Menjaga kebugaran dikaitkan dengan berolahraga dengan teratur. Menjaga kebugaran tidak hanya bagi orang dewasa, anak-anak juga perlu diperhatikan kebugarannya.
Olahraga untuk anak-anak berbeda dengan olahraga orang dewasa. Olahraga untuk anak bisa dilakukan dengan permainan dan aktif secara fisik.
Anak-anak harus aktif secara fisik setidaknya 35–60 menit sehari. Bila kurang dari itu, anak akan kehilangan kesempatan untuk memiliki tulang yang kuat yang diperlukan saat dewasa.
Ukuran dan kekuatan tulang berkembang selama masa kanak-kanak. Massa tulang yang berkembang selama massa kanak-kanak akan membantu menentukan sehatnya tulang sepanjang hidup nantinya.
Selain tulang dan otot yang kuat, olahraga atau aktif secara fisik dapat membuat anak memiliki:
Ada beberapa hal yang harus termasuk dalam aktivitas fisik anak, yaitu:
Ketahanan anak berkembang bila anak secara teratur melakukan aktivitas aerobik. Aktivitas aerobik akan menggerakkan otot besar, membuat jantung berdenyut lebih cepat, dan bernapas lebih kuat.
Contoh aktivitas yang dapat meningkatkan daya tahan anak misalnya bersepeda, bermain bola basket, sepak bola, berenang, berjalan kaki, jogging, dan berlari.
Latihan kekuatan anak tidak berarti anak harus latihan mengangkat beban. Anak yang lebih kecil dapat menaiki tangga, melompat, atau berlari, sedangkan anak yang lebih besar dapat melakukan push up, atau sit up.
Latihan fleksibilitas membuat otot dan sendi membengkok dan bergerak lebih mudah. Anak memiliki banyak kesempatan untuk melatih fleksibilitasnya dari aktivitas sehari-hari seperti menjangkau mainan yang lebih jauh, menari, atau berlatih bela diri, dan lainnya.
Masa kanak-kanak adalah waktu yang penting untuk memulai kebiasaan diet sehat yang mendukung kesehatan tulang. Kalsium adalah bahan penting dari tulang yang sehat. Kurang konsumsi kalsium saat masa pertumbuhan dapat menyebabkan penyakit osteoporosis di usia lanjut nantinya.
Anak-anak dapat menghindari osteoporosis dengan ‘menabung’ kalsium setidaknya 1.300mg per hari. Kalisum bisa didapatkan dari produk susu dan sayuran berwarna hijau tua seperti bayam dan brokoli.
Memulai sesuatu adalah langkah yang sulit dilakukan, termasuk merencanakan latihan untuk anak. Beberapa tips berikut ini dapat Anda ikuti untuk lebih memudahkan anak aktif secara fisik:
Jumlah aktivitas fisik yang diperlukan bergantung pada usia anak. Akan tetapi Anda tidak perlu khawatir anak Anda tidak memenuhinya, karena bila anak cukup bermain sepanjang hari maka anak Anda mungkin sudah memenuhi kebutuhan aktivitasnya dalam sehari.
Usia 3–5 tahun
Usia 6–17 tahun
Dalam skala 0 sampai 10, duduk bernilai 0, dan aktivitas dengan intensitas tertinggi adalah 10, sedangkan aktivitas dengan intensitas sedang bernilai 5 atau 6.
Ketika anak melakukan aktivitas dengan intensitas sedang, jantungnya berdenyut lebih cepat, dan napas mereka akan lebih berat dibandingkan saat sedang istirahat atau duduk.
Aktivitas dengan intensitas berat bernilai 7 atau 8. Ketika anak melakukan aktivitas dengan intensitas berat, jantung berdenyut lebih cepat dari normal dan napasnya juga akan lebih berat dari normal.
Contoh aktivitas aerobik dengan intensitas sedang adalah saat anak berjalan kaki ke sekolah. Saat anak berlari, atau berkejaran dengan teman-temannya, anak sedang melakukan aktivitas dengan intensitas berat.
Referensi:
Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.
Klinik Flex-Free Jakarta Utara
Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421Klinik Flex-Free Bandung
Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806Klinik Flex-Free Jakarta Selatan
The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561