Keluhan lutut merupakan topik dari masalah gowes bagian ke-3 ini. Kurang tepatnya posisi, bagian sepeda, dan kekuatan otot yang tidak memadai dapat menimbulkan masalah pada lutut pesepeda.
Sebab nyeri lutut saat bersepeda ini pun beragam, tergantung dari kesalahan pada biomekanika bersepeda, posisi bagian sepeda, dan masalah pada lutut yang telah ada sebelumnya.
Pada artikel ini akan dibahas mengenai cyclist’s knee, masalah pada lutut pesepeda yang mengganggu aktivitas dan gowes Anda.
Lutut manusia adalah struktur kompleks yang terdiri dari tulang, otot besesrta urat tendonnya, saraf, pembuluh darah, dan ligamen.
Struktur-struktur kompleks ini dapat menimbulkan nyeri saat mengalami masalah ketika bersepeda. Lokasi nyeri pada lutut juga dapat menentukan penyebab timbulnya keluhan.
Lutut manusia dibagi menjadi tiga kompartemen (depan, samping dalam, dan samping luar) serta bagian belakang yang merupakan perlekatan dari otot paha belakang dan betis.
Ada empat pencetus nyeri lutut saat bersepeda, yaitu:
Semua sebab itu dapat menimbulkan nyeri pada lutut, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga daerah:
Sumber gambar: ilovebicycling.com
Kayuhan terlalu pelan, posisi cleat yang menimbulkan torsi/perputaran pada tulang kering akan memiringkan posisi tempurung, serta otot-otot fleksor lutut dan panggul yang kaku akan menambah tekanan pada tempurung juga.
Peningkatan tekanan ini juga dapat diperparah dengan posisi tulang tempurung lutut yang tidak sesuai (terlalu tinggi/patella alta, atau pergeseran tempurung lutut).
Jari-jari kaki yang mengarah ke luar atau dalam akan memberikan tekanan yang berlebih pada lutut pada lokasi sebaliknya.
Kekakuan otot-otot paha bagian samping luar atau dalam pun akan menimbulkan nyeri.
Keluhan cyclist’s palsy akan bertambah berat saat penderita bersepeda, akan tetapi, nyeri yang menetap saat tidak bersepeda pun dapat menjadi penanda akan adanya suatu masalah lutut yang dicetuskan karena gowes.
Lokasi nyeri, perubahan pola aktivitas saat bersepeda (medan bersepeda baru, jarak tempuh yang bertambah, dan kadens), juga perubahan pada parts sepeda atau peralatan bersepeda dapat menjadi petunjuk bagi masalah yang muncul.
Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan kekuatan otot dan kondisi sistem saraf pada lutut, ada tidaknya gangguan kekuatan atau sensasi pada tungkai bawah dapat mengarahkan diagnosis dokter pada struktur yang mengalami masalah.
Dokter juga akan memeriksa rantai kinetik, yaitu rangkaian gerakan pada tungkai bawah, di mana apabila ada satu struktur yang mengalami masalah, maka runtutan pergerakannya akan terhambat pula.
Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti ultrasonografi otot, tulang, dan sendi untuk melihat lebih jelas struktur yang mengalami masalah.
Otot, urat tendon, dan ligamen dapat mengalami robekan, yang akan memperparah nyeri dan menghambat pergerakan.
Karena sebab yang beragam dari penyebab cyclist’s palsy, maka pencegahannya pun akan sangat bergantung pada sebabnya.
Pada bagian dari sepeda misalkan, suatu penelitian di tahun 2011 menunjukkan tinggi sadel yang tepat (dengan mengukur fleksi dari sendi lutut sekitar 25-30o) akan mengurangi risiko cedera dan meminimalisir penggunaan oksigen oleh jaringan.
Pencegahan lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan cleat yang tepat, sesuai dengan ukuran sepatu dan pedal, dan mempertahankan posisi netral dari kaki.
Pada pesepeda yang baru pertama kali memulai gowes, usahakan agar memilih medan yang tidak terlalu berat (terlalu menanjak atau menurun).
Pemanasan dan peregangan otot-otot, terutama pada bagian tungkai bawah dan bokong harus selalu dilakukan. Lebih baik terlambat gowes ketimbang tidak melakukan kedua hal ini.
Hindari bersepeda saat terdapat nyeri pada tubuh.
Masalah otot, tulang, dan sendi lain seperti cyclist’s palsy dan cyclist’s back dapat menyebabkan nyeri lutut saat bersepeda, karena rasa sakit pada tangan atau punggung akan menyebabkan bagian yang nyeri tidak digunakan secara maksimal, dan membebani bagian tubuh yang lain.
Otot-otot tubuh yang lemah pun (core, batang tubuh, dan punggung) akan menyebabkan tubuh bersender ke depan, mengubah biomekanika bersepeda, dan membebani bagian tubuh seperti lutut dan punggung bawah.
Pada pesepeda dengan keluhan nyeri akibat gowes, dapat dilakukan bike fitting atau pengepasan sepeda, yang dilakukan untuk menentukan parts dan jenis sepeda yang cocok untuk masing-masing orang.
Bike Fitting
Sumber gambar: ilovebicycling.com
Ada empat pilar pada bike fitting yaitu posisi kaki, tinggi sadel, pengaturan stem sepeda, dan posisi handlebar.
Keempat aspek ini akan dinilai dan disesuaikan dengan parts sepeda yang pas, sehingga pencegahan nyeri dapat lebih menyeluruh.
Nyeri lutut akibat kurang tepatnya peralatan pada sepeda dapat diatasi dengan penggunaan parts sepeda yang lebih sesuai.
Posisi bersepeda yang ideal pun (tidak membungkuk, siku sedikit ditekuk tapi tidak mengunci, pedal rem dan handlebar harus dengan mudah digenggam, sadel dalam posisi netral dan dapat diduduki dengan nyaman,
beban tubuh harus dapat ditumpu oleh otot core tanpa menimbulkan kelelahan, dan lutut ditekuk pada 25-30o akan dapat mencegah dan mengurangi rasa nyeri yang disebabkan karena ketidaktepatan posisi dan jenis parts.
Nyeri yang timbul dapat diatasi dengan obat-obatan anti-nyeri dan radang.
Obat oles dan minum dapat meredakan rasa nyeri, akan tetapi, apabila sumber penyebab dari nyeri lutut saat bersepeda tidak diatasi, maka rasa sakit akan timbul kembali.
Penggunaan obat-obatan ini harus dengan resep dan pengawasan dokter, karena efek samping yang dapat ditimbulkannya.
Terapi fisik dapat menjadi pilihan pengobatan. Latihan penguatan dan peregangan untuk otot-otot yang kaku atau kurang kuat dapat mengatasi keluhan sakit.
Cara-cara lain seperti terapi sinar inframerah, laser, extracorporeal shockwave therapy (ESWT), fonoforesis dengan gelombang suara ultra, dan kompres dingin dapat meredakan gejala sembari merangsang penyembuhan dan pertumbuhan jaringan baru.
Semua terapi ini dapat diresepkan dan diberikan setelah dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, dan dilakukan oleh terapis profesional.
Ketika Anda merasakan nyeri pada tulang, mulai dari nyeri yang ringan hingga yang berat. Anda perlu melakukan
Pengetahuan tentang terapi untuk nyeri bahu menjadi salah satu modal penting untuk dipelajari. Pasalnya, bahu
Apa itu Nyeri Kronis? Secara sederhana, nyeri kronis adalah nyeri yang berlangsung lebih dari 12 minggu. N
Pundak dan leher kaku biasanya disertai oleh rasa nyeri bahu. Penyebabnya pun bisa karena beberapa faktor mula
Tanya jawab seputar muskuloskeletal (otot, tulang, sendi) kepada dokter kami