Saat hamil, banyak terjadi perubahan pada tubuh. Perubahan ini (terutama pada trimester pertama dan trimester ketiga) terkadang membuat ibu hamil menjadi takut atau tidak mampu berolahraga seperti sebelum hamil.
Semakin aktif dan bugar Anda saat hamil, semakin mudah bagi Anda untuk beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh. Olahraga teratur juga membantu Anda melewati persalinan dan kembali seperti sebelum hamil.
Olahraga tidak berbahaya bagi bayi dalam kandungan. Ada beberapa bukti penelitian yang menyebutkan bahwa wanita hamil yang aktif akan lebih sedikit mengalami masalah pada kehamilan lanjut dan saat bersalin.
Lakukan aktivitas sehari-hari atau olahraga seperti biasa, selama Anda merasa nyaman.
Lalu, olahraga seperti apa yang boleh dilakukan ibu hamil? Kapan ibu hamil sebaiknya tidak berolahraga berat?
Simak penjelasannya berikut ini.
Tubuh banyak mengalami perubahan saat hamil, diantaranya:
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), olahraga selama hamil dapat menurunkan:
Selain itu, olahraga juga dapat bermanfaat untuk:
Idealnya, wanita hamil melakukan olahraga aerobik dengan intensitas sedang setidaknya 150 menit per minggu.
Olahraga aerobik adalah ketika kita menggerakkan otot-otot besar tubuh (misalnya otot tungkai atas dan bawah) dengan irama. Intensitas sedang berarti gerakan yang dilakukan dapat menaikkan denyut jantung dan menyebabkan kita berkeringat. Contohnya adalah jalan cepat dan berkebun.
Anda dapat membagi waktu 150 menit menjadi 5 hari (30 menit sehari), atau membaginya kembali menjadi 10 menit 5 kali sehari.
Bila Anda sebelumnya tidak pernah berolahraga dengan teratur, mulailah dengan perlahan dan secara bertahap tingkatkan aktivitas Anda.
Bila sebelum hamil Anda rajin berolahraga, Anda bisa tetap melakukan olahraga, tetapi konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.
Sebagai aturan umum, Anda harus tetap dapat berkomunikasi selama berolahraga, lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan lakukan pendinginan setelahnya.
Bila Anda mengikuti olahraga khusus ibu hamil, pastikan instruktur atau pengajarnya sudah tersertifikasi.
Sebagian besar ibu hamil trimester pertama mengalami ‘morning sickness’ sehingga olahraga sepertinya menjadi hal yang sulit untuk dilakukan.
Bila memungkinkan, Anda dapat tetap melakukan olahraga rutin, atau setidaknya tetap melakukan aktivitas yang melatih kardiovaskular setidaknya 150 menit seminggu.
Banyak ibu hamil mengatakan, trimester kedua adalah saat-saat yang menyenangkan karena sudah tidak merasakan ‘morning sickness’. Bagi Anda yang mampu, Anda dapat melanjutkan kembali rutinitas berolahraga Anda.
Akan tetapi, ada beberapa aktivitas olahraga yang sebaiknya Anda hindari, misalnya olahraga yang melibatkan gerakan melompat, berlari, keseimbangan, atau melelahkan.
Anda bisa menambahkan gerakan squat, incline pushups, dan latihan kekuatan yang terutama memfokuskan bagian paha dalam dan bokong.
Ketika perut sudah sangat membesar, Anda dapat memfokuskan pada aktivitas kardiovaskular dan menjaga mobilitas dan kekuatan abdomen dengan melakukan olahraga berikut:
Latihan kekuatan lainnya yang dapat dilakukan selama trimester ketiga yaitu:
Contoh Olahraga untuk ibu Hamil yang Aman; Wall Pushups
Sumber gambar:www.dailymail.co.uk
Sumber gambar: www.spotebi.com
Semakin besar janin, lengkungan di punggung bawah meningkat dan dapat menyebabkan sakit punggung. Latihan berikut ini dapat menguatkan otot-otot perut dan dapat mengurangi sakit punggung, yang dapat menjadi masalah dalam kehamilan:
Latihan dasar panggul membantu menguatkan otot-otot dasar panggul, yang sangat meregang saat hamil dan melahirkan.
Dasar panggul terdiri dari otot-otot yang meregang seperti kasur gantung yang membentang dari tulang pubis di bagian depan dan ujung tulang belakang dibagian belakang.
Bila otot-otot panggul Anda lemah, air seni dapat keluar ketika Anda batuk, bersin, atau mengedan. Hal ini disebut dengan stress inkontinensia yang sering terjadi bahkan hingga setelah melahirkan.
Otot-otot dasar panggul dapat dilatih dengan latihan dasar panggul, untuk membantu mengurangi atau menghindari stress inkontinensia setelah hamil.
Semua ibu hamil sebaiknya melakukan latihan dasar panggul, meskipun Anda masih muda dan tidak menderita stress inkontinensia.
- Jangan berbaring telentang untuk waktu yang lama, terutama setelah kehamilan 16 minggu karena berat rahim dapat menekan pembuluh darah utama yang membawa darah kembali ke jantung, hal ini dapat membuat Anda ingin pingsan.
- Jangan melakukan olahraga kontak yang membuat Anda berisiko terkena pukulan atau tendangan, misalnya kickboxing, judo, dll.
- Jangan lakukan scuba diving, karea bayi tidak memiliki perlindungan terhadap dekompresi dan embolisme gas (adanya gelembung gas di aliran darah).
- Jangan berolahraga di ketinggian lebih dari 2.500 meter di atas permukaan laut untuk menghindari risiko altitude sickness.
Selain itu, ibu hamil dengan kondisi atau komplikasi berikut ini sebaiknya tidak melakukan olahraga terutama olahraga berat:
Sebaiknya bila Anda hamil dan ingin berolahraga, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk memastikan olahraga yang Anda lakukan aman untuk kehamilan Anda.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561