PROLOTERAPI, TEKNIK PENGOBATAN TERKINI UNTUK MENGATASI MASALAH OTOT, TULANG DAN SENDI

Kamis, 24 Maret 2016
Flex Free
Kamis, 24 Maret 2016
Flex Free

Proloterapi: Injeksi Gula untuk Memperbaiki Kerusakan Otot-Tulang-Sendi Anda.

Apakah itu proloterapi?

Injeksi proloterapi adalah salah satu tindakan yang kami lakukan untuk mengatasi masalah di otot, sendi, tendon serta ligamen. Injeksi proloterapi bukan sekedar menghilangkan nyeri atau menghilangkan radang, tetapi bertujuan menumbuhkan, menguatkan kembali serta menstabilkan sendi.

Proloterapi gabungan dari kata proliferasi dan terapi. Proliferasi artinya sel-sel tubuh berkembang-biak atau bertambah banyak lagi secara cepat. Sel--sel tubuh yang rusak digantikan oleh banyak sel-sel baru. Tumbuh baru kembali.

 

Mengapa injeksi Proloterapi itu penting?

Karena sebagian besar nyeri otot-sendi bukan akibat radang, tetapi akibat kerusakan jaringan. Jaringan otot, tendon, ligament yang rusak seharusnya sembuh sendiri dalam kurang dari 1 bulan. Jika sudah lebih dari 1-3 bulan anda masih merasakan nyeri hilang timbul di jaringan yang cedera atau rusak, artinya jaringan tersebut gagal untuk sembuh sendiri.

Jaringan yang gagal sembuh itu harus dirangsang untuk sembuh kembali: Tumbuh kembali. Cara yang efektif adalah dengan injeksi proloterapi.

 

Apa saja jenis injeksi Proloterapi itu?

Injeksi yang bersifat proliferasi (menumbuhkan kembali) dapat berupa:

  1. Injeksi gula (dekstrosa). Gula yang digunakan adalah gula steril untuk infus. Biasanya jika orang mengatakan injeksi proloterapi maka yang dimaksud adalah injeksi proloterapi dekstrosa.
  2. Injeksi PRP (platelet rich plasma). Injeksi PRP ini menggunakan darah anda yang diambil, diputar sehingga terpisah trombosit-nya. Konsentrat trombosit yang mengandung zat-zat perangsang pertumbuhan ini disuntikkan ke jaringan yang rusak.
  3. Injeksi stem-cell (sel punca). Sel punca ini adalah sel-sel yang bisa berubah menjadi dan menggantikan sel-sel yang rusak, selain mengeluarkan zat-zat yang memicu pertumbuhan jaringan rusak.
  4. Injeksi secretome. Secretome adalah zat-zat yang dihasilkan stem-cell yang berfungsi memicu pertumbuhan jaringan rusak dan mengurangi peradangan.

Semua zat yang digunakan diatas memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kemampuan stem-cell memicu pertumbuhan lebih kuat dari PRP, sedangkan PRP lebih kuat dari proloterapi dekstrosa.

Tetapi volume cairan stem-cell dan PRP yang digunakan dalam satu kali injeksi biasanya terbatas/sedikit, sedangkan volume injeksi proloterapi dekstrosa bisa tidak terbatas. Hal ini penting karena pada injeksi sendi dengan proloterapi dekstrosa, yang diinjeksi bukan hanya satu titik yang nyeri saja, tetapi dilakukan pada banyak titik dalam satu sendi (nanti akan dijelaskan mengapa harus diinjeksi banyak titik).

Salah satu kelebihan proloterapi dekstrosa adalah harga cairan dekstrosa yang sangat murah (puluhan ribu rupiah) dibandingkan cairan PRP (ratusan ribu sampai jutaan rupiah) yang jauh lebih mahal, apalagi stem-cell yang sangat mahal (bisa puluhan juta).

Dalam praktek sehari-hari, injeksi proloterapi dekstrosa, PRP, stem-cell, secretome dapat digunakan dalam bentuk kombinasi pada waktu bersamaan.

Berikutnya akan dijelaskan mengenai injeksi proloterapi yang paling sering digunakan yaitu proloterapi berbahan dekstrosa (gula). Injeksi gula ini digunakan untuk otot-tulang-sendi.

 

Injeksi gula? Bukankah gula itu jahat?

Tidak semua gula itu jahat. Gula yang anda minum atau makan secara berlebihan bisa berbahaya bagi tubuh anda.

Gula yang diinjeksikan pada proloterapi tidak meningkatkan kadar gula tubuh. Bahkan injeksi proloterapi dekstrosa bisa dilakukan pada  pasien diabetes mellitus selama kadar gula darah terkontrol dengan cukup baik.

Gula yang disuntikkan adalah gula berkadar hipertonik, artinya konsentrasi lebih dari 10%. Gula hipertonik tersebut pada jaringan tubuh akan memicu pecahnya beberapa sel-sel tubuh. Sel-sel tubuh yang pecah akan dikira sebagai adanya cedera baru di lokasi injeksi. Tubuh akan bereaksi dengan menimbulkan radang ringan.

 

Kenapa membuat timbulnya radang? Bukankah radang berbahaya dan harus dihilangkan?

Pada penyakit-penyakit yang menimbulkan radang berat yang tidak normal, seperti pada radang sendi rematik, radang memang harus dihilangkan. Bisa dengan obat minum, injeksi dan sebagainya.

Jika anda mengalami cedera otot dan sendi, segera sesudahnya dapat timbul nyeri, bengkak dan kemerahan. Itulah radang. Radang adalah mekanisme awal tubuh untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memulai proses perbaikan. Radang berfungsi membersihkan sel-sel tubuh yang rusak. Jadi tidak semua radang itu jahat, ada radang yang berguna.

Radang setelah cedera berlangsung kurang lebih beberapa hari sampai seminggu. Setelah radang selesai, tubuh melanjutkan proses perbaikan dengan memulai proses deposit sel-sel bahkan baku pembentuk jaringan baru. Kemudoan diikuti proses-proses selanjutnya sehingga jaringan yang cedera menjadi sembuh seperti sebelum cedera.

Kadang proses penyembuhan ini tidak berjalan 100% atau berhenti di tengah jalan. Akibatnya bagian otot-sendi yang ‘gagal sembuh’ itu menjadi lemah, kendur, nyeri dan rentan cedera kembali.

Proloterapi dekstrosa berfungsi memicu perbaikan kembali jaringan yang rusak itu dengan menimbulkan radang ringan. Jadi tubuh mengira ada cedera baru dan tubuh memulai kembali proses pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang sebelumnya tidak berjalan 100%.

Radang yang timbul setelah injeksi proloterapi berupa radang ringan. Biasanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman atau pegal di area bekas injeksi. Anda masih tetap dapat beraktifitas sehari-hari dan bekerja seperti biasa, walau anda harus menghindari aktifitas berat atau olahraga dengan menggerakan sendi yang baru diinjeksi.

Pada penyakit apa saja diperlukan Injeksi Proloterapi Dekstrosa?

Injeksi proloterapi dekstrosa digunakan pada nyeri otot, sendi, tendon, ligamen, dan sebagainya yang telah berlangsung lebih dari 1-3 bulan dan tidak kunjung baik.

Proloterapi banyak digunakan pada masalah-masalah seperti:

  • Cedera olahraga.
  • Cedera otot-sendi akibat pekerjaan.
  • Nyeri sendi akibat penuaan, seperti misalnya osteoarthritis lutut.
  • Nyeri punggung atas dan punggung bawah.
  • Saraf terjepit, dan sebagainya.

 

Apa yang harus dilakukan sebelum injeksi Proloterapi?

Hal yang paling penting sebelum injeksi proloterapi adalah anda sebaiknya menghentikan konsumsi obat anti nyeri yang jenisnya anti peradangan selama 3-4 hari sebelum injeksi.

Proloterapi memicu timbulnya radang ringan sebagai proses awal pertumbuhan kembali. Jika minum obat nyeri jenis anti radang, dapat mengurangi efektifitas injeksi proloterapi yang dilakukan.

 

Bagaimana proses injeksi Proloterapi Dekstrosa?

Injeksi proloterapi dekstrosa sama seperti injeksi lainnya, hanya saja pada proloterapi dekstrosa injeksi dilakukan pada beberapa titik di satu sendi. Tidak hanya satu titik di lokasi nyeri atau lokasi yang cedera seperti injeksi lainnya.

Tujuan proloterapi dekstrosa bukan hanya menghilangkan nyeri atau menumbuhkan tendon dan ligamen yang cedera saja. Tujuan utamanya adalah menstabilkan sendi. Sendi yang tidak stabil menjadi biang keladi dari kerusakan-kerusakan struktur sendi, seperti kerusakan di tendon, otot, meniscus (bantalan) atau di tulang rawan sendi.

Kestabilan sendi, selain oleh otot, terutama disangga oleh ligament yang kokoh dan kuat. Jika ligamen kendur atau longgar, sendi menjadi tidak stabil. Ligamen yang kendur dikuatkan dengan injeksi proloterapi dekstrosa. Yang diinjeksi bukan hanya ligamen yang nyeri, tetapi hampir seluruh ligament pada sendi tersebut agar sendi menjadi stabil. Jika ligamen tidak dibikin kuat dan sendi tetap tidak stabil, cedera dan kerusakan akan terjadi lagi berulang-ulang.

 

Apakah injeksi Proloterapi Dekstrosa harus diulang?

Ya, injeksi proloterapi dekstrosa harus diulang beberapa kali, biasanya antara 3-6 kali. Injeksi biasanya dilakukan sebulan sekali (tiap 3-7 minggu).

Setelah 1-2 kali injeksi nyeri di sendi atau di jaringan, kadang nyeri hilang atau berkurang jauh. Tetapi proses perbaikan jaringan belum baik 100%, sehingga sebaiknya injeksi proloterapi tetap dilanjutkan.

 

Apa yang harus dilakukan setelah injeksi Proloterapi?

Setelah injeksi proloterapi, pada beberapa pasien (tidak semua) dapat timbul reaksi radang ringan selama 1-3 hari (jarang bisa sampai 1 minggu). Biasanya berupa rasa pegal dan tidak nyaman di lokasi injeksi. Persis seperti reaksi pasca vaksinasi, hanya saja tidak diseluruh tubuh seperti vaksinasi tetapi hanya di lokasi injeksi.

Biasanya saat fase radang anda masih dapat melakukan kegiatan sehari-hari di rumah atau bekerja normal. Tetapi sebaiknya menghindari aktifitas berat atau olahraga dengan menggerakkan sendi yang diinjeksi proloterapi. Misalnya yang diinjeksi sendi siku atau bahu anda, berarti anda masih bisa jogging atau jalan pagi selama fase radang karena tidak menggunakan sendi siku atau bahu anda.

Anda juga harus menghentikan konsumsi obat anti nyeri yang berupa obat anti radang. Jika membutuhkan anti nyeri, anda dapat mengkonsumsi obat nyeri yang bukan anti radang seperti paracetamol 1000mg (dua tablet 500mg) 1-3 kali sehari. Jika paracetamol tidak mempan, dapat kombinasikan dengan obat anti nyeri jenis opioid, tetapi harus dengan resep dokter.

 

Apa yang harus saya konsumsi selama melakukan injeksi Proloterapi?

Yang paling penting adalah nutrisi sehari-hari yang cukup dengan gizi seimbang. Lebih baik lagi jika anda bisa mengkonsumsi zat-zat yang penting untuk pertumbuhan jaringan baru seperti:

  • Vitamin C.
  • Magnesium.
  • Zinc.
  • Glutathione.
  • L-arginine.
  • Curcumin.

 

Jika anda mengalami:

  • Cedera olahraga terus berulang,
  • Nyeri akibat penuaan sendi divonis harus operasi,
  • Nyeri punggung bawah sudah difisioterapi berulang kali,
  • Saraf terjepit di punggung bawah atau di pergelangan tangan,
  • Nyeri-nyeri lain yang tidak kunjung baik,

mungkin sudah saatnya anda mendapatkan injeksi proloterapi.

Anda dapat berkunjung ke Klinik Flex-free, bertemu dokter spesialis kedokteran fisik & rehabilitasi, ahli otot-tulang-sendi, cedera olahraga dan saraf terjepit. Dokter ahli di Flex-free akan memeriksa, menentukan diagnosa yang akurat dan menentukan terapi medis yang terbaik untuk anda.

 

Berapa biaya Prolotherapy?

Biaya injeksi Proloterapi Dextrosa tergantung tingkat kesulitan dan jumlah sendi yang diinjeksi.

Biaya mulai Rp  550.000,- * (biaya injeksi sendi besar)

 

(*) Informasi lebih lanjut dapat ditanyakan ke Klinik Flex-Free terdekat dengan WA atau Telp dengan menekan nomor yang ada dibawah


Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561