Saraf kejepit memberikan efek kurang nyaman bahkan dapat menimbulkan rasa sakit sehingga mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, bila Anda menderita saraf kejepit, sebaiknya Anda berhati-hati dalam berkegiatan untuk menghindari hal-hal yang justru dapat memperberat saraf kejepit.
Salah satu yang mungkin Anda pertanyakan adalah, bolehkah penderita saraf kejepit latihan fisik? Tahukah Anda bahwa ada beberapa latihan yang aman untuk dilakukan dan justru dapat membantu mengurangi rasa sakit akibat saraf kejepit?
Untuk mengetahui jenis latihan yang aman untuk penderita saraf kejepit, mari simak pembahasan di bawah ini.
Tahukan Anda, bahwa terdapat beberapa latihan fisik yang justru dapat meringankan kondisi seseorang dari saraf kejepit? Ternyata, jika kondisi saraf kejepit yang Anda alami tidak terlalu berat, Anda bisa melakukan beberapa olahraga ringan seperti jalan santai hingga peregangan otot yang dilakukan secara pelan dan santai.
Berikut ini beberapa latihan fisik yang aman untuk penderita saraf kejepit.
Knee to chest stretch baik dilakukan oleh siapapun sebab memiliki manfaat untuk meregangkan punggung. Anda bisa memulai gerakan ini dengan mengangkat lutut dan menariknya ke bagian dada, kemudian memutarnya dari kiri ke kanan, jangan lepaskan, tahan selama 5 detik, ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali.
Dengan melakukannya setiap hari secara teratur, kesehatan punggung bisa terjaga dengan baik dan tidak akan memperberat saraf kejepit yang Anda derita. Sebab, jenis olahraga satu ini masih tergolong salah satu olahraga yang aman untuk penderita saraf kejepit.
Selain knee to chest stretch, Anda juga bisa mencoba latihan fisik lainnya yakni glute bridge. Pada saraf kejepit latihan fisik masih aman ketika latihan yang dilakukan merupakan latihan yang ringan seperti halnya glute bridge.
Glute bridge menjadi salah satu latihan fisik yang memiliki tujuan memperkuat otot perut dan inti tubuh. Gerakan glute bridge juga mampu membantu meredakan nyeri yang disebabkan oleh saraf kejepit.
Sementara, cara melakukan glute bridge sendiri bisa dimulai dengan berbaring telentang, posisi kaki berada di lantai, kemudian angkat pinggul dari lantai, tahan posisi yang sudah Anda selama 5 detik, kemudian dilanjutkan dengan menurunkan punggung dengan perlahan ke lantai. Ulangi latihan glute bridge ini sebanyak 10 kali dan lakukan secara teratur untuk mendapatkan hasil maksimal.
Di samping beberapa cara di atas, Anda juga bisa mencoba gerakan pelvic tilt sebagai latihan fisik ketika mengalami saraf kejepit. Latihan fisik pelvic tilt ini dapat membantu supaya lekukan yang berada di punggung bagian bawah menjadi lebih kuat.
Pelvic tilt ini bisa dilakukan dengan berbaring di lantai dengan posisi lutut ditekuk serta telapak kaki rata dengan lantai, kemudian putar panggul sehingga membuat punggung bagian bawah menjadi lebih rata bahkan hampir setara dengan lantai, tahan posisi ini selama lima detik, dan lepaskan dengan perlahan.
Melalui latihan pelvic tilt, Anda tetap dapat melakukan latihan fisik untuk menyehatkan punggung meskipun masih menderita saraf kejepit.
Selain beberapa gerakan di atas, Anda juga bisa mencoba gerakan belly to spine sebagai salah satu latihan fisik lainnya yang diperbolehkan bagi penderita saraf kejepit ringan.
Latihan fisik jenis belly to spine masih dianggap aman sebab jenis latihan fisik satu ini tergolong ringan dan memiliki manfaat untuk inti tubuh.
Belly to spine memiliki manfaat untuk memperkuat inti tubuh seseorang yang melakukannya. Hal ini dapat membantu bagi penderita saraf kejepit karena dapat mengurangi nyeri dan kekambuhan bila inti tubuh kuat.
Gerakan yang harus Anda lakukan pada belly to spine yaitu dengan memposisikan badan pada kondisi berbaring atau duduk di atas kursi yang nyaman, kemudian lanjutkan dengan menarik perut bagian tengah (pusar) ke arah dalam menuju tulang belakang yang membuat perut seolah-olah terhisap, dan tahan posisi ini untuk beberapa detik.
Dengan melakukannya secara teratur, inti tubuh Anda bisa semakin kuat dan tentunya sakit atau nyeri yang ditimbulkan oleh saraf kejepit tidak mudah kambuh.
Gerakan leg lifts dapat menguatkan otot perut pada penderita saraf kejepit. Cara untuk melakukan gerakannya pun bisa dibilang cukup mudah dan simpel.
Berbaringlah di matras atau alas lainnya, kemudian miringkan badan Anda dan luruskan kaki yang berada di bagian atas. Setelah itu, Anda bisa melanjutkannya dengan mengangkat kaki yang berada di bagian atas tadi ke langit-langit dan jangan kembalikan kaki yang dinaikkan tersebut ke posisi semula.
Ulangi gerakan ini hingga 5 kali dan lakukan juga gerakan serupa pada arah atau sisi yang berlawanan untuk mendapatkan hasil terbaik.
Yoga menjadi salah satu latihan fisik selanjutnya yang dapat dilakukan oleh penderita saraf kejepit. Latihan fisik jenis yoga bisa Anda coba sebab dapat membantu memperkuat tubuh, membuat tubuh lebih fleksibel, dan tegap.
Akan tetapi, Anda harus memperhatikan bahwa tidak semua gerakan yoga diperbolehkan untuk dilakukan bagi para penderita saraf kejepit.
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari yoga, maka sebaiknya lakukan gerakan yang dianggap sederhana terlebih dahulu ketika Anda masih berada pada kondisi saraf kejepit.
Jika melakukan salah satu gerakan tertentu namun dirasa kurang nyaman atau menimbulkan sakit menjadi lebih terasa, sebaiknya hindari gerakan tersebut dan beralihlah dengan gerakan yang lebih santai.
Apabila Anda belum pernah melakukan latihan yoga sebelumnya, sebaiknya Anda mengikuti kelas yoga dengan instruktur profesional dan berpengalaman dengan masalah saraf kejepit sehingga Anda dapat berlatih dengan aman.
Dengan mengetahui beberapa jenis olahraga atau latihan fisik di atas, Anda tidak perlu khawatir terkait bagaimana menjalankan latihan fisik tanpa membahayakan saraf yang masih berada pada kondisi kurang sehat.
Sementara itu, selain latihan fisik yang dianjurkan, ada juga beberapa latihan fisik yang tidak direkomendasikan untuk dilakukan ketika Anda menderita saraf kejepit, misalnya sit up, straight leg raises, squats, standing hamstring stretch, deadlifts, leg press.
Sebelum menentukan pengobatan saraf kejepit, dokter akan menanyakan riwayat penyakit sebelumnya.
Kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan, misalnya dengan MRI, atau computerized axial tomography (CAT) scan, untuk mendapatkan gambaran saraf yang lebih jelas.
Pemeriksaan tersebut untuk menentukan terapi, apakah cukup dengan antinyeri, kortikosteroid, terapi fisik, atau pada kasus yang berat diperlukan pembedahan.
Pada kasus saraf kejepit awal, dokter akan memberikan terapi konservatif, seperti obat antinyeri atau suntikan bila nyeri sangat berat. Kemudian disertai dengan fisioterapi dan latihan khusus untuk saraf kejepit.
Bila kondisi pasien sudah cukup berat, atau ada risiko kondisi memburuk, pasien akan langsung diberikan terapi intervensi atau dirujuk ke dokter spesialis ortopedi atau bedah saraf.
Di Flex Free Clinic, pengobatan saraf kejepit antara lain dengan:
Jenis laser yang digunakan berbeda dengan laser yang digunakan pada kulit dan pada operasi.
Laser yang digunakan dapat menembus lebih dalam dibandingkan dengan laser yang digunakan pada kulit, dan berbeda dengan laser pada operasi, laser yang digunakan tidak memiliki dampak merusak/memotong melainkan memiliki efek anti radang, anti nyeri dan regenerasi jaringan.
Terapi ultrasound dapat memberikan efek termal atau efek pemanasan dalam maupun superfisial, dan efek non termal (efek mekanik yang dapat berfungsi untuk memasukan jenis obat tertentu, efek pemijatan dan efek biologis yang dapat mempengaruhi proses yang terjadi di jaringan atau sel sehingga dapat mempercepat terjadinya pemulihan atau regenerasi jaringan).
Terapi stimulasi listrik atau electrical stimulation (ES), adalah salah satu jenis terapi yang menggunakan aliran listrik yang dialirkan melalui kulit dengan perantaraan pad (elektroda dengan lapisan gel di atasnya atau elektroda tertentu dengan bahan tertentu) atau dengan elektroda transduser khusus (berbentuk seperti pulpen).
Terapi ini bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan membantu menangani kelemahan otot karena gangguan saraf.
Triton-DTS (Decompression Traction Stabilization) adalah alat terapi dekompresi spinal yang menggunakan prinsip tarik seperti alat traksi tetapi berbeda dengan alat traksi biasa.
Terapi ini adalah pengobatan saraf kejepit terkini yang dapat membantu penyembuhan.
Program traksi ini dilakukan sesuai dengan tempat penyempitan dan derajat keparahan penjepitan.
Segera hubungi klinik kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang terapi saraf kejepit.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561