Mungkin Anda bertanya-tanya, dokter syaraf kejepit yang bagus itu dokter spesialis apa, karena ada banyak dokter spesialis sehingga membingungkan.
Mari kita bahas masalah ini dengan proporsional sesuai keilmuan dokter.
Kurang lebih 60-80% individu pernah mengalami nyeri pinggang dan punggung dalam hidupnya. Nyeri pinggang dan punggung ini seringkali disebabkan oleh syaraf kejepit yaitu Herniated Nucleus Pulposus (HNP).
HNP (syaraf kejepit) bisa ditangani oleh dokter rehabilitasi medis (terutama subspesialis muskuloskeletal yang terfokus pada bagian otot, tulang, dan sendi) dan dokter ortopedi (terutama subspesialis tulang belakang).
Gelar di belakang dokter rehabilitasi medis saat ini adalah Sp. KFR dan bukan Sp. RM lagi dalam beberapa tahun terakhir.
Dari penjelasan di atas kita sudah bisa membuat kesimpulan awal bahwa dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik dan dokter spesialis Ortopedi adalah dokter yang cocok untuk menangani syaraf kejepit.
Namun semua tergantung kebutuhan tindakan yang diperlukan pada kondisi atau keparahan syaraf kejepit.
"Dokter Syaraf Kejepit yang Bagus adalah Dokter Sp.KFR dan Dokter Sp.OT”
Dokter rehabilitasi medis menangani keluhan HNP (syaraf kejepit) dengan pendekatan holistik dan bukan tindakan pembedahan seperti dokter ortopedi.
Hal ini yang seringkali menjadi pertimbangan banyak orang saat memilih dokter untuk penanganan syaraf kejepit.
Holistik artinya menyeluruh. Penanganan dokter rehabilitasi medis tidak terfokus hanya kepada trauma fisik yang menimbulkan keluhan, namun juga dengan pertimbangan beberapa aspek kehidupan pasien dalam aktivitas sehari- hari, pekerjaan, aspek psikologis, dan lainnya.
Tujuannya adalah agar pasien dapat memiliki kemampuan fungsional yang optimal dan mencegah terjadinya kecacatan serta ketergantungan hidup pada orang lain.
Dokter rehabilitasi medis akan memeriksa kondisi Anda, menentukan diagnosis, menentukan penanganan yang sesuai, serta pencegahan terhadap risiko perlukaan selanjutnya.
Apabila keluhan Anda membutuhkan tindakan operasi, maka dokter rehabilitasi medis akan merujuk Anda ke dokter ortopedik atau dokter bedah saraf yang sesuai.
Dokter rehabilitasi medis akan melakukan pemeriksaan otot, tulang, dan sendi secara lebih komprehensif.
Dalam dunia pendidikan kedokteran, dokter rehabilitasi medis mempelajari tentang ilmu gerak (kinesiologi), anatomi otot tulang sendi, penggunaan alat- alat terapi serta jenis gerakan-gerakan secara lebih mendetail sehingga akan menunjang pemulihan kondisi Anda. Hal inilah yang menjadikan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik sebagai dokter syaraf kejepit yang bagus.
Hal yang paling sering didengar oleh orang awam adalah apabila mengalami syaraf kejepit/ HNP, kalau tidak ingin operasi maka pergi mencari fisioterapi. Sebenarnya, siapa dokter rehabilitasi medis? Siapa fisioterapis/terapis?
Syarat minimal tim rehabilitasi medis yang harus dimiliki sebuah unit rehab adalah dokter rehabilitasi medis dan fisioterapi.
Sebuah tim rehabilitasi medis lengkap yang terdapat di rumah sakit terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
Dokter rehabilitasi medis adalah sebagai kepala tim dalam sebuah tim rehabilitasi. Bertugas untuk melakukan tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif terhadap pasien. Kepala tim akan memeriksa, membuat diagnosa, merencanakan terapi, serta mengikuti perkembangan terapi pasien.
Fisioterapis melakukan terapi atas instruksi dari dokter rehabilitasi medis. Fisioterapis berhubungan dengan gerak motorik kasar seperti berjalan, duduk, dan berdiri; serta memberikan terapi dengan mesin fisioterapi yang frekuensi, durasi, dan intensitasnya telah direncanakan oleh dokter rehabilitasi medis.
Mengevaluasi kondisi mental, emosi, dan fungsi intelektual. Setelahnya akan memberikan psikoterapi dan motivasi bagi pasien dan keluarga pasien.
Membantu pemulihan pasien yang mengalami gangguan bicara dan menelan.
Pekerjaan terapis okupasi berhubungan dengan gerak motorik halus sperti gerakan tangan sehingga dapat digunakan secara fungsional untuk aktivitas kehidupan sehari-hari, pekerjaan, serta hobi.
Perawat rehabilitasi telah mendapat ilmu perawatan kedokteran fisik dan rehabilitasi. Fungsinya untuk mengedukasi perawatan kepada pasien serta caregiver pasien seperti pelatihan berkemih dan buah air besar, perawatan luka borok, cara mengganti kateter, dan sebagainya.
Bagian perancangan orthosis (brace, splint) dan prosthesis (pengganti ekstremitas tubuh yang sudah tidak ada) yang disesuaikan per individu pasien.
Mengevaluasi kondisi lingkungan sekitar pasien, mendiskusikan perubahan finansial serta lingkungan tempat tinggal pasien sehingga pasien merasa aman dan nyaman.
Dokter rehabilitasi medis akan menanyakan riwayat penyakit sebelumnya, memeriksa, meminta pemeriksaan penunjang seperti CT-scan atau MRI tulang belakang pada kasus HNP.
Untuk penanganan awal maka dokter rehabilitasi medis akan memberikan terapi konvensional, namun apabila terdapat risiko yang menimbulkan kondisi memburuk maka dapat dirujuk untuk tindakan intervensi seperti operasi pembedahan.
Atau apabila sedari awal kondisi pasien sudah tidak memungkinkan untuk mendapat terapi konservatif maka akan langsung diberikan terapi intervensi baik oleh dokter rehabilitasi medis atau dirujuk langsung ke dokter ortopedi.
Untuk penatalaksanaan konservatif, dokter rehabilitasi medis akan memberikan anti-nyeri untuk diminum atau disuntik apabila nyeri dirasakan sangat berat (tindakan intervensi).
Biasanya anti-nyeri yang diminum diberikan selama 5 hari diiringi dengan pemberian fisioterapi dengan mesin dan edukasi gerakan yang mengobati sumber nyeri.
Fisioterapi yang dapat diberikan pada pasien HNP (syaraf kejepit) seperti ultrasound, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), terapi laser, dan traksi dengan Triton-DTS.
Video Terapi Traksi Triton-DTS
Terapi fisik juga dianjurkan agar pasien tidak takut bergerak, mengurangi rasa nyeri, mengurangi spasme otot, dan menguatkan otot sekitar. Semakin takut pasien bergerak maka pemulihan tubuh akan semakin lama.
Terapi fisik akan dilakukan secara bertahap, terencana, serta disesuaikan dengan kondisi fisik pasien.
Untuk informasi lengkap tentang penyakit ini klik di sini.
Untuk pengobatan penyakit saraf kejepit, baca lebih lanjut dalam artikel Pengobatan Saraf Kejepit di Flex Free Musculoskeletal Rehabilitation Clinic.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561