Saraf kejepit adalah saraf yang tertekan oleh jaringan di sekitarnya, misalnya otot, tendon, tulang, atau tulang rawan.
Sebagian besar kasus terjadi di leher, punggung atas atau punggung bawah.
Akan tetapi juga bisa terjadi di tangan, siku dan pergelangan tangan.
Gejala umum dari saraf yang kejepit antara lain nyeri, baal dan kesemutan.
Gejala lainnya misalnya:
Nyeri seperti ditusuk jarum terjadi ketika saraf kejepit atau mengalami iritasi.
Sinyal antara saraf dan otak tidak sepenuhnya terputus, tetapi mengalami gangguan sehingga muncul gejala yang mengganggu.
Gejala ini sering menjadi indikator awal dari sindroma terowongan karpal.
Gejala dapat memburuk ketika berbaring atau sesaat setelah bangun tidur.
Sebagian besar penyakit ini hanya bersifat sementara sehingga tidak berbahaya.
Pada kasus-kasus khusus dapat membahayakan karena kerusakan saraf dapat terjadi permanen.
Gejala yang berbahaya dan memerlukan penanganan segera misalnya:
Sebelum menentukan pengobatan saraf kejepit, dokter akan menanyakan riwayat penyakit sebelumnya.
Kemudian diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, misalnya dengan MRI, atau computerized axial tomography (CAT) scan, untuk mendapatkan gambaran saraf yang lebih jelas.
Pemeriksaan tersebut dapat membantu menentukan terapi yang diperlukan, apakah dengan antinyeri, kortikosteroid, terapi fisik, atau pada kasus yang berat dengan pembedahan.
Untuk pengobatan saraf kejepit awal, dokter akan memberikan terapi konservatif.
Namun bila kondisi pasien sudah tidak memungkinkan untuk mendapat terapi konservatif, atau ada risiko kondisi memburuk, pasien akan langsung diberikan terapi intervensi atau dirujuk ke dokter spesialis ortopedi atau bedah saraf.
Biasanya obat diberikan selama 5 hari disertai dengan tindakan fisioterapi dan edukasi exercise khusus.
Tujuan pemberian fisioterapi ini adalah untuk mengurangi rasa nyeri, meningkatkan relaksasi otot, memperbaiki gerak otot dan persendian, mengurangi pembengkakan otot, serta mengurangi keperluan untuk mengkonsumsi obat pereda nyeri.
Jenis laser yang digunakan berbeda dengan laser yang digunakan pada kulit dan pada operasi.
Laser yang digunakan dapat menembus lebih dalam dibandingkan dengan laser yang digunakan pada kulit,
dan berbeda dengan laser pada operasi, laser yang digunakan tidak memiliki dampak merusak/memotong melainkan memiliki efek anti radang, anti nyeri dan regenerasi jaringan.
Terapi ultrasound dapat memberikan efek termal atau efek pemanasan dalam maupun superfisial,
dan efek non termal (efek mekanik yang dapat berfungsi untuk memasukan jenis obat tertentu, efek pemijatan dan efek biologis yang dapat mempengaruhi proses yang terjadi di jaringan atau sel sehingga dapat mempercepat terjadinya pemulihan atau regenerasi jaringan).
Terapi stimulasi listrik atau electrical stimulation (ES), adalah salah satu jenis terapi yang menggunakan aliran listrik dengan berbagai macam jenis frekuensi, amplitudo dan karakteristik aliran listrik tertentu yang dialirkan melalui kulit dengan perantaraan pad (elektroda dengan lapisan gel di atasnya atau elektroda tertentu dengan bahan tertentu) atau dengan elektroda transduser khusus (berbentuk seperti pulpen) untuk tujuan terapi dalam bidang rehabilitasi muskuloskeletal.
Terapi ini bertujuan untuk menghilangkan nyeri dan membantu menangani kelemahan otot karena gangguan saraf.
Triton-DTS (Decompression Traction Stabilization) adalah alat terapi dekompresi spinal yang menggunakan prinsip tarik seperti alat traksi tetapi berbeda dengan alat traksi biasa.
Pengobatan Saraf Kejepit di Flex Free Musculoskeletal Rehabilitation Clinic
Perbedaan Triton-DTS dengan alat traksi biasa:
Terapi ini adalah pengobatan saraf kejepit terkini yang dapat membantu penyembuhan.
Program traksi ini dilakukan sesuai dengan tempat penyempitan dan derajat keparahan penjepitan.
Triton-DTS akan memberikan tarikan pada tulang belakang secara ritmis dengan pola tarikan.
Efek tarikan terapi saraf terjepit DTS ini akan memberikan efek vakum pada diskus sehingga pada saat ditarik, material yang sudah keluar atau terlepas dari diskus (penonjolan diskus) yang menyebabkan penjepitan saraf akan kembali masuk.
Pada saat menjalani terapi ini, pasien akan merasa sangat nyaman dan tidak merasakan nyeri.
Pasien tidak akan merasa ditarik seperti menggunakan alat traksi konvensional karena tarikannya dapat bersifat segmental dan menggunakan program komputer yang sangat presisi dan akurat.
Pengobatan saraf kejepit dengan DTS diberikan 3-4 kali per minggu dengan total 10-15 sesi (total 3-4 minggu).
Pada setiap sesi terapi, traksi diberikan selama 15-20 menit, kekuatan traksi menyesuaikan berat badan, gejala, dan kenyamanan pasien.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561