Apa Saja Olahraga Untuk Autoimun yang Aman?

Rabu, 23 Agustus 2023
Flex Free
Rabu, 23 Agustus 2023
Flex Free

Seringkali kita mendengar kondisi autoimun mengenai seseorang seperti lupus dan rematik (artritis rheumatoid) yang menimbulkan masalah terutama pada otot, tulang dan sendi.

Kondisi ini seringkali menimbulkan nyeri yang hebat dan berujung pada kecacatan yang akan amat membatasi aktivitas dan produktivitas, tetapi meskipun seseorang mengidap penyakit autoimun, bukan berarti tidak dapat hidup aktif dan sehat.

Artikel berikut ini akan membahas mengenai olahraga yang aman dan dapat dilakukan oleh seseorang dengan penyakit autoimun.

Apa itu penyakit autoimun?

Autoimun dapat diartikan sebagai suatu kondisi di mana sistem imun (pertahanan tubuh) seseorang menyerang tubuhnya sendiri. Kondisi autoimun semakin banyak dijumpai di khalayak umum karena perubahan gaya hidup dan polusi yang dapat mencetuskan perubahan dan mutasi genetik yang berujung pada munculnya kondisi autoimun.

Beberapa penyakit autoimun yang banyak dijumpai dan mungkin terdengar lazim di masyarakat adalah lupus (systemic lupus erythematosus/SLE) dan rematik (artritis rheumatoid).

Lupus biasa menyerang banyak organ sekaligus, mulai dari mata, kulit, jantung, selaput pembungkus paru, ginjal dan sendi. Seseorang yang mengalami lupus akan bergejala yang tampak pada organ-organ tersebut seperti kemerahan pada kulit, radang selaput jantung, gagal ginjal, masalah penglihatan, serta nyeri pada sendi.

Pada artritis rheumatoid, kondisi yang muncul lebih kepada masalah persendian. Artritis rheumatoid dapat menyerang beberapa sendi sekaligus, tetapi lebih sering mengenai jari-jari, pergelangan tangan, siku, lutut, dan tulang belakang terutama pada bagian leher.

Penyakit autoimun dapat menimbulkan kecacatan yang nyata seperti perubahan bentuk sendi, kelelahan yang hebat karena gangguan sistem jantung dan pembuluh darah, gagal ginjal, dan munculnya suatu efusi (rembesan cairan) ke dalam selaput pembungkus paru (pleura).

Kondisi-kondisi ini akan berujung pada ketidakmampuan seseorang menjalani aktivitas, baik olahraga, rekreasional, sampai ke kehidupan sehari-hari. Hal ini akan kemudian memperberat kecacatan yang terjadi dan siklus yang sama akan berulang.

Apa saja olahraga untuk autoimun yang aman?

Seorang penderita autoimun berhak dan harus menjalani hidup yang aktif. Kecacatan yang muncul dan gejala yang masih dirasakan pasien harus menjadi pertimbangan saat hendak menjalani suatu aktivitas.

Kecacatan pada sistem otot tulang dan sendi akan membatasi aktivitas yang dapat dilakukan serta penurunan kapasitas jantung dan paru akan sangat mengurangi kemampuan seseorang melakukan aktivitas.

Dengan dua hal yang pasti terjadi ini, maka olahraga yang dilakukan harus menganut prinsip ‘start low go slow’ atau mulai dengan olahraga ringan dan perlahan-lahan ditingkatkan.

Olahraga untuk autoimun yang aman seharusnya tidak mencetuskan atau memperparah kecacatan. Pada penderita artritis rheumatoid, kecacatan pada jari-jari tangan akan menjadi penyulit bagi olahraga yang memerlukan genggaman yang kuat seperti kasti, tenis, baseball, dan golf.

Selain itu, genggaman kuat yang dilakukan dengan tangan yang mengalami kecacatan akan memperbesar kemungkinan terjadinya cedera akut seperti robekan ligamen atau urat tendon otot tangan.

Olahraga juga tidak boleh dilakukan saat penderita autoimun sedang mengalami ‘flare’ atau kambuh.

Hindari aktivitas yang tidak esensial saat seorang penderita autoimun mengalami nyeri sendi dan tanda-tanda radang pada sendi (kemerahan, bengkak, sakit, dan teraba hangat). Kondisi flare pada autoimun memerlukan penanganan segera dan kemungkinan rawat inap.

Olahraga yang dapat dilakukan oleh penderita autoimun adalah yang tidak memberikan beban berlebihan pada sendi seperti berenang, sepeda statis (tanpa beban tanjakan), tai chi, dan yoga.

Hindari berenang pada air kolam yang terlalu dingin karena suhu rendah dapat mencetuskan vasokonstriksi (pengecilan diameter pembuluh darah) dan mencetuskan nyeri, tapi suhu rendah sendiri tidak akan menimbulkan rematik seperti yang lazim dipercaya awam.

Bagaimana mencegah cedera pada olahraga untuk autoimun?

Olahraga untuk autoimun sendiri tidak boleh dimulai dan diakhiri secara mendadak dan harus dimulai dengan pemanasan (warming-up) dan diakhiri dengan pendinginan (cooling-down).

Memulai olahraga secara mendadak akan dapat memengaruhi kerja jantung, yang dapat disertai pingsan. Penghentian olahraga secara tiba-tiba pun dapat mencetuskan tekanan darah yang terlalu rendah terlalu cepat, sehingga kadar oksigen darah ke otak akan turun cepat, yang juga dapat timbul sebagai pingsan.

Olahraga yang terlalu berat dan terlalu cepat pun dapat menimbulkan kelelahan dan nyeri otot, yang tentunya akan menunda sesi olahraga berikutnya, sehingga efek positif dari olahraga tidak dapat tercapai.

Nyeri pasca-olahraga pun harus dibedakan antara ‘nyeri baik’ dan ‘nyeri buruk’.

Nyeri yang buruk sesudah olahraga biasa disebabkan oleh gerakan yang terlalu cepat atau beban yang terlalu berat, dan ditambah oleh kondisi tubuh yang belum beradaptasi terhadap aktivitas berat tersebut.

Nyeri yang buruk biasanya disertai gejala seperti sensasi menjalar, gejala jepitan saraf seperti kesemutan dan baal, sampai hilangnya fungsi otot yang nyeri seperti pada robekan tendon.

Apa yang harus saya lakukan bila saya mengalami cedera olahraga?

Yang dapat dilakukan pertama kali adalah penanganan dengan prinsip PRICE yaitu:

  • protection; lindungi bagian yang cedera dari cedera lain, seperti menggunakan alat pelindung, atau hentikan aktivitas yang menimbulkan cedera dan nyeri
  • rest; istirahatkan bagian yang cedera, bahkan dari aktivitas sehari-hari untuk sementara waktu
  • ice; kompres es pada bagian yang cedera. Kompres dingin akan mencegah pembengkakan yang akan lebih membatasi pergerakan, dan mengurangi nyeri
  • compression; gunakan balut dan bebat untuk mengurangi pembengkakan bila diperlukan
  • elevation; angkat daerah yang cedera sampai lebih tinggi dari jantung kita saat berbaring, bertujuan untuk mengurangi pembengkakan

Apabila penanganan awal dengan prinsip PRICE ini tidak berhasil mengurangi gejala nyeri atau bahkan apabila rasa nyeri di pergelangan kaki dirasa memberat, segera konsultasikan ke dokter. 

Cedera pada sistem muskuloskeletal pada penderita autoimun dapat memiliki efek yang lebih berat dibandingkan pada orang sehat. Masalah pada sistem otot tulang dan sendi yang terjadi dapat diperparah atau memperparah cedera yang terjadi.

Kelonggaran pada urat ligamen dan tendon otot dapat berujung pada robekan struktur tersebut dan disusul dengan patah tulang dan lepasnya sendi dari kapsulnya dan karena proses peradangan yang terus berlanjut, pemulihan dari cedera yang terjadi akan sulit untuk menyembuh dengan baik dan akan menjadi penyulit yang lain.

 

Untuk keterangan dan informasi lebih lanjut, hubungi Klinik Flex Free agar Anda bebas beraktivitas, bebas berkarya, dan bebas nyeri setiap hari.

  • Klinik Flex Free Jakarta: Ruko Italian Walk, Jl. Boulevard Bar. Raya No.19, RT.18/RW.8, West Kelapa Gading, Kelapa Gading, North Jakarta City, Jakarta 14240; telepon (021) 29364016
  • Klinik Flex Free Bandung: Jalan Terusan Pasir Koja No.153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat 40424; telepon (022) 20580806
  • Klinik Flex Free Jakarta Selatan: The Bellezza Shopping Arcade, lantai dasar unit SA58-60 (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau no. 34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12210; telepon (021) 25675561

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561