasil yang didapat kurang memuaskan.

Dengan keunggulan-keunggulan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tidak heran jika ultrasonografi menjadi salah satu pencitraan yang dipilih oleh klinisi untuk menilai cedera akibat olahraga.

Seringkali pemeriksaan MRI saja tidaklah cukup untuk menegakkan suatu cedera akibat berolahraga, mengapa?

Karena dengan pemeriksaan MRI yang tersedia, sangatlah sulit untuk menilai kerusakan jaringan yang terjadi secara dinamis atau dengan pergerakan, yang sering kali hanya dapat dilihat menggunakan ultrasonografi.

Klinik kami, Flex Free Musculoskeletal Rehabilitation Clinic, merupakan salah satu klinik di Indonesia yang mengunggulkan ultrasonografi sebagai modalitas pencitraan untuk menegakkan diagnosis.

Akan tetapi, penggunaan ulrasonografi sendiri sangatlah bergantung kepada kemampuan dari masing-masing pengguna/operator alat tersebut.

Ahli yang kami miliki yaitu dr. Arief Soemarjono, SpKFR, FACSM dan dr. Ferius Soewito, SpKFR, QWP sangatlah berpengalaman dalam menggunakan pencitraan tersebut.

Beliau berdua menjalani pelatihan ultrasonografi muskuloskeletal di dalam dan luar negeri, juga tersertifikasi sebagai pengajar ultrasonografi dalam bidang muskuloskeletal. Segeralah datang ke klinik kami bila Anda merasa memiliki keluhan dalam bidang tersebut.


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561