Mengenal Cedera Hamstring, Cedera Otot Paha Belakang

Jumat, 28 Mei 2021
Flex Free
Jumat, 28 Mei 2021
Flex Free

Cedera hamstring adalah teregangnya atau robeknya tendon atau otot besar di bagian belakang paha.

Cedera hamstring misalnya otot yang ‘tertarik’, sering dialami oleh atlet yang banyak melakukan gerakan sprint, misalnya lari, sepakbola dan bola basket.

Derajat keparahan cedera otot hamstring terbagi menjadi tiga:

  • Grade 1: cedera otot ringan (otot tertarik atau teregang)
  • Grade 2: robekan otot sebagian
  • Grade 3: robekan otot total

Waktu yang diperlukan untuk sembuh berbeda-beda bergantung pada derajat cedera. Cedera ringan mungkin hanya memerlukan waktu beberapa hari untuk sembuh dan pada robekan otot dapat diperlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk sembuh.

Anatomi Otot Hamstring

Otot hamstring berada di bagian belakang paha, dan terdiri dari tiga otot:

  • Semitendinosus
  • Semimembranosus
  • Biceps femoris

otot hamstring otot paha belakang

Otot hamstring memanjang dari panggul ke bawah lutut.  

Fungsi Otot Hamstring

Kelompok otot hamstring membantu meluruskan tungkai bawah dan menekuk lutut.

Otot-otot hamstring tidak banyak digunakan saat berdiri atau berjalan, tetapi sangat aktif digunakan saat berlari, melompat dan memanjat.

Oleh karena itu, orang yang jarang berolahraga atau tidak banyak beraktivitas dapat memiliki otot hamstring yang lemah.

Penyebab Cedera Hamstring

Cedera hamstring dapat terjadi bila tendon atau otot teregang melebihi batas.

Cedera hamstring sering terjadi saat kita melakukan gerakan tiba-tiba dengan cepat, misalnya sprint, atau melompat. Cedera hamstring juga bisa terjadi bertahap, atau pada gerakan lambat yang meregangkan hamstring secara berlebihan.

Beban Otot Berlebihan

Beban otot yang berlebihan adalah penyebab utama dari teregangnya otot hamstring.

Teregangnya otot hamstring sering terjadi ketika otot memanjang dan kontraksi, atau memendek.

Meskipun terdengar berlawanan, hal ini terjadi ketika otot memanjang dan mendapatkan beban, yang disebut dengan kontraksi eksentrik.

Seperti halnya otot yang teregang, avulsi tendon hamstring juga disebabkan oleh beban pada otot yang tiba-tiba.

Faktor Risiko Cedera Hamstring

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera otot hamstring:

  1. Otot yang mengencang. Otot yang mengencang rentan mengalami cedera.
  2. Ketidakseimbangan otot. Ketika salah satu kelompok otot lebih kuat dari otot lainnya, ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan otot teregang. Otot-otot quadriceps di paha bagian depan biasanya lebih kuat. Saat melakukan aktivitas dengan kecepatan tinggi, otot hamstring menjadi lebih cepat lelah dibandingkan dengan otot quadriceps. Kelelahan ini dapat menyebabkan terjadinya regangan otot.
  3. Pengkondisian otot yang buruk. Bila otot lemah, otot tidak dapat menahan beban olahraga dan rentan cedera.
  4. Kelelahan otot. Kelelahan otot mengurangi kemampuan otot untuk menyerap energi, sehingga rentan cedera.
  5. Aktivitas. Beberapa aktivitas meningkatkan risiko cedera otot hamstring, misalnya bermain sepakbola, bola basket, pelari, penari, atlet yang lebih tua yang olahraga utamanya adalah berjalan, dan atlet remaja yang masih dalam masa pertumbuhan.

Cedera hamstring lebih sering terjadi pada remaja karena tulang dan otot tidak tumbuh dengan kecepatan yang sama. Saat masa pertumbuhan cepat, tulang tumbuh lebih cepat dibandingkan otot.

Tulang yang tumbuh menarik otot dengan kencang, sehingga lompatan, regangan, atau benturan tiba-tiba dapat merobek otot dari tulang.

Gejala Cedera Hamstring

Cedera ringan (grade 1) biasanya menyebabkan rasa nyeri di belakang paha. Tungkai bawah dapat sakit saat digerakkan, tetapi kekuatan otot tidak terpengaruh.

Robekan otot sebagian (grade 2) biasanya lebih nyeri. Dapat muncul gejala bengkak dan memar di belakang paha dan kekuatan tungkai dapat berkurang.

cedera hamstring

Cedera grade 3 sangat nyeri, bengkak dan memar. Bisa terdapat sensasi ‘meletup’ saat cedera dan tungkai yang cedera tidak dapat digerakkan.

Penanganan Cedera Hamstring

Sebagian besar cedera hamstring dapat diatasi di rumah, kecuali pada cedera berat, sulit sembuh, atau dengan gejala yang memburuk, konsultasikan dengan dokter.

Anda dapat memeriksakan diri ke dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medis terdekat di kota Anda.

Penanganan Awal

Pada dua hingga tiga hari pertama, Anda dapat merawat cedera di rumah (cedera ringan) dengan metode PRICE:

  • Protect. Lindungi otot yang cedera dari cedera lebih lanjut
  • Rest. Istirahatkan tungkai, dan hindari aktivitas yang dapat menyebabkan regangan otot. Dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan tongkat bantu berjalan pada kasus yang lebih berat.
  • Ice. Kompres otot hamstring yang cedera dengan air ingin selama 20 menit setiap 2 hingga 3 jam di siang hari. Jangan mengompres dengan es secara langsung ke kulit.
  • Compression. Gunakan bebat atau perban untuk membatasi pembengkakan dan pergerakan yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
  • Elevation. Jaga tungkai tetap terangkat (gunakan penyangga, misalnya bantal) untuk membantu mengurangi pembengkakan.

Untuk meredakan nyeri, Anda dapat mengkonsumsi anti nyeri seperti parasetamol, atau obat golongan non steroid.

Penanganan oleh Dokter

Penanganan cedera hamstring bervariasi bergantung jenis cedera, tingkat keparahan cedera, dan kebutuhan serta ekspektasi Anda.

Tujuan dari terapi adalah untuk membantu Anda kembali dapat melakukan aktivitas yang Anda sukai.

Ikuti saran terapi dari dokter Anda untuk membantu Anda sembuh lebih cepat dan mencegah terjadinya masalah di masa yang akan datang.

  1. Penanganan tanpa operasi.

Pada cedera akut, Anda dapat melakukan penanganan dengan metode PRICE yang sudah dijelaskan di atas.

    1. Immobilisasi. Dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan splint selama beberapa waktu untuk menjaga posisi tungkai tetap netral untuk membantu penyembuhan.
    2. Terapi fisik. Setelah nyeri dan bengkak menghilang, terapi fisik dapat dimulai. Latihan spesifik dapat mengembalikan kisaran gerak dan kekuatan otot. Program terapi memfokuskan fleksibilitas terlebih dahulu. Setelah membaik, latihan kekuatan ditambahkan ke dalam program secara bertahap.
  1. Penanganan pembedahan.

Pembedahan atau operasi sering dilakukan pada cedera avulsi tendon, di mana tendon terlepas sepenuhnya dari tulang.

cedera avulsi hamstring

Sumber gambar: www.orthogate.org

Robekan pada pelvis (avulsi tendon proksimal) lebih sering dibandingkan robekan pada tulang betis (avulsi tendon distal).

Pembedahan juga diperlukan untuk mengatasi robekan otot total.

Rehabilitasi

Setelah pembedahan, tungkai tidak boleh diberikan beban. Selain tongkat sebagai alat bantu berjalan, diperlukan brace atau penyangga agar otot hamstring tetap dalam posisi rileks.

Rehabilitasi biasanya memerlukan waktu selama enam bulan pada perbaikan hamstring proksimal, sedangkan pada perbaikan hamstring distal diperlukan waktu sekitar tiga bulan sebelum dapat kembali melakukan aktivitas atletik.

Terapi PRP

Platelet-rich plasma (PRP) saat ini sedang diteliti efektivitasnya dalam mempercepat penyembuhan cedera hamstring.

(Untuk informasi lebih lanjut mengenai terapi PRP, Anda dapat membaca dalam artikel: PRP sebagai Solusi untuk Masalah Otot, Tulang dan Sendi).

Dapatkah Cedera Hamstring Dicegah?

Cedera hamstring tidak dapat dicegah sepenuhnya, tetapi risiko cedera dapat dikurangi dengan memperhatikan prinsip kekuatan dan fleksibilitas otot.

Kekuatan optimal otot hamstring setidaknya setengah dari otot quadriceps, dan ketidakseimbangan antara kekuatan otot tungkai kanan dan kiri harus seminimal mungkin.

Bila diperlukan, latihan beban dapat dilakukan untuk mencapai kekuatan dan keseimbangan otot.

Untuk mencegah cedera kembali terulang, pastikan Anda mengikuti petunjuk terapi yang diberikan dokter.

Jangan terburu-buru kembali beraktivitas atau berolahraga sebelum dokter Anda mengizinkan. Cedera berulang dapat meningkatkan risiko kerusakan permanen.

Nutrisi seimbang dan cairan yang mencukupi sangat penting untuk menghindari dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

Dehidrasi dapat menyebabkan kram otot, yang meningkatkan risiko cedera otot. Berat badan berlebihan juga meningkatkan risiko cedera otot di ekstremitas bawah. 

 

 

 

Referensi:

  • https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/hamstring-muscle-injuries
  • https://www.medicinenet.com/hamstring_injury/article.htm
  • https://www.nhs.uk/conditions/hamstring-injury/
  • https://www.wrightpt.com (Gambar cover)

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561

Artikel lainnya