Mencegah Masalah Muskuloskeletal di Lingkungan Kerja dengan Ergonomi

Rabu, 27 September 2023
Flex Free
Rabu, 27 September 2023
Flex Free

Apa itu Ergonomi?

Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan hubungannya dengan pekerjaan yang dilakukan. Menurut Occupational Safety and Helath Administration (OSHA) (2010), ergonomi adalah penerapan dalam mendesain peralatan dan pekerjaan sesuai dengan kapasitas manusianya.

Ergonomi merancang pekerjaan agar sesuai dengan pekerja, sehingga pekerjaan yang dilakukan lebih aman dan lebih efisien dan pekerja lebih nyaman dan produktivitas dapat meningkat.

Pada ergonomi di lingkungan kerja, aspek fisik dan lingkungan pekerjaan dipertimbangkan. Aspek fisik termasuk melihat dampak pekerjaan pada otot, sendi dan saraf. Aspek lingkungan misalnya pencahayaan, suhu dan suara yang dapat mempengaruhi pendengaran, penglihatan dan kenyamanan dan kesehatan secara umum.

Mengapa Ergonomi itu Penting?

Ergonomi penting karena ketika bekerja dengan postur tubuh yang tidak benar, suhu yang ekstrim, atau gerakan yang berulang-ulang, akan berdampak buruk pada sistem muskuloskeletal.

Tubuh akan mudah lelah, tidak nyaman, terasa sakit, yang merupakan tanda-tanda awal masalah muskuloskeletal.

Ergonomi yang baik dapat membantu produktivitas dan kualitas kerja. Kepuasan pekerja secara umum juga meningkat bila lingkungan kerja nyaman, sehingga angka ketidakhadiran dapat menurun.

Penelitian menunjukkan, cedera berkaitan dengan pekerjaan yang paling sering adalah sakit punggung bawah. Dengan menerapkan ergonomi yang baik, faktor-faktor risiko penyebab gangguan muskuloskeletal akan menurun.

Apa itu Penyakit Muskuloskeletal?

masalah muskuloskeletal karena pekerjaan

Sumber gambar: hsseworld.com

Penyakit muskuloskeletal adalah kondisi yang mempengaruhi otot, sendi, tendon, ligamen, dan saraf. Penyakit muskuloskeletal dapat berkembang seiring waktu atau dapat terjadi dengan cepat akibat beban yang berlebihan.  

Masalah Muskuloskeletal Berkaitan dengan Pekerjaan

Masalah muskuloskeletal tidak termasuk gangguan yang terjadi akibat terjatuh, tersandung, atau semacamnya.

Beberapa contoh masalah muskuloskeletal berkaitan dengan pekerjaan misalnya otot yang terkilir, teregang, robek, sakit punggung, carpal tunnel syndrome, hernia.

  1. Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Carpal tunnel syndrome adalah kondisi di mana saraf Medianus di pergelangan tangan terjepit, sehingga muncul gejala baal, kesemutan, kelemahan, atau pengecilan otot di tangan dan jari.

  1. Cedera Punggung dan Sakit Punggung

Keluhan punggung adalah salah satu alasan terbanyak pasien datang memeriksakan diri ke dokter. Sebanyak 5–10% pasien akan mengalami sakit punggung kronis.

Berdasarkan data dari penelitian, sakit punggung bawah berkaitan dengan pekerjaan dapat dikurangi dengan:

  • engineering control (perancangan tempat kerja ergonomis)
  • administrative control (secara spesifik menyesuaikan jadwal dan beban kerja)
  • program yang dirancang untuk memodifikasi faktor-faktor individu, misalnya olahraga bagi karyawan
  • kombinasi dari ketiganya
  1. Arthritis

Pekerjaan tertentu berkaitan dengan meningkatnya angka kejadian arthritis, terutama osteoarthritis (paling sering OA lutut dan/atau panggul). Pekerjaan ini antara lain pertambangan, konstruksi, pertanian, dan sektor industri pelayanan.

Gambaran dari pekerjan-pekerjaan tersebut adalah memerlukan tenaga fisik yang berat, mengangkat atau membawa beban berat, terpapar getaran, risiko tinggi mengalami cedera sendi atau jaringan, dan bekerja dengan postur tubuh yang tidak benar atau dipaksakan (misalnya harus berlutut atau merangkak) dalam waktu yang lama.

Diagnosis awal dan penanganan arthritis yang tepat dapat membantu mengurangi gejala nyeri, memperbaiki fungsi, menjaga produktivitas dan mengurangi biaya perawatan kesehatan para penderita arthritis.

Bagaimana Cara Mencegah Masalah Muskuloskeletal di Kantor?

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan masalah muskuloskeletal di lingkungan kerja, yang harus diperhatikan, yaitu:

pekerjaan yang membebani otot, tulang dan sendi

Sumber gambar: www.mdpi.com

  • tenaga yang dikeluarkan
  • berat beban yang harus dibawa
  • gerakan menarik atau mendorong
  • gerakan menggenggam
  • gerakan berulang
  • suhu yang ekstrim
  • postur tubuh yang tidak benar dalam waktu lama

Pekerjaan dapat menyebabkan masalah muskuloskeletal bila dilakukan terus menerus dalam waktu lama, sangat intens, dan ada kombinasi dari berbagai faktor risiko yang disebutkan di atas.

Memperhatikan Postur Tubuh

Postur tubuh yang tidak benar saat bekerja terkadang tidak disadari karena sudah menjadi kebiasaan.

  • atur kursi sebelum memulai bekerja dan ulangi setelah waktu istirahat
  • atur tempat duduk atau tempat kerja sehingga Anda dapat dengan mudah meraih benda-benda yang diperlukan

postur tubuh yang baik

  • atur komputer sehingga Anda dapat menatap sepertiga bagian atas monitor untuk menghindari menunduk atau mendongak. Gunakan buku atau benda lain untuk mengganjal bila diperlukan
  • gunakan bantal khusus punggung untuk menopang punggung Anda bila kursi tidak dapat diatur

Mengurangi Risiko Cedera atau Masalah Muskuloskeletal

Beberapa tindakan sederhana yang tidak memerlukan biaya dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya masalah muskuloskeletal, misalnya:

  • mengatur posisi atau tata letak meja kerja dan benda-benda yang diperlukan sesuai dengan bentuk tubuh.
  • meletakkan dokumen atau catatan yang diperlukan ketika mengetik di sebelah monitor sehingga yang bergerak hanya mata, bukan kepala.
  • menghindari menjepit telepon di antara kepala dan bahu karena dapat membebani otot leher.
  • meletakkan pulpen bila tidak sedang menulis untuk mengurangi tangan menggenggam.
  • merotasi pekerjaan. Bila memungkinkan, pekerja dapat dirotasi dalam sehari untuk menghindari melakukan pekerjaan yang sama terus menerus dalam waktu lama.
  • sering mengubah pekerjaan yang dilakukan, misalnya setelah satu jam mengetik, satu jam berikutnya merapikan dokumen.
  • bila tidak memungkinkan untuk sering menukar pekerjaan, berikan jeda setiap satu jam sekali untuk beristirahat sejenak dan lakukan peregangan ringan.
  • gunakan alat yang sesuai dengan pekerjaan yang Anda lakukan, atau gunakan alat bantu tambahan untuk mempermudah pekerjaan Anda.
  • kenali risiko-risiko masalah muskuloskeletal di lingkungan kerja Anda dan bagaimana mengurangi dan menghindarinya.

 

 

Referensi:

  • osha.oregon.gov/OSHAPubs/ergo/ergoadvantages.pdf
  • www.ballsbridgephysio.ie/news/importance-workplace-ergonomics
  • www.cdc.gov/workplacehealthpromotion/health-strategies/musculoskeletal-disorders/index.html

Buat Kunjungan

Anda dapat menerima layanan dengan mengunjungi salah satu cabang kami.

Klinik Flex-Free Jakarta Utara

Ruko Italian Walk J No. 19, Dekat Pintu Masuk Gate C, Mall of Indonesia, Jl. Raya Boulevard Barat, Kelapa Gading, Jakarta Utara

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +62214514421

Klinik Flex-Free Bandung

Jl. Terusan Pasir Koja No 153/67, Kelurahan Panjunan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622220580806

Klinik Flex-Free Jakarta Selatan

The Bellezza Shopping Arcade, Lantai dasar Unit SA58-60, (Ex Food Hall, Lobby Timur), Jalan Arteri Permata Hijau No.34, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Lihat di Peta Kirim Pesan WhatsApp Telp: +622125675561