Pernahkah Anda mengalami nyeri siku bagian dalam? Nyeri yang timbul saat Anda menekuk dan menengadahkan tangan, seperti tertusuk, bahkan sampai muncul baal atau sensasi lain yang menjalar sampai kelingking Anda?
Bisa jadi Anda mengalami epicondylitis medialis, atau golfer’s elbow, suatu peradangan pada urat-urat tendon yang melekat pada tulang-tulang siku bagian dalam.
Apa sebenarnya penyebab golfer’s elbow ini? Bagaimana cara mencegah dan mengobatinya? Simak penjelasannya berikut ini.
Siku manusia dibentuk oleh beberapa jaringan yang saling berdekatan dan berkaitan satu sama lain.
Bagian bawah tulang lengan atas (humerus), bagian atas tulang hasta (ulna), dan bagian atas tulang pengumpil (radius) bersama-sama membentuk komponen tulang dari siku.
Anatomi Siku
Sumber gambar: www.bostonorthoandspine.com
Tonjolan siku (olecranon) juga merupakan bagian dari ujung atas tulang pengumpil. Otot-otot lengan atas dan bawah melekat pada bagian-bagian dari tulang-tulang ini pada bagian tendon (urat putih) dari otot-otot tersebut.
Tidak sedikit pula serabut saraf dan pembuluh darah yang berjalan dan memberikan rangsang serta nutrisi untuk seluruh komponen lengan atas pun banyak yang melewati bagian-bagian siku.
Golfer’s elbow terjadi pada bagian dalam siku, di mana terdapat perlekatan lima otot yang berfungsi untuk gerakan menekuk dan menengadahkan tangan pada bagian yang disebut epicondylus medialis.
Tendon otot-otot ini dapat mengalami peradangan dan degenerasi (perburukan gejala seiring waktu dan usia) karena adanya beban dan kerja yang berlebih dari otot-otot ini.
Gerakan-gerakan yang berulang pada bagian dalam siku akan mengiritasi urat-urat tendon otot yang melekat tersebut, dan menimbulkan gejala nyeri.
Pada kasus-kasus golfer’s elbow dapat pula ditemukan pengapuran pada ujung-ujung tendon yang biasa dapat dilihat melalui pemeriksaan radiologis, seperti dengan ultrasonografi muskuloskeletal, foto sinar-X, dan magnetic resonance imaging (MRI).
Pada siku bagian dalam, terdapat struktur penyokong lain yang disebut ligamen kolateral ulna yang berupa suatu serabut kokoh untuk menstabilkan bagian bawah tulang lengan atas dan tulang hasta.
Serabut ligamen ini bukanlah bagian dari otot, tetapi rentan juga terhadap cedera. Cedera pada ligamen kolateral ulna ini dapat terjadi apabila seseorang melakukan gerakan melempar (seperti pada olahraga baseball dan kasti) yang terlalu ekstrim atau berulang-ulang dalam waktu lama, sehingga atlet pelempar memiliki risiko mengalami cedera pada urat ligamen ini.
Kerusakan pada ligamen kolateral ulna juga akan menimbulkan gejala nyeri siku bagian dalam, disertai ketidakstabilan tulang-tulang siku, yang akan menimbulkan perubahan bentuk dan angulasi dari siku (cubital valgus), sehingga akan juga disertai dengan gejala-gejala cedera saraf seperti telah dijelaskan di atas.
Penekanan saraf ulna oleh suatu serabut yang disebut arkade Struthers juga akan dapat menimbulkan gejala pada siku bagian dalam.
Struktur serabut ini bervariasi dari orang yang satu dengan yang lain, dimana satu orang mungkin memiliki struktur ini, dan yang lain tidak.
Pada mereka yang memiliki arkade Struthers pada siku, akan lebih rentan mengalami jepitan saraf ulna, yang akan berujung pada gejala-gejala seperti baal, kesemutan, dan nyeri siku bagian dalam.
Penyebab-penyebab nyeri lain seperti radang pembungkus urat tendon (tenosinovitis), asam urat, pengapuran sendi, dan patah tulang pun harus dipertimbangkan berdasarkan riwayat dan tanya jawab dengan pasien, sehingga penegakkan diagnosis golfer’s elbow harus dilakukan oleh dokter.
Siku manusia memiliki derajat kemiringan yang normal (disebut carrying angle) yang berfungsi untuk mencegah lengan bersentuhan dengan pinggang saat mengayunkan lengan.
Sudut ini dapat berubah menjadi abnormal pada kondisi-kondisi tertentu, yang menimbulkan derajat kemiringan yang melebihi normal, baik ke arah dalam maupun luar.
Kondisi-kondisi ini disebut sebagai cubital valgus (apabila siku terlalu ke luar) dan cubital varus (apabila siku terlalu ke dalam).
Kondisi cubital valgus akan menambah tekanan dan regangan pada siku bagian dalam, sehingga pada kondisi seperti ini bisa terdapat gejala penekanan saraf ulna yang menimbulkan gejala-gejala seperti baal dan kesemutan pada jari manis dan kelingking, serta kelemahan pada otot-otot tangan, yang menyebabkan penderita sering menjatuhkan atau sulit menggenggam barang.
Penyakit otot, tulang, dan sendi yang disebabkan karena peradangan dapat dicegah dengan beberapa cara berikut ini:
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh olahragawan yang memiliki risiko tinggi mengalami golfer’s elbow adalah tahu kapan harus beristirahat dan berhenti.
Seringkali, rasa nyeri saat berolahraga diabaikan atau dianggap sebagai tanda untuk menambah beban latihan, padahal saat itulah tubuh kita memberikan sinyal untuk berhenti sejenak, dan memberikan waktu untuk pemulihan jaringan.
Konsultasikan dengan dokter atau tenaga ahli olahraga lainnya untuk teknik dan cara berolahraga yang benar dan tepat.
Apabila nyeri baru dirasakan beberapa lama setelah beraktivitas, dapat dilakukan prinsip penanganan PRICE yaitu:
Apabila penanganan awal dengan prinsip PRICE ini tidak berhasil mengurangi gejala nyeri atau bahkan terasa memberat, segera konsultasikan ke dokter.
Penggunaan obat-obatan anti-nyeri dan anti-radang oles maupun minum akan dapat menghentikan proses penyakit dan gejala sementara.
Apabila terjadi pengulangan cedera atau proses yang menyebabkan peradangan pada serabut tendon tersebut, nyeri siku bagian dalam akan dapat muncul kembali, dan tidak menutup kemungkinan akan menjadi lebih berat dibandingkan sebelumnya.
Penggunaan obat-obatan anti-radang dan anti-nyeri ini juga harus diresepkan dan diawasi oleh dokter karena penggunaan dalam jangka panjang akan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Terapi-terapi fisik pun dapat digunakan untuk meredakan radang dan gejala nyeri pada golfer’s elbow:
Dokter juga mungkin meresepkan splint/bebat untuk mencegah pergerakan pada siku yang sakit, sehingga memberikan waktu bagi jaringan yang cedera untuk menyembuh tanpa risiko mengalami cedera karena tergerak lagi.
Konsultasikan dengan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi untuk penanganan dan peresepan terapi-terapi fisik serta obat-obatan yang sesuai dan proporsional dengan penyakit Anda.
Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex-Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561